Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MENTERI Pertanian Amran Sulaiman mengakselerasi peningkatan produksi padi dan jagung nasional untuk menekan impor dan mengembalikan swasembada pangan. Dalam arahannya, Mentan Amran meminta jajarannya untuk mengoptimalkan lahan rawa menjadi lahan produktif yang potensinya di Indonesia mencapai 10 juta hektare.
Hal itu disampaikan Mentan saat Rapat Koordinasi Upsus Akselerasi Produksi Padi dan Jagung di Lahan Sawah dan Optimasi Rawa Mineral di Kalimantan Selatan 2023-2024, di Samarinda, Jumat (17/11). Amran menjelaskan, Kalsel menjadi salah satu daerah yang fokus pada program tersebut. Sehingga, ini menjadi harapan bagi Indonesia yang mampu menekan impor dan menjadi swasembada pangan tahun 2017 hingga 2020.
"Akselerasi optimalisasi lahan rawa di Kalimantan Selatan termasuk Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Selatan penting dilakukan. Sebab, dampak perubahan iklim terhadap pertanian sangat berbahaya terhadap lahan pertanian," jelasnya.
Baca juga; Mentan Amran Minta PPL dan Pemda Kalsel Perkuat Akselerasi Percepatan Tanam
Lebih lanjut Mentan Amran mengatakan, Provinsi Kalimantan Selatan merupakan daerah yang memiliki potensi lahan rawa untuk dibangun dan dioptimalisasi menjadi lahan pertanian seluas 206 ribu hektare. Karenanya, kata dia, itu perlu dilakukan. Terlebih nantinya bisa menjadi penopang nasional khususnya menyuplai kebutuhan pangan di Ibu Kota Negara (IKN).
"Luasan lahan rawanya sudah kita putuskan tadi yakni 206 ribu hektare. Insyaallah semuanya siap. Seperti peralatan, benih dan pupuk kami siapkan dari pusat," tegasnya.
"Kita jadikan juga sekaligus penopang pangan IKN dan nanti ke depan ini digunakan untuk short time dan long time. Shorterm mengurangi impor, dan longterm nya mempersiapkan IKN," tambah Mentan Amran.
Sementara itu, Dirjen Tanaman Pangan Suwandi mengatakan, Upsus peningkatan produksi padi yang dilakukan diantaranya melalui mekanisasi percepatan tanam, penggunaan benih unggul, meningkatkan penggunaan pupuk non subsidi atau hayati, dan memperbaiki pengelolaan tata kelola air irigasi.
"Di Kalimantan Selatan ini ada lahan sekitar 290.000 hektare, dimana sebagian besar atau sekitar 55 persennya yakni 160.000 haktare itu isinya rawa mineral. Ditambah 43.000 hektare atau 15 persen irigasi teknis dan sisanya adalah tadah hujan," jelas Suwandi.
Lebih lanjut Suwandi menyampaikan, berbagai jenis varietas benih padi lokal mendominasi pertanaman petani, antara lain varietas siam unus, datu, pandak, mutiara, dengan umur panen relatif panjang dan rasa pera.
"Beras jenis pera ini diminati dan menjadi selera nasi masyarakat Kalimantan Selatan, disamping ada varietas inpara, ciherang, dan inpari 32," tandasnya. (RO/S-3)
Festival Pangan dan Cipta Menu Bergizi di Desa Sumerta Kelod, Denpasar, Bali.
Kepala Badan Bahasa Hafidz Muksin yakin bahwa literasi soal pangan akan membantu membangun ekosistem pangan yang berkelanjutan.
"Pengakuan adalah pondasi penting dari upaya perlindungan dan pemajuan hak Masyarakat Adat,"
Peternak memanen telur ayam di Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan.
Kemampuannya tumbuh di berbagai jenis tanah dan ketahanannya terhadap kondisi cuaca ekstrem menjadikannya pilihan ideal untuk daerah rawan pangan.
LANGKAH nyata reformasi perberasan Indonesia terus dilakukan melalui langkah nyata pemerintah guna mewujudkan kedaulatan pangan yang berkelanjutan.
Mentan Andi Amran Sulaiman menyampaikan pentingnya sistem irigasi yang andal sebagai salah satu kunci utama peningkatan produktivitas pertanian, khususnya tanaman padi.
PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) membantu para petani mengolah lahan rawa yang sebelumnya tidak produktif menjadi lahan pertanian yang menghasilkan.
Program cetak sawah menjadi salah satu senjata untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Program tersebut merupakan solusi nyata menjaga ketahanan pangan.
Indonesia mempunyai lahan rawa yang kedalamannya di bawah 60 cm dari Sabang sampai Merauke berada di angka kurang lebih 32 juta hektare.
Para petani lahan rawa di Kalimantan Selatan mengalami keterlambatan tanam padi menyusul masih tingginya debit air di kawasan rawa. Kondisi itu terjadi karena adanya pengaruh kemarau basah.
Inti pertemuan keduanya ialah penguatan kerja sama antara Indonesia dan Vietnam dalam pengembangkan pertanian padi di lahan rawa, khususnya varietas bibit padi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved