Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Akhirnya Diresmikan, Pembangunan Bandara di Fakfak dan Nabire Habiskan APBN Rp1,5 T

Insi Nantika Jelita
23/11/2023 16:20
Akhirnya Diresmikan, Pembangunan Bandara di Fakfak dan Nabire Habiskan APBN Rp1,5 T
Peresmian Bandara Siboru, Kabupaten Fakfak, Papua Barat.(Youtube Sekretariat Presiden)

PRESIDEN Joko Widodo meresmikan Bandara Siboru di Kabupaten Fakfak, Papua Barat dan Bandara Douw Aturure atau Bandara Nabire Baru di Kabupaten Nabire, Papua Tengah, Kamis (23/11). Menelan anggaran hingga Rp1,5 triliun lebih, kedua bandara tersebut merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang disokong dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Presiden Jokowi mengatakan kehadiran kedua bandara tersebut dapat meningkatkan konektivitas di Papua untuk mendongkrak perekonomian daerah.

"Bandara Siboru dan Bandara Douw Aturure yang kita resmikan akan meningkatkan mobilitas orang dan barang, dan ini membuka banyak peluang untuk memicu tumbuhnya ekonomi-ekonomi baru," ujarnya dalam keterangan resmi.

Baca juga: Jokowi Resmikan Bandara di Fakfak dan Nabire

Jokowi menyebut Bandara Siboru akan menjadi jembatan udara di Papua Barat, yang menghubungkan wilayah Fakfak dengan daerah-daerah lain seperti Sorong, Timika, Kaimana, Amahai, Babo, Dobo, dan Bintuni. Sementara, kehadiran Bandara Nabire Baru sebagai penghubung wilayah Nabire dengan beberapa kota di Papua yakni Timika, Manokwari, dan Jayapura.

Kepala Negara kemudian meminta pemerintah daerah setempat dan masyarakat bisa memanfaatkan bandara tersebut secara optimal.

"Manfaatkan akses yang semakin terbuka ini untuk memperkenalkan potensi yang ada di daerah kita ini, destinasi wisata yang ada, sehingga akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke tanah Papua," harap Mantan Wali Kota Surakarta itu.

Baca juga: Bandara I Gusti Ngurah Rai Terapkan Layanan Non Tunai Mulai 1 Desember

Usung Konsep Kearifan Lokal

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan pembangunan Bandara Siboru dan Bandara Nabire Baru dimulai pada 2020 lalu. Pembangunan kedua bandara ini menggunakan APBN yang berasal dari sukuk negara. Adapun biaya pembangunan Bandara Siboru menelan biaya senilai Rp891 miliar dan Bandara Nabire Baru senilai Rp671,54 miliar.

"Kami sampaikan terima kasih atas dukungan berbagai pihak dalam pembangunan ini," imbuhnya.

Dijelaskan Menhub bahwa Bandara Siboru dan Bandara Nabire Baru memiliki panjang runway 1.600 m x 30 m sehingga dapat dilalui pesawat ATR 72 dan sejenisnya. Bandara Siboru memiliki luas terminal 4.600 meter persegi yang dapat menampung hingga 153.945 penumpang per tahun.

Sementara, Bandara Nabire Baru memiliki luas terminal 6.320 meter persegi yang dapat menampung hingga 289.700 penumpang per tahun.

Menhub menyampaikan, desain bangunan kedua bandara ini mengusung konsep kearifan lokal dengan sentuhan simpel modern. Desain bangunan Bandara Siboru menggunakan konsep

"Satu Tungku Tiga Batu", terlihat dari adanya tiga atap yang mencerminkan masyarakat Kabupaten Fakfak hidup rukun. Sedangkan, arsitekturnya mengambil konsep "Rumah Kaki Seribu", yakni rumah adat suku Arfak di Papua Barat.

Lalu, untuk Bandara Nabire Baru mengambil konsep pepohonan yang diadopsi dari pohon hutan tropis Papua. Kemudian, penutup atap terminal diadopsi dari hutan tropis Papua dan pesawat kertas.

"Kedua Bandara kita bangun dengan konsep arsitektur yang baik," pungkas Budi.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya