Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KOLABORASI yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan menjadi krusial untuk mempercepat transisi energi di Indonesia melalui beragam inisiatif strategis dan program.
Apalagi, Indonesia telah berkomitmen mengurangi efek gas rumah kaca, baik dengan usaha sendiri, maupun dengan dukungan dunia internasional. Indonesia juga berkomitmen mencapai target net zero emission pada 2060 atau lebih awal.
Hal itu disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif saat membuka acara The 11th Indonesia EBTKE ConEx 2023 di Tangerang, Banten.
Baca juga : Alasan IEA Pangkas Perkiraan Kenaikan Permintaan Minyak Tahun Ini
Arifin mengatakan, saat ini, inisiatif nasional dan global untuk meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan sudah diimplementasikan untuk membantu Indonesia beralih ke energi bersih.
Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 31,89 % pada tahun 2030 melalui upaya sendiri atau 43,2 % dengan dukungan internasional. Indonesia juga telah berkomitmen untuk mencapai net zero emissions (NZE) pada2060 atau lebih cepat.
Baca juga : Agar Terus Mendunia, Industri Pala di Papua Barat Harus Dimodernisasi
Sebagai langkah konkrit pemenuhan komitmen tersebut, pada Februari 2023, Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) Indonesia dibentuk di bawah Kementerian ESDM dengan dukungan dari Kemenko Marves untuk mendefinisikan program-program akselerasi transisi energi.
“Kementerian ESDM juga berkomitmen untuk memajukan ekonomi energi baru melalui peraturan. Contohnya, Peraturan Menteri ESDM Nomor 4 Tahun 2020 yang merubah BPP based pricing ke ceiling price-based pricing yang memberikan ruang kesempatan untuk pengembang untuk menetapkan tarif sesuai dengan target bisnis,” katanya.
Indonesia, lanjut Arifin, juga berkomitmen untuk menghentikan pembangunan pembangkit listrik tenaga batubara baru dan menetapkan pathways untuk mencapai target emisi sektor energi pada tahun 2030 dalam skenario karbon rendah dari long-term strategy for low carbon and climate resilience 2050 (LTS-LCCR).
Inovasi dan membangun sumber energi alternatif melalui proyek-proyek baru sambil berinvestasi dalam pengembangan teknologi baru menjadi langkah strategis mencapai target Indonesia dalam proyek transisi energi.
“Setiap orang di ruangan ini memainkan peranan penting dalam membentuk perjalanan bangsa. Hanya dengan bersama-sama kita akan mencapai tujuan tersebut, bukan hanya untuk meng dekarbonisasi negara kita dan memenuhi janji-janji kita, tetapi juga untuk menciptakan pertumbuhan baru dalam ekonomi energi baru,” ujarnya.
Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Wiluyo Kusdwiharto mengatakan, dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia dibutuhkan usaha berkoordinasi antara seluruh pemangku kepentingan, baik dari unsur pemerintah, swasta, BUMN, akademisi, maupun organisasi masyarakat sipil.
Pemerintah memiliki peranan penting dalam mendorong implementasi dan penegakan kebijakan penting yang dapat membantu mempercepat transisi energi. Pembiayaan publik dan swasta harus segera dimobilisasi untuk diterapkan secara besar-besaran guna mengakselerasi pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
“METI menyediakan wadah untuk bertukar pikiran tentang isu-isu strategis yang akhirnya diharapkan dapat berkontribusi menyediakan solusi, advokasi, dan edukasi dalam rangka mengakselerasi pengembangan energi terbarukan di Indonesia,” ucapnya.
Selain upacara pembukaan, hari pertama The 11th Indonesia EBTKE ConEx 2023 juga diisi dengan penandatanganan sejumlah Nota Kesepahaman (MoU) untuk proyek di bidang transisi energi, carbon removal & avoidance, kendaraan listrik, serta proyek pengembangan energi terbarukan.
Selain penandatanganan MoU, juga terdapat sejumlah konferensi dengan topik umum mengenai transisi energi di kancah global dan di Indonesia. Beberapa topik yang dibicarakan dalam konferensi adalah bagaimana tren pengembangan energi terbarukan di tingkat global, termasuk berbagai peluang dalam proyek energi terbarukan, maupun minat generasi muda terhadap isu ini.
Ketua Steering Committee Indonesia EBTKE ConEx 2023 Eka Satria, menjelaskan, pihaknya memiliki lebih dari 90 pembicara terkemuka untuk lebih dari 15 sesi dan topik transisi energi yang berbeda selama tiga hari penyelenggaraan kegiatan.
Dalam konferensi tersebut, pembahasan mengenai transisi energi di Indonesia akan dikupas secara komprehensif oleh sejumlah pakar di bidangnya. Selain itu, seluruh masukan dan pendapat akan dirangkum dalam bentuk laporan dan kesimpulan aksi bagi masing-masing pemangku kepentingan.
“Saya percaya kita semua hadir di sini dengan tujuan dan semangat yang sama, yaitu menerjemahkan komitmen yang dibuat oleh pemerintah menjadi tindakan nyata. Saya mengundang semua peserta yang bergabung dalam konferensi ini untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi hari ini dan dua hari berikutnya,” tuturnya.
Indonesia EBTKE ConEx 2023 diselenggarakan pada 12-14 Juli 2023 di Indonesia Convention Expo (ICE) BSD, Tangerang. Acara ini mengangkat isu mengenai Energi terbarukan dan didukung penuh oleh berbagai perusahaan yang berjalan di bidang energi terbarukan. (Z-5)
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dinilai berpotensi menghambat momentum Indonesia dalam merealisasikan transisi energi.
Penelitian dan pilot project perlu digencarkan untuk menyesuaikan algoritma machine learning dengan kondisi geologi Indonesia.
Seluruh sumber energi untuk menghasilkan hidrogen masih berkaitan dengan bawah permukaan bumi .Geofisika menjadi salah satu disiplin ilmu yang dapat mengidentifikasinya.
PERUSAHAAN tambang Mitrabara Adiperdana memperluas kegiatan usaha di bidang energi baru terbarukan, industri agro, infrastruktur, dan jasa pertambangan.
Selain fasilitas perpajakan, APBN juga dialokasikan ke berbagai kementerian/lembaga untuk mendukung aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Indonesia dan Swiss berkomitmen untuk terus mempererat kerja sama dalam pengembangan energi bersih melalui PLTA berkelanjutan.
Bahlil Lahadalia sebagai menteri ESDM baru mengaku hanya akan melanjutkan program-program dan kinerja baik yang sudah dilakukan menteri sebelumnya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang saat ini diduduki Arifin Tasrif akan diganti oleh Menteri BKPM Bahlil Lahadalia
Pemerintah memproyeksikan target lifting atau produksi siap jual minyak dan gas (migas) bumi di tahun depan lebih rendah dibandingkan target di 2024.
Menteri ESDM Arifin Tasrif melakukan kunjungan ke Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur, untuk pengecekan langsung perkembangan proyek.
MENTERI ESDM Arifin Tasrif tidak mengelak, tetapi juga tidak mengaminkan ketika menanggapi isu reshuffle menteri.
MENTERI ESDM Arifin Tasrif dikabarkan akan lengser dari kursi jabatannya. Arifin akan digantikan Bahlil Lahadalia yang merupakan Menteri Investasi/ Kepala BKPM.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved