Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (IDX: BBRI) memproyeksikan pembagian dividen pada 2023 dan 2024. Perusahaan akan berusaha berapa pun laba BRI, minimal akan membagi dividen sebesar 70% dari laba di tahun tersebut.
"Mudah-mudahan ini mendapat persetujuan dari semua pihak yang punya kewenangan menetapkan ini," kata Direktur Utama BRI Sunarso, pada Public Expose Live 2023, Kamis (30/11). Bila deviden yang dibagikan BBRI hanya 50% dari laba, modal bank akan semakin besar sehingga kemungkinan bank harus melakukan pertumbuhan anorganik.
"Jadi proyeksi dividen tahun 2023 dan 2024, saya berusaha untuk minimal memberikan 70% dari laba. Proyeksi laba BRI di 2023 minimal Rp55 triliun. Sebab hingga 9 bulan, kami sudah menghimpun laba Rp44 triliun," ujarnya.
Baca juga: Investasi Naik, Ekonomi Amerika Serikat Kuartal III Tumbuh 5,2%
Sepanjang Oktober, November, dan Desember, BRI akan menggenjot laba minimal Rp55 triliun tercapai dan 70% dari laba bisa dibagikan dalam bentuk deviden. "Proyeksi laba tahun 2024 misalnya sebesar Rp60 triliun atau berapapun, kalau bisa juga 70% dari itu dibagikan menjadi deviden," kata Sunarso.
Pada 2022, dengan laba BRI Rp51,4 triliun, perusahaan membagikan dividen sebesar 85% atau Rp43 triliun. "Pemegang saham mayoritas masih negara. Maka dari Rp43 triliun dividen 2022, kami bayar ke negara Rp23 triliun dan masuk penerimaan APBN ditambah pajak Rp12 triliun. Jadi total BBRI setor ke negara Rp35 triliun," kata Sunarso. Sisanya sebesar Rp20 triliun dividen dibagikan kepada pemegang saham publik.
Baca juga: OECD Pangkas Perkiraan Pertumbuhan Global dan Risiko Perang Gaza
Saat ini rasio kecukupan modal (CAR) BRI sebesar 27,47% termasuk level permodalan yang tebal bagi bank. Apabila dalam setahun untuk mengejar pertumbuhan kinerja bank BRI hanya butuh 2% mengonsumsi modal, Sunarso yakin hingga lima tahun ke depan, berapapun laba BRI harus dibagi dalam bentuk dividen. (Z-2)
Rapat menyetujui payout ratio sebesar 81,78% ini dengan rincian 60% atau sebesar Rp11,20 triliun merupakan dividen tunai dan 21,78% atau Rp4,06 triliun merupakan dividen spesial.
Pemprov DKI Jakarta akan mendapat suntikan dana total sebesar Rp968,7 miliar dalam waktu dekat. Sebanyak Rp265 miliar dipastikan dari hasil realokasi yang dilakukan DPRD DKI.
Angka tersebut setara dengan 49,47% dari laba bersih yang berhasil dibukukan oleh bank bjb di Tahun Buku 2022 sebesar Rp2,22 triliun
Pembagian dividen ini berdasarkan persetujan para pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST atau Rapat) 2023 di Kantor Pusat Indosat, Senin (15/5).
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) melaksanakan RUPST. Penetapan penggunaan laba bersih tahun 2023 sebesar Rp894,6 miliar dan pembagian dividen sebesar 30% dari laba bersih Rp268,3 miliar.
Multi Bintang berhasil memperoleh pertumbuhan pendapatan sebesar 8% serta meningkatkan laba usaha sebanyak 5% atau menjadi Rp1,655 triliun.
Bank Mandiri tumbuh dengan strategis bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem.
Telkom mencatat laba bersih di semester pertama 2019 sebesar Rp11,08 triliun. Pendapatan konsolidasi Perseroan tercatat sebesar Rp69,35 triliun
Pertumbuhan signifikan pendapatan digital business seluler (23,1%) dan IndiHome (28,1%) menjadi lokomotif pertumbuhan Perseroan.
Kinerja PT Telkom yang sehat juga tercermin dengan meningkatnya arus kas dari kegiatan operasi yang tumbuh 23,4% menjadi Rp34,2 triliun.
PLN Kembali Cetak Kinerja Terbaik dalam Sejarah
Laba tersebut diperoleh dari total selisih keseluruhan pendapatan yang mencapai Rp1 triliun dengan total pengeluaran mencapai Rp940 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved