Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
HARGA rata-rata minyak mentah Indonesia atau harga minyak mentah Indonesia (ICP) pada bulan November 2023 menurun menjadi US$79,63 per barel melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 407.K/MG.03/DJM/2023 tanggal 2 Desember 2023 tentang Harga Minyak Mentah Bulan November 2023.
Angka ini mengalami penyusutan sebesar US$7,09 per barel dari sebelumnya di bulan Oktober sebesar US$86,72 per barel. Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kemenetrian ESDM Agus Cahyono Adi menjelaskan penurunan harga ICP tersebut dilatarbelakangi oleh anjloknya harga minyak mentah utama di pasar internasional.
Harga rata-rata minyak mentah utama seperti Brent turun sebesar US$7,87 per barel dari US$91,05 per barel di Oktober, menjadi US$83,18 per barel di November.
Baca juga : Harga Minyak Dunia Naik Jelang Pertemuan OPEC+
Baca juga : Harga Minyak Dunia Naik Jelang Pertemuan OPEC+
Lalu, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) juga turun US$8,09 per barel, dari US$85,47 per barel pada Oktober 2023 menjadi US$77,38 per barel pada November lalu.
“Selain itu, penurunan harga minyak mentah di pasar internasional salah satunya dipengaruhi oleh proyeksi negara-negara pengekspor minyak bumi atau OPEC,” kata Agus dalam keterangan resmi, Sabtu (9/12).
Baca juga : Minyak Merosot di Bawah US$80 Perdana sejak Juli
OPEC mengusulkan permintaan minyak mentah global mengalami penurunan sebesar 0,06 juta barel per hari untuk periode kuartal ketiga 2023, dibandingkan dengan perkiraan pada laporan bulan sebelumnya.
Baca juga : Minyak Merosot di Bawah US$80 Perdana sejak Juli
Penyebab lain, lanjut Agus, adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,9% dari perkiraan sebelumnya tiga persen, terutama di Eropa, menjadi faktor lain yang menyebabkan penurunan harga minyak mentah pada November 2023. Bank Sentral Eropa juga masih mempertahankan tingkat suku bunga acuan untuk penanganan inflasi yang tinggi.
Baca juga : Konflik Hamas-Israel, ESDM Harap Harga Minyak Dunia Tetap Landai
Untuk wilayah Asia Pasifik, harga minyak mentah juga dikatakan anjlok karena kekhawatiran pasar tentang lambatnya pertumbuhan ekonomi Jepang. Produk domestik bruto Jepang turun ke 2,1% tahunan pada kuartal ketiga 2023, setelah sempat meningkat 4,8% pada kuartal kedua.
“Lalu, ada penurunan pengolahan minyak mentah (intake kilang) di kawasan Tiongkok, India dan Korea Selatan yang disebabkan oleh penurunan margin kilang untuk jenis distilat menengah,” pungkas Agus. (Z-4)
PEMERINTAH tak menutup peluang penambahan kuota subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) di tengah gejolak harga minyak mentah dunia.
Peluang pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) atau mengurangi kuota subsidi bensin dinilai terbuka lebar.
Dampak eskalasi konflik Israel-Iran dikhawatirkan memicu adanya guncangan pasokan atau supply shock minyak mentah dunia.
PENGAMAT energi dari Universitas Trisakti Pri Agung Rahmanto meramalkan harga minyak mentah dunia bisa kembali menembus US$100 per barel pascaserangan Iran ke Israel.
KAPAL supertanker Iran, MT Arman 114, ditangkap karena melakukan transaksi ilegal di perairan Natuna. Kapal tersebut memuat lebih dari 200.000 mentrik ton minyak mentah senilai Rp4,6 triliun.
OTORITAS maritim Indonesia menyita sebuah kapal tanker berbendera Iran yang membawa lebih dari 200.000 metrik ton minyak mentah yang diduga melakukan transfer ilegal di laut.
Meski ketegangan di Timur Tengah belum mereda, harga minyak dunia belum pernah mencapai di atas US$75 per barel dalam beberapa bulan terakhir.
Harga minyak dunia sempat turun hingga 7% pada Senin (23/6) setelah Iran menggencarkan serangan terhadap pangkalan udara AS di Qatar.
HARGA minyak dunia melonjak usai Amerika Serikat menyerang Iran hingga mendekati US$80 per barel, Senin (23/6). Pemerintah Indonesia didorong mengantisipasi dampak konflik di Timur Tengah
Ketegangan geopolitik di kawasan Teluk Persia, yakni Iran vs Israel, kembali memunculkan kekhawatiran global.
Ketegangan geopolitik yang memanas di Timur Tengah, terutama akibat serangan Israel ke sejumlah target strategis di Iran, berpotensi memicu lonjakan harga minyak dunia.
Permintaan akan layanan kapal untuk eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi meningkat seiring dengan pemulihan harga komoditas minyak global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved