Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
MMS Group Indonesia (MMSGI) meraih penghargaan “EcoVisionary Award: Outstanding Contributions to Energy Transition Excellence” dari CNBC Indonesia.
Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang telah berkontribusi secara signifikan dalam transisi energi yang berkelanjutan.
MMSGI dinilai telah menunjukkan konsistensi yang tinggi dalam merealisasikan just and orderly transition di sektor energi dalam rangka mendukung Indonesia Net Zero Emission (NZE) 2060.
Baca juga: MMS Group Indonesia Ambil Bagian Dalam Bursa Karbon Indonesia
Komitmen MMSGI dalam transisi energi semakin nyata pada 2020 di mana sub-holding MMS Solution dibentuk khusus untuk menaungi bisnis energi berkelanjutan.
Perusahaan memiliki berbagai proyek, baik yang telah beroperasi maupun dalam tahap pengembangan seperti pengembangan sumber energi berbasis energi baru terbarukan, proyek hilirisasi mineral untuk memberi nilai tambah dan menguatkan industri baterai listrik, serta ketahanan pangan.
Komitmen Implementasi prinsip ESG, terutama pengurangan karbon, yang mendapat perhatian dari lembaga kelas international
Peran MMSGI dalam upaya pengurangan emisi terlihat melalui kontribusinya sebagai salah satu dari sepuluh pembeli pertama perdagangan kredit karbon di IDX Carbon.
Partisipasi MMSGI sebagai pembeli kredit karbon merupakan langkah untuk menjadi mendukung pengurangan emisi karbon di Indonesia.
ESG rating MMSGI telah dinilai oleh S&P 2 tahun berturut-turut dengan peningkatan skor sebesar lebih dari 40% dibandingkan tahun sebelumnya.
Bahkan, ESG rating MMSGI tahun ini juga dinilai oleh Sustainalytics. Penilaian ini menunjukkan bahwa komitmen keberlanjutan MMSGI memperoleh perhatian dari lembaga penilai berskala global.
Pengurangan Penggunaan Bahan Bakar Fosil
Tidak hanya itu, salah satu proyek EBT yang telah beroperasi milik MMSGI adalah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 1,3 MW untuk fasilitas kantor dan terminal batu bara di Pelabuhan Loa Kulu Coal Terminal (LKCT).
PLTS ini telah beroperasi sejak 2022 dan menghasilkan listrik untuk kegiatan operasional kantor PT Multi Harapan Utama (anak usaha MMSGI).
Baca juga: MMS Group Tandatangani Kontrak Pasok Listrik PLN Sebesar 199,8 MVA
Selain itu, MMSGI juga tengah merencanakan proyek pengembangan PLTS lainnya dengan total kapasitas sebesar 120 MW dengan memanfaatkan lahan pascatambang.
Anak usaha MMSGI dan PLN telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pada April 2023 lalu dan saat ini dalam proses studi kelayakan.
MMSGI memainkan peran proaktif dalam mendukung target-target global maupun nasional untuk memitigasi dampak perubahan iklim.
MMSGI melalui anak usahanya, Mitra Murni Perkasa (MMP), tengah mengembangkan smelter kelas 1 dengan produk nickel matte sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan hilirisasi mineral dan ekosistem industri baterai di Indonesia. Proyek ini diperkirakan akan beroperasi pada tahun 2025.
Smelter MMP memiliki beberapa inovasi untuk mengurangi jejak karbon proyek secara keseluruhan. Smelter nikel MMP memanfaatkan ketersediaan ekses listrik PLN di Kalimantan Timur alih-alih membangun pembangkit listrik berbahan bakar fosil yang baru.
Baca juga: SUN Energy Targetkan Pemasangan PLTS Atap Tahun Depan Meningkat
Selain itu, smelter nikel MMP menggunakan metode transportasi dengan bahan bakar yang efisien dalam pengiriman bahan baku. Smelter nikel MMP juga direncanakan menggunakan campuran listrik terbarukan, yang terdiri dari PLN dan PLTS 20 MW.
Kontribusi MMSGI dalam mengembangkan proyek ketahananp Pangan Indonesia MMSGI juga telah menjalankan proyek untuk meningkatkan ketahanan pangan Indonesia.
Salah satunya melalui Miniranch Jayatama yang telah beroperasi di lahan pascatambang seluas 200 hektar yang terintegrasi dengan fasilitas ekowisata di Kalimantan Timur.
“Hal ini merupakan rangkaian usaha kami yang terus konsisten dalam melaksanakan diversifikasi bisnis berkelanjutan untuk mewujudkan just and orderly energy transition di Indonesia," kata Sendy Greti, CEO MMS Group Indonesia dalam keterangan pers, Sabtu (16/12).
"Setelah memformulasikan strategi tahun lalu, kami telah berprogres dengan menerapkan strategi tersebut tahun ini sebagai upaya MMSGI untuk mendukung Indonesia NZE 2060,” jelas Sendy. (RO/S-4)
PT Bumi Resources meraih penghargaan pada ajang Indonesia Excellence Good Corporate Governance Awards 2025.
Penghargaan ini diberikan karena program PLN Peduli 'Desa Berdaya' ini telah memberi dampak positif bagi masyarakat dan menjadi wujud komitmen dalam berkelanjutan program.
Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina membuktikan konsistensi dalam menjalankan bisnis berkelanjutan.
Penghargaan ini diselenggarakan oleh La Tofi School of Social Responsibility, dengan fokus pada pencapaian ESG perusahaan dalam kerangka SDGs PBB.
PT Vale dinilai unggul dalam menerapkan praktik-praktik inovatif yang menyeimbangkan aspek bisnis dengan tanggung jawab lingkungan dan sosial.
Melalui penghargaan ini, Baznas (Bazis) DKI Jakarta ingin mendorong masjid sebagai pusat kegiatan sosial keagamaan yang terbuka bagi semua lapisan masyarakat.
Bank Mandiri dan Ceria Corp memperkuat sinergi hilirisasi lewat ekspor perdana Low-Carbon Ferronickel (FeNi) dari smelter Merah Putih di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Pemerintah Inggris menargetkan pendanaan sekitar US$1 juta guna memperluas dukungan investasi di sektor energi terbarukan Indonesia.
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menyelenggarakan program Pelatihan Teknisi Konversi dan Pemeliharaan Kendaraan Bahan Bakar Gas (BBG).
Kerja sama antara KIE dan KMI merupakan upaya bersama untuk mendorong pengelolaan karbon yang berkelanjutan, sekaligus memperkuat kontribusi industri terhadap transisi energi rendah emisi.
Sebagai negara dengan posisi yang strategis di kawasan, Indonesia juga mendorong pendekatan kolaboratif dalam transisi energi.
Namun, negara lain seperti Tiongkok, India dan Australia telah membuktikan intermitensi surya dapat diatasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved