Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman tengah fokus dengan percepatan masa tanam di sejumlah daerah untuk meningkatkan produksi padi nasional.
Terkait itu, dia mengunjungi Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang dikenal sebagai sentra produksi padi. Amran mendorong petani di wilayah tersebut untuk segera menepercepat waktu tanam atau yang sering disebut dengan sistem tanam culik.
Sistem itu merupakan upaya Kementerian Pertanian (Kementan) mengoptimalkan pemanfaatan hujan melalui manajeman waktu mempercepat waktu tanam. Hal ini menyusul banyaknya daerah yang mulai diguyur hujan sehingga memungkinkan para petani untuk segera memasuki musim tanam utama. Mentan mengatakan tanam culik bisa jadi langkah jitu peningkatan produksi di tengah ancaman El Nino.
“Sekarang ini ada kondisi El Nino yang begitu dashyat. Sesuai BMKG, posisi sekarang ini gorila El Nino yang paling dashyat. Jadi yang terpenting sekarang kita bisa amankan pangan. Lalu ke depan bagaimana menekan impor, karena kalau tidak, impor itu bisa naik lagi," terang Mentan usai melakukan tanam padi di Desa Gajah Mekar, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Rabu (6/12).
Mentan menargetkan Jawa Barat mampu menghasilkan 11 juta ton gabah pada tahun mendatang. Dirinya berkomitmen akan mendukung upaya peningkatan produksi petani di lapangan. Seperti perbaikan irigasi, benih dan pupuk bersubsidi, hingga alat mesin pertanian.
Baca juga:
> Panen Padi di Manokwari, Wamentan Dorong Jadi Lumbung Pangan Papua Barat
> Mentan Dukung Jatim Menjadi Penghasil Pangan Nasional Terbesar Di Indonesia
“Jawa Barat ini ada targetnya adalah 11 juta ton gabah pada 2024. Mudah mudahan ini bisa dicapai. Apalagi sekarang ada tiga bendungan yang sudah beroperasi. Itu adalah gagasan besar Bapak Presiden Republik Indonesia (Jokowi), membangun bendungan sebanyak-banyaknya, beliau visioner," tegas Mentan.
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi menyampaikan Jawa Barat merupakan sentra produksi beras nasional dengan kontribusi lebih dari 5 juta ton beras dan terus berpacu dengan berbagai terobosan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas padi.
"Sejalan dengan petunjuk Menteri Pertanian, Bapak Amran untuk fokus meningkatkan produksi padi dan jagung di saat penuh tantangan global dan El Nino," tegas Suwandi.
Lebih lanjut, Suwandi yakin, Jawa Barat mampu meningkatkan produksi di dengan meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari satu hingga dua kali panen setahun menjadi dua hingga tiga kali panen.
“Bahkan Jawa Barat berkomitmen pada 2024 akan tanam dan panen empat kali setahun (IP400) dengan target seluas 110.000 hektar tersebar di Indramayu, Karawang, Subang, dan lainnya," jelasnya. (Z-6)
PEMERINTAH Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng), memastikan akan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi, terkait kasus tanah demplot pertanian.
Presiden Prabowo Subianto mengadakan rapat secara maraton bersama sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (20/8).
Wamentan Sudaryono mengajak para wisudawan Polbangtan Yoma untuk menjemput impian dengan usaha terbaik dan bangkit membangun sektor pertanian.
Kementerian Pertanian memproyeksikan produksi beras nasional hingga September 2025 surplus sebanyak 4,86 juta ton dari target yang telah ditetapkan.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyebut HUT ke-80 RI merupakan momentum penting untuk meneguhkan kembali komitmen terhadap kemandirian pangan nasional.
OBSESI untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi 8% agar Indonesia keluar dari middle income trap (MIT) masih terasa berat.
Ada 15 unit drone yang dapat digunakan untuk edukasi bagi petani, akademisi, hingga komunitas pertanian digital.
"Ini dilakukan sebagai komitmen dan kepedulian para ulama dalam ikut membantu petani, agar tembakau mereka terbeli dengan harga layak,"
Teknologi ini membantu petani mendiagnosis penyakit tanaman melalui analisis gambar dan memberikan rekomendasi agronomi yang tepat untuk mendorong praktik pertanian berkelanjutan.
Bupati Indramayu Lucky Hakim juga akrab dengan satwa liar melepas ribuan ekor ular ke sawah di Indramayu.
Moratorium selama tiga tahun akan menciptakan stabilitas ekosistem pertembakauan dan memberi ruang bagi petani serta pelaku industri agar tidak gulung tikar.
Peningkatan pengetahuan petani mengenai pengelolaan hama juga akan berdampak positif lebih luas, antara lain berkontribusi langsung pada peningkatan produksi pangan dalam negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved