Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Presiden Joko Widodo mengapresiasi inisiatif UMKM Expo(rt) Brilianpreneur yang digagas PT Bank Rakyat Indonesia (BRI). langkah tersebut itu dinilai mampu menggerakkan bisnis UMKM dalam negeri dan membuka peluang untuk bisa bersaing di pasar global.
Hal itu disampaikan Kepala Negara saat memberi sambutan dalam Opening Ceremony UMKM Expo(rt) Brilianpreneur, di Jakarta Conventional Center, Jakarta, Kamis (7/12).
"Yang paling penting memang bagaimana mempertemukan buyer dengan para pelaku UMKM. UMKM kita harus terus naik kelas, harus go digital, harus go internasional, dan menguasai pasar lokal yang kita miliki karena pasar kita besar sekali. Namun, juga tidak melupakan yang namanya pasar ekspor dan pasar global," ujar Jokowi.
Baca juga: Presiden Kesal Perizinan Investasi masih Ruwet
Dorongan bagi UMKM agar merambah pasar internasional dinilai perlu dan penting. Pasalnya, sektor usaha tersebut merupakan tulang punggung perekonomian bangsa dan potensial memberi dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Para pemangku kepentingan terkait, ucap kepala Negara, mesti terlibat dan aktif mendorong kemajuan UMKM dalam negeri. Jangan sampai, kontribusi UMKM Tanah Air stagnan atau bahkan menciut.
Dari aktivitas ekspor, misalnya, kontribusi UMKM terhadap total ekspor nasional baru berkisar 15%. Padahal banyak negara yang kontribusi ekspornya cukup besar dan memberi dampak luar biasa.
Baca juga: BRI Proyeksikan Bagi Dividen Minimal 70% dari Laba
"Kalau kita lihat memang masih belum besar ekspor produk UMKM, baru 15,7% UMKM kita yang masuk ke pasar ekspor. Kita masih di bawah Singapura 41%, dan Thailand 29%. Ini yang menjadi pekerjaan besar kita," imbuh mantan wali kota Surakarta itu.
salah satu yang dapat dilakukan guna memacu aktivitas ekspor UMKM ialah menggenjot pembiayaan kepada sektor usaha tersebut. Sejauh ini kredit yang diberikan perbankan kepada UMKM masih relatif lebih rendah bila dibandingkan negara-negara lain.
Penyaluran kredit perbankan ke UMKM tercatat baru berkisar 21% dari total penyaluran kredit secara total. Persentase tersebut masih jauh lebih rendah dibanding Tiongkok yang telah menyentuh 65%, Jepang 65%, dan India 50%.
Adapun dari total penyaluran kredit UMKM itu, 83,5% di antaranya berasal dari BRI.
"Bayangkan, dari Rp1.600 triliun, BRI saja 83,5%, belum Himbara lain, efektif. Cukup? Belum. Makanya kita dorong lagi hal-hal yang kondusif dalam pembangunan UMKM ini," kata Menteri BUMN Erick Thohir ditemui seusai acara.
Selain mendorong penguatan pembiayaan, sambungnya, BRI juga telah membuka akses pasar bagi pelalu UMKM. Brilianpreneur merupakan salah satu jalan yang difasilitasi oleh perseroan. Melalui Brilianpreneur, para pelaku usaha dipertemukan dengan pembeli dari tujuh negara berbeda.
"Brilianpreneur yang semula hanya 155 hari ini sudah 700 UMKM. Nilai transaksinya yang tadinya US$33,5 juta, hari ini sudah US$80 juta. Lalu buyer sendiri ada partisipasi dari 7 negara. Kita harapkan semakin hari semakin banyak buyers dari luar negeri, karena kualitas kita sudah sangat bagus," terang Erick.
Sementara itu Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, yang paling penting dari inisiatif Expo(rt) Brilianpreneur bukan semata nilai dan volume transaksi yang terjadi, melainkan bagaimana para UMKM bisa mengakses dan mengetahui perkembangan pasar global.
"Yang paling penting itu sebenarnya bukan transaksi yang terjadi di tempat ini, tetapi yang terjadi dari hasil business matching, mempertemukan pelaku UMKM dengan buyer di luar negeri, baik secara online maupun offline. Tahun ini kita targetkan US$80 juta," kata Sunarso. (Z-11)
Desa Benteng, Kabupaten Bogor, bersolek menjadi salah satu desa wisata yang ada di Jawa Barat. Perjalanannya menjadi desa edu agrotourism boleh dibilang cukup panjang.
Kemajuan sistem pembayaran di Indonesia berkembang cukup pesat. Salah satu contohnya adalah penerapan pembayaran nontunai menggunakan gawai melalui QRIS
Pandemi covid-19 yang terjadi empat tahun lalu ternyata tidak melulu menjadi cobaan. Itu juga membawa keuntungan bagi beberapa pihak, salah satunya adalah Huggy Boo.
Huggy Boo, jenama fesyen lokal bertemakan pakaian keluarga ciptaan Novita Hapsari memiliki sebuah arti yang menarik. Huggy Boo sendiri diartikan sebagai memeluk kesayangan.
Perkembangan jenama Huggy Boo yang kini tengah dalam proses kerja sama dengan Marc Jacobs untuk dipasarkan di luar negeri, tidak membuat sang pemiliknya, Novita Hapsari, berpuas diri.
Fitri Aprilia memulai bisnisnya sebagai perajin makrame sejak 2019. Berawal dari coba-coba, usahanya tersebut kini berbuah manis dan terus berkembang.
<p>Pesan menarik bagi pengusaha UMKM dari pujangga William Shakespeare, yakni 'tiga kalimat untuk menjadi sukses: lebih tahu dari orang lain, kerja lebih dari orang lain,</p>
Risiko Kredit (NPL nett) mencapai rasio tertinggi selama 5 tahun terakhir sebesar 6.51% mengalami kenaikan sebesar 1.28% dibandingkan tahun 2022 (yoy).
Bank Perekonomian Rakyat, yang disebut BPR, adalah produk perbankan dalam negeri yang secara khusus ditujukan untuk melayani segmen UMKM dan masyarakat wilayah lokal
Data menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah perempuan yang memulai bisnis selama pandemi, dengan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kaum pria.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved