Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEIRING dengan program pemerintah yang mendorong energi baru terbarukan, penggunaan energi ramah lingkungan terus digenjot.
Perusahaan SUN Energy mencatatkan tren kenaikan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dari tahun ke tahun.
Pertumbuhan bisnis PLTS Atap semakin ramainya karena masih banyak pelanggan komersial dan industri yang ingin memanfaatkan energi surya sebagai sumber energi bersih.
Baca juga: SUN Energy Tawarkan Instalasi Sistem Energi Surya Tanpa Biaya
Dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (11/12/2023), Deputy CEO SUN Energy, Dionpius Jefferson menjelaskan SUN Energy terus berupaya memperluas operasional sistem PLTS pada sektor komersial dan industri di tahun ini maupun di tahun depan.
“Realisasi pemasangan PLTS di sepanjang tahun ini sebesar 100 Megawatt peak (MWp) di sektor komersial dan industr,” kata Dionpius.
Pada tahun 2023, SUN Energy menyelesaikan proyek PLTS penting di beberapa jenis industri.
Untuk industri pulp dan kertas, SUN Energy mengoperasikan PLTS Atap terbesar di Indonesia hingga saat ini di Grup Asia Pulp Paper (APP) 9,8 MWp, di PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, dan PT Indah Kiat Tbk (IKPP) di beberapa wilayah operasinya, Serang berkapasitas 7.910 kWp dan Serpong berkapasitas 863,5 kWp
Baca juga: PLN Icon Plus dan SUN Energy Dorong Adopsi PLTS Atap Wujudkan Dekarbonisasi
Dionpius juga menjelaskan bahwa jenis industri baru yang mulai memanfaatkan sistem PLTS bersama SUN Energy adalah industri cold chain makanan olahan adsalah PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk dan PT Panca Mitra Multiperdana Tbk.
Selain itu, ada perusahaan jasa transportasi PT Blue Bird Tbk,industri manufaktur sabun PT Orson Indonesia, industri perpipaan PT Rusli Vinilon Sakti (Grup Vinilon), industri petrokimia, dan industri elektronik Polytron Ind.
Raih Penghargaan dari Dewan Energi Nasional
Komitmen dalam pengambangan PLTS telah mengantarkan SUN Energy menerima penghargaan dari Dewan Energi Nasional sebagai “Perusahaan Pengembang PLTS Terkemuka” pada ajang Anugerah DEN 2023.
Di tahun depan, SUN Energy menargetkan pemasangan PLTS Atap akan semakin tinggi yakni 150 MWp.
Pihaknya optimistis target tersebut bisa tercapai karena sudah ada beberapa kemitraan yang terjalin di tahun ini. Kerja sama tersebut akan menjadi katalis bisnis SUN Energy di tahun depan.
Pada awal tahun ini, pihaknya menjalin kerja sama dengan PLN Icon Plus dalam rangka pengembangan proyek PLTS.
Keduanya menyepakati rencana kerja sama penyediaan sistem fotovoltaik di berbagai sektor, sistem manajemen energi, serta pengelolaan dan perdagangan karbon.
Baca juga: Pertamina Tingkatkan Kapasitas Pembangkit Listrik Bertenaga Surya 267%
SUN Energy meresmikan perusahaan patungan (joint venture) bersama Sojitz Corporation, korporasi asal Jepang. Kongsi ini bertujuan meningkatkan penetrasi PLTS di perusahaan Jepang yang melakukan operasi di Indonesia.
Dalam kerja sama ini, SUN Energy akan memasang PLTS Atap di pabrik yang berada di Kawasan Industri Deltamas di Cikarang di mana potensi PLTS Atap (dilihat dari luas atap) sebesar 100 M.
“Kita sudah MoU dengan beberapa perusahaan di Kawasan Industri Deltamas sekitar 12 MW di tahun ini tetapi belum terpasang. Instalasi akan dilakukan tahun depan. Rencana kami akan memasang 20 MW sehingga sisa 8 MW akan kami cari,” ujarnya.
Baca juga: Kolaborasi Jadi Kunci Penting Percepat Transisi Energi di Indonesia
Tidak hanya itu, SUN Energy juga akan memperluas penetrasi sistem PLTS sektor industrial dan komersial di Sulawesi dan Kalimantan.
Pihaknya juga akan menambah portofolio instalasi sistem PLTS ke jenis industri lain seperti semen yang akan dioperasikan pada 2024. “Kami juga terus membuka peluang kemitraan strategis seperti Joint Venture,” ujar Dion.
Dion juga mengemukakan, sejak 2019 pihaknya mencatatkan tren peningkatan aset PLTS secara signifikan.
Dimulai tahun 2019, total PLTS yang dipasang SUN Energi baru 3 MWp, kemudian di 2020 naik menjadi 16 MWp. Lalu di 2021 kembali tumbuh menjadi 41 MWp dan pada 2022 naik menjadi 60 MWp.
Pada tahun 2023, SUN Energy akan merealisasikan pemasangan PLTS sebesar 100 MWp dan di 2024 target penambahan kapasitas aset PLTS sebesar 150 MWp. (RO/S-4)
Di tengah arus regulasi perpajakan yang semakin dinamis, perusahaan besar kini berada dalam tekanan yang jauh lebih sistemik.
PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo subholding dari PTPN III (Persero) mendapat apresiasi dari Pimpinan VII BPK Slamet Edy Purnomo dalam kunjungan kerjanya ke Java Coffee Estate.
MEMASUKI usia ke-26 tahun, PT Prima Karya Sarana Sejahtera (PKSS) yang memasuki usia ke-26 tahun berkomitmen untuk terus berkontribusi bagi masyarakat dan mitra kerja.
PERUSAHAAN yang mampu membangun merek kuat yang berakar pada kekuatan karyawan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggannya.
PELAPOR khusus PBB meminta negara-negara memutus semua hubungan perdagangan dan keuangan dengan Israel. Pasalnya, hubungan itu disebutnya sebagai ekonomi genosida.
PELAPOR Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, menghadapi pembatalan mendadak saat dijadwalkan menyampaikan pidato publik di Bern, Swiss.
Sektor energi surya diproyeksikan menyerap sekitar 348.000 tenaga kerja, membuka peluang besar bagi generasi muda yang kompeten dan siap bersaing.
Presiden Prabowo Subianto meresmikan sebanyak 47 proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang tersebar di 11 provinsi untuk meningkatkan elektrifikasi desa
PLTS diprediksi memberikan peluang lapangan kerja bagi lebih 350.000 pekerja, paling tinggi di antara sektor EBT lainnya.
Percepatan pemanfaatan PLTS Atap khususnya di bangunan pemerintah, fasilitas publik, dan sektor bisnis, di Bali, merupakan satu dari tiga arah kebijakan untuk mewujudkan Bali Mandiri Energi.
Sebanyak 23 Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk PT PP (Persero) Tbk (PTPP), berkolaborasi dalam Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
PLTS tersebut berada di Jambi memiliki kapasitas 643,8 kWp dan dilengkapi dengan sistem penyimpanan baterai sebesar 1 MWh yang dikemas dalam kontainer berukuran 20 kaki.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved