Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pelaku UMKM Perlu Miliki Kesadaran tentang Keamanan Siber

Budi Ernanto
15/11/2023 08:52
Pelaku UMKM Perlu Miliki Kesadaran tentang Keamanan Siber
Ilustrasi.(ANTARA/SULTHONY HASANUDDIN )

KEPALA Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian menekankan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM perlu memiliki kesadaran perihal keamanan siber agar bisnis yang dirintis di ruang digital berkelanjutan.

"Agar memiliki bisnis berkelanjutan, digitalisasi UMKM perlu diiringi dengan peningkatan kemampuan dan kesadaran keamanan siber yang mumpuni," kata Hinsa seperti dilansir dari Antara, Rabu (15/11).

Menurut Hinsa, data mencatat sebanyak 87 persen UMKM di Indonesia telah menggunakan internet dalam bisnisnya dan sebanyak 73 persen UMKM telah memiliki akun lokapasar untuk menjual produknya.

Sementara di sisi lain, sekitar 48 persen dari lebih kurang 278,8 juta penduduk Indonesia telah melakukan pencarian barang dan jasa secara daring dan 46 persen di antaranya telah mengunjungi toko daring yang sekaligus bertransaksi secara daring.

Ia menambahkan serangan siber terhadap UMKM dapat membahayakan perekonomian negara sebab UMKM berkontribusi sebesar 60,5 persen terhadap produk domestik bruto Indonesia.

Baca juga:

BUMN Kesehatan Fasilitasi UMKM Ikuti Bazar UMKM Untuk Indonesia

Jaga Ruang Siber, BSSN kembali Gelar National Cybersecurity Connect

Hinsa menyebut lima ancaman umum siber yang seringkali menyasar pelaku UMKM, mulai dari ransomware, phising, software vulnevability exploit, insider threat, serta kombinasi antara social engineering dan malware.

Oleh karena itu, kata Hinsa, untuk melindungi UMKM dari serangan siber, baik secara teknis maupun sosial, diperlukan kesadaran keamanan siber UMKM serta kolaborasi dan sinergi antarpemangku kepentingan.

Menurutnya, diperlukan kesatuan tindakan yang merujuk pada strategi keamanan siber nasional.

"Para pelaku UMKM ini kadang merasa kecil sehingga tidak memprioritaskan soal keamanan data. Mereka memiliki keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran, sementara teknologi keamanan ini memang tidak murah," katanya.

Hinsa berharap perguruan tinggi di Indonesia, bisa berperan sebagai katalis untuk mendukung pemenuhan kemampuan dan peningkatan kesadaran keamanan siber bagi UMKM melalui literasi keamanan siber. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya