Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BRI-MI menyediakan produk bagi para investor pemula yang ingin memulai berinvestasi dengan likuiditas yang tinggi dan mengedepankan prinsip-prinsip syariah di pasar modal Indonesia, yaitu Reksa Dana Seruni Pasar Uang Syariah (SPU Syariah).
Menurut Plt Direktur Utama BRI-MI Ira Irmalia Sjam, Reksa Dana SPU Syariah milik BRI-MI memilik risiko investasi yang rendah dan sangat terjangkau dengan minimal pembelian minimal sebesar Rp10.000. Produk itu bisa menjadi alternatif bagi investor pemula yang memiliki keterbatasan dana tetapi ingin mendapatkan potensi keuntungan optimal dan yang lebih penting, tetap berbasis syariah.
"SPU Syariah memiliki jejak kinerja yang baik, berdasarkan data per 31 Oktober 2023 produk tersebut mencatatkan pertumbuhan Year on Year (YoY) sebesar 4,34%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata Infovesta Money Market Fund dan Infovesta Sharia Money Fund di industri, yaitu masing-masing sebesar 3,90% dan 3,72%," jelas Ira dalam keterangannya, Jumat (17/11).
Ira mengungkapkan Reksa Dana SPU Syariah juga mudah dibeli karena bisa dijumpai di aplikasi digital BRI-MI, InvestASIK, atau di gerai APERD rekanan BRI-MI.
Baca juga:
> BEI Tidak Agresif Pasang Target Perusahaan IPO, Jelang Pemilu 2024
> Presiden Akui Investor Asing di IKN masih Nol
Lebih lanjut, investasi pada reksa dana pasar uang, khususnya reksa dana pasar uang Syariah masih cukup menarik dan kompetitif dibandingkan dengan melakukan penempatan langsung pada deposito syariah. Pasalnya, ada beberapa hal yang menjadi katalis.
Reksa Dana SPU Syariah sendiri bertujuan untuk memberikan tingkat pertumbuhan investasi yang stabil dengan risiko minimal sekaligus memperoleh tingkat likuiditas yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan dana tunai dalam waktu yang singkat.
Produk itu merupakan investasi pada instrumen pasar uang Syariah dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo tidak lebih dari 1 tahun dan atau Efek Syariah Berpendapatan Tetap yang sisa jatuh temponya tidak lebih dari 1 (satu) tahun yang diperdagangkan di Indonesia dan/atau deposito Syariah yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal. (Z-6)
HINGGA akhir April 2025, data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan jumlah investor saham di pasar modal hampir menyentuh angka 6,9 juta investor.
investasi yang gagal masuk ke Indonesia senilai Rp1.500 triliun pada 2024. Itu disebabkan antara lain oleh permasalahan pelayanan perizinan, kemudahan berusaha, hingga daya saing.
Investor reksa dana mencatatkan pertumbuhan hingga Mei 2025 menjadi 15,6 juta, naik hampir 30% daripada periode sama 2024 sebesar 12,1 juta investor,
KEK Industropolis Batang menutup semester pertama 2025 dengan membukukan nilai investasi sebesar Rp1,1 triliun. Angka itu diperoleh dari masuknya dua tenant strategis.
Survei YouGov di Indonesia tentang resolusi tahun baru 2025 mengungkapkan 74% responden ingin mengelola keuangan dengan lebih baik.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia membutuhkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tinggi guna mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan sebanyak 36 emiten telah menyampaikan rencana relaksasi kebijakan buyback saham tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Dana hasil penerbitan akan digunakan untuk penguatan struktur permodalan dan ekspansi pembiayaan berbasis akad murabahah kepada nasabah pada segmen produktif dan konsumtif.
Investasi pasar modal untung? Pelajari strategi & tips memilih saham, reksadana, dan instrumen lainnya. Raih profit optimal sekarang!
Platform investasi digital, Ajaib, baru-baru ini mengumumkan fitur yang lebih lengkap dan fleksibel melalui dua mode baru dalam satu aplikasi.
Para investor akan merasakan standar baru yang ditawarkan oleh PinePick melalui fitur-fitur yang mudah dipahami dan nyaman ketika bertransaksi di pasar modal Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved