Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DIREKTUR Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi menyebut bahwa untuk proyeksi 2024 stabilitas pangan akan berhadapan dengan 3 tantangan besar atau three burden of stability.
"Yang pertama sayang sekali produksi kita turun. Angka turunnya sudah disampaikan banyak pihak oleh BPS, oleh Kementerian Pertanian, dan kalau kita lihat tren produktivitas beras juga turun ditambah dengan El Nino," ujar Bayu di Jakarta pada Kamis (21/12).
Dari data BPS, produksi beras pada 2023 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 30,90 juta ton mengalami penurunan sebanyak 645,09 ribu ton atau 2,05 persen dibandingkan produksi beras di 2022 yang sebesar 31,54 juta ton.
Baca juga : Harga Beras belum Terkendali
"Yang kedua terjadi peningkatan biaya-biaya terutama biaya pupuk yang kemudian juga akibat Covid dan lain-lain ada peningkatan biaya yang lain," terangnya.
Tantangan ketiga adalah terjadinya kenaikan harga pangan dunia akibat India dan Ukraina serta rantai pasok yang belum pulih karena kebijakan-kebijakan negara yang lebih protektif dan sebagainya.
"Ketiganya pun masih menghadapi ketidakpastian. Jadi memang stabilitas pangan menghadapi tantangan berat di 2023 dan tampaknya banyak lembaga mengatakan keadaannya juga akan penuh tantangan di 2024," tandasnya.
Baca juga : Lonjakan Harga Beras Perlu Diantisipasi
Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, tegas Bayu harus ada cadangan pangan yang harus dimiliki pemerintah.
"Keberhasilan negara lain semua menunjukkan kalau ada stabilitas maka kita harus punya stok. Sistem stok dalam logistik pangan yang modern sekarang sudah sangat berkembang dan kompleks, karena yang harus kita perhatikan itu bukan hanya stok tapi juga stock and flow of the product," tuturnya.
Saat ini, stok yang sudah di gudang maupun dalam perjalanan menuju gudang BULOG per hari kemarin adalah sebanyak 1,26 juta ton. (Z-4)
Badan Pangan Nasional (Bapanas) berkomitmen terus membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pangan lokal.
Pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.
Program ketahanan pangan Kostrad sudah dilaksanakan dan berjalan di beberapa daerah seperti di Bogor, Karawang, Sukabumi, Tasikmalaya, Garut, Ciamis dan Pangandaran.
Lokasi ketahanan pangan Kostrad di Gudang Ketahanan Pangan berada di Desa/Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi,
Produksi beras Kabupaten Cianjur mencapai 860 ribu ton lebih. Produksinya terbilang melebihi dari kebutuhan konsumsi rata-rata masyarakat.
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Cirebon berkolaborasi dengan PT Pos Indonesia dan Bulog Cirebon memberikan bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 kilogram
Pergerakan harga beragam komoditas kebutuhan masyarakat menghadapi Nataru masih berfluktuasi. Terutama pada sejumlah komoditas sayuran.
KEBIJAKAN stabilisasi pangan pokok di Indonesia kembali mengalami cobaan yang tidak ringan pada awal 2023 ini, atau tepatnya sejak pertengahan 2022.
Satgas Pangan Ramadhan bertugas untuk mengawal rantai distribusi untuk mencegah spekulan harga pangan.
Harga kebutuhan pokok di Depok menjelang Ramadan beringsut naik
Pemkot Tangerang akan gelar operasi pasar lantaran harga bahan pokok meningkat
Kemendag meminta Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) untuk melakukan antisipasi dan memasok kebutuhan agar harga-harga bahan pokok stabil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved