Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
INFLASI konsumen Amerika Serikat (AS) menurun lebih dari perkiraan pada bulan lalu. Ini menurut data pemerintah yang diterbitkan pada Selasa (14/11). Hal tersebut memberikan kabar baik bagi para pengambil kebijakan yang ingin mengendalikan kenaikan harga tanpa merusak perekonomian.
Pengukur inflasi indeks harga konsumen (CPI) meningkat sebesar 3,2% dalam 12 bulan hingga Oktober atau turun dari 3,7% pada bulan sebelumnya. Departemen Tenaga Kerja mengatakan itu dalam satu pernyataan.
Inflasi tidak berubah dari bulan ke bulan pada Oktober dibandingkan September. Ada penurunan tajam bulanan pada harga energi. Baik angka tahunan maupun bulanan berada di bawah ekspektasi median para ekonom yang disurvei oleh MarketWatch.
Baca juga: SoftBank Group Catat Kerugian Juli-September akibat Start-up Bangkrut
Meskipun penurunan indeks bahan bakar bertanggung jawab atas perlambatan harga, kata Departemen Tenaga Kerja, hal ini sebagian diimbangi oleh kenaikan indeks perlindungan yang berkelanjutan. Meskipun penurunan inflasi merupakan kabar baik bagi konsumen, tingkat inflasi saat ini yang diukur dengan berbagai alat ukur masih berada di atas target jangka panjang Federal Reserve sebesar dua persen.
Bank sentral AS baru-baru ini mempertahankan suku bunga pinjaman utamanya pada level tertinggi dalam 22 tahun untuk pertemuan kedua berturut-turut. Ini menyebabkan beberapa analis dan pedagang memperkirakan pengetatan kebijakan moneter sudah berakhir.
Baca juga: Tiongkok kembali Alami Deflasi pada Oktober
Namun sejak saat itu, sejumlah pengambil kebijakan, termasuk Ketua Fed Jerome Powell, telah mengindikasikan bahwa mereka siap untuk menaikkan suku bunga lagi, jika perlu, untuk menurunkan kenaikan harga sesuai target. Dengan mengecualikan segmen pangan dan energi yang bergejolak, kata Departemen Tenaga Kerja, inflasi inti turun menjadi 4,0% pada bulan lalu, perubahan terkecil dalam 12 bulan sejak periode yang berakhir September 2021. (AFP/Z-2)
Pasar global di luar ekspektasi merespons ancaman tarif terbaru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan cukup tenang.
Presiden Emmanuel Macron menyerukan agar negara-negara Eropa mengurangi ketergantungan ganda terhadap Amerika Serikat dan Tiongkok.
TIKTOK dikabarkan akan membuat aplikasi baru untuk pengguna di Amerika Serikat (AS), hal itu dilakukan imbas peraturan pemerintah AS yang melarang aplikasi asal Tiongkok itu beroperasi.
Ancaman tarif sepihak dari AS menambah tekanan terhadap neraca eksternal Indonesia dan nilai tukar rupiah.
Pemerintah memastikan bakal memakai sisa waktu yang ada untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat perihal tarif. Negosiasi akan dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel mencoba membunuhnya dalam serangan udara yang terjadi kurang dari sebulan lalu.
Bank Indonesia (BI) dan Bank Prancis atau Banque de France (BdF) menyepakati penguatan kerja sama bilateral di area kebanksentralan.
Bank Indonesia bakal menambah besaran insentif dalam Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM) di 2025 menjadi Rp283 triliun.
LPEM FEB UI mendesak Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate pada level 6% pada Rapat Dewan Gubernur BI November 2024.
BANK sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) kembali memangkas suku bunga acuan dengan besaran 25 basis poin (bps) menjadi 4,50-4,75% pada Kamis (7/11) waktu AS
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (27/9) sore ditutup melemah di tengah penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (24/9) sore ditutup menguat seiring pelaku pasar merespons positif komentar dovish pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved