Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PT Reasuransi Indonesia Utama atau Indonesia Re kembali akan mengajukan penyertaan modal pemerintah (PMN) senilai Rp1 triliun yang berasal dari dana cadangan investasi pemerintah pada 2024 sebagai upaya untuk memperkuat modal perseroan. Selain itu, perseroan juga membuka kemungkinan untuk mengajukan subordinated loan kepada Kementerian Keuangan dan menjalin kerja sama dengan strategic investor yang akan diprioritaskan untuk penambahan modal terutama menjaga solvabilitas perseroan.
"Dengan basis modal yang kuat, harapannya Indonesia Re bisa memperoleh peringkat internasional dan membuka peluang bisnis di pasar global," ujar Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu dalam Media Engagement Day di Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (15/12). Perseroan telah menyusun rencana bisnis strategis untuk menjaga kondisi kesehatan keuangan.
Pada jangka pendek dan menengah, perseroan akan melakukan perbaikan hasil underwriting bersih (HUB) pada reasuransi umum dan reasuransi jiwa, penyesuaian dalam pengelolaan aset investasi dan piutang, serta efisiensi biaya usaha. "Sementara itu, untuk jangka panjang perseroan akan mengupayakan pengajuan tambahan modal kepada pemegang saham," ujar Benny.
Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia Turun pada Oktober 2023
Ia menjelaskan, langkah perbaikan HUB pada reasuransi umum yaitu melakukan penyempurnaan portofolio pada semua lini bisnis, peningkatan premi reasuransi, penurunan komisi reasuransi, perbaikan pricing, serta pengetatan di berbagai prosedur. Pada bisnis reasuransi jiwa, lanjutnya, perseroan lebih selektif dalam akseptasi bisnis dan melakukan program pemulihan portofolio dengan kenaikan tarif premi, perbaikan terms & conditions dan underwriting, terminasi terhadap bisnis dengan kontribusi negatif, serta optimalisasi fungsi unit pengembangan produk.
Dalam aspek perbaikan pengelolaan aset investasi, Benny menjelaskan perseroan akan menjalani rebalancing asset, penguatan tata kelola, kebijakan investasi dengan pendekatan liability driven investment, serta strategi investasi yang lebih memprioritaskan aspek solvabilitas dan manajemen risiko portofolio daripada aspek rentabilitas. Hingga November 2023, Indonesia Re mencatat perbaikan dalam HUB.mencapai Rp82 miliar atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya senilai Rp21 miliar.
Baca juga: Nilai Ekspor November 2023 Turun Jadi US$22 Miliar
Sementara itu, jumlah investasi tercatat Rp6,3 triliun per November 2023 atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya senilai Rp5,9 triliun. "Indonesia Re terus berupaya menerapkan strategi dan kebijakan untuk meningkatkan portofolio bisnis yang kuat, serta bisa bertahan di berbagai tantangan industri. Kami optimis, dengan komitmen dan kemampuan yang dimiliki, Indonesia Re akan menghasilkan kinerja yang lebih baik di 2024," ujar Benny. (Ant/Z-2)
Klub-klub tersebut ialah salah satu perusahaan asuransi P&I terbesar dan mencakup sekitar 90% kapal laut dunia.
PT Reasuransi Indonesia Utama (persero) atau Indonesia Re akan kembali menggaungkan peran Badan Pengelola Pusat Data Asuransi Nasional (BPPDAN).
Indonesia Rendezvous, ajang pertemuan tahunan industri asuransi umum dengan mitra reasuransi dalam dan luar negeri, kembali digelar di Nusa Dua Bali pada 12-15 Oktober 2022.
Perubahan kebijakan itu antara lain secara signifikan terjadi dalam pembaruan perjanjian bisnis atau renewal treaty 2023.
Perbaikan portofolio akan dilakukan dengan membatasi akseptasi lini bisnis finansial dan sektor kredit secara ketat dan selektif.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang meninjau ulang peraturan terkait permodalan perusahaan asuransi dan reasuransi.
Express Appointment dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan layanan kesehatan yang dapat diakses dengan mudah, cepat, dan dekat.
Penambahan KPM Malang WOW diharapkan dapat memperkuat pemahaman dan pemanfaatan jasa keuangan di tengah masyarakat yang berkembang pesat.
ADAPTASI teknologi pada industri asuransi menjadi salah satu bentuk transformasi bisnis yang kini harus terus dilakukan.
Seminar DRiM menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan industri asuransi untuk berkolaborasi dalam pengelolaan risiko terhadap teknologi digital.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved