Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
INDUSTRI penerbangan Rusia sedang menghadapi gejolak besar. Ini seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap keselamatan penumpang akibat buruknya pemeliharaan, kurangnya suku cadang, dan kerusakan yang sering terjadi.
Sektor ini, yang sangat bergantung pada pemasok internasional, termasuk yang paling terpukul oleh sanksi Barat atas serangan Moskow terhadap Ukraina. Terputus dari Airbus dari Eropa dan Boeing yang berbasis di AS, maskapai penerbangan Rusia menghadapi kesulitan khusus dalam mengamankan dan memelihara komponen fisik dan perangkat lunak canggih yang diperlukan dalam menjaga pesawat tetap mengudara.
"Kondisi maskapai penerbangan Rusia beroperasi tentu menjadi jauh lebih sulit dan risiko bagi industri penerbangan jelas meningkat," kata Oleg Panteleyev, direktur AviaPort.ru, lembaga yang mengkhususkan diri pada industri penerbangan Rusia kepada AFP. Beberapa insiden baru-baru ini telah menyoroti kekhawatiran tersebut.
Baca juga: Produsen Kakao dan Cokelat Barry Callebaut Gandakan Bisnis di Asia
Pada bulan Agustus, penumpang dalam penerbangan Red Wings terjebak di kota Yekaterinburg di Ural selama 24 jam karena kerusakan teknis yang terjadi secara bersamaan pada dua pesawat yang tersedia.
Perusahaan menuding sanksi eksternal dan pembatasan pasokan suku cadang yang mempersulit perawatan pesawat dalam siaran persnya.
Pada bulan yang sama, pesawat Pegas Fly Rusia tertunda di Thailand karena kesalahan pada sistem pemantauan cuacanya. Pada awal Oktober, Flagcarrier Aeroflot mengalami tiga kali kegagalan teknis pada pesawatnya dalam satu hari.
Baca juga: Lapangan Kerja Amerika Serikat Meningkat Didorong Pendidikan dan Kesehatan
Kremlin mengakui bahwa industri penerbangan Rusia tidak berjalan baik. "Kami menghadapi tantangan baru dan kami mencari cara baru untuk menyelesaikannya," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, ketika ditanya tentang tantangan yang melanda sektor penerbangan Rusia.
Beberapa maskapai penerbangan Rusia dan badan penerbangan federal tidak menanggapi permintaan komentar AFP.
Sebagian besar pesawat yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan Rusia dibuat oleh Airbus atau Boeing, perusahaan Barat yang telah berhenti berbisnis dengan Rusia. Masalah utama bagi maskapai penerbangan Rusia berpusat pada pemeliharaan mesin dan sistem komputer.
S7, maskapai penerbangan swasta terbesar Rusia, akan mengurangi jumlah penerbangan sebesar 10%-15% selama periode musim gugur/dingin 2023-2024 karena masalah pemeliharaan mesin buatan AS untuk pesawat Airbusnya, media Rusia melaporkan. Karena tidak bisa mendapatkan suku cadang asli untuk jet buatan Barat mereka, perusahaan-perusahaan Rusia terpaksa melakukan kanibalisasi terhadap armada mereka yang ada dan melarang terbang seluruh pesawat untuk diambil suku cadangnya.
Solusi seperti ini dipandang sebagai solusi jangka pendek. Rusia tidak asing dengan bencana udara akibat tekanan terhadap industri penerbangan.
Negara ini mengalami serangkaian kecelakaan yang menewaskan ratusan orang pada 1990-an dan awal 2000-an, karena armada Soviet yang menua dan pesawat yang tidak dirawat dengan baik. Mengurangi perjalanan udara secara permanen juga merupakan hal yang tidak bisa dilakukan di negara yang memiliki 11 zona waktu ini.
Negara-negara Barat, termasuk Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Inggris, telah melarang maskapai penerbangan Rusia beroperasi di wilayah udara mereka. Sejauh ini, lalu lintas udara domestik di Rusia belum mengalami penurunan sejak dimulainya serangan Rusia terhadap Ukraina.
Jaringan Keamanan Penerbangan (ASN) juga melaporkan jumlah insiden penerbangan di Rusia selama periode tersebut masih berada dalam kisaran yang tercatat pada tahun-tahun sebelumnya. Namun seiring berjalannya waktu, risikonya cenderung meningkat.
Politisi Rusia menaruh harapan mereka pada pembuatan ratusan pesawat buatan sendiri untuk menggantikan model Barat. Namun catatan terbaru Rusia dalam pembuatan pesawat masih belum sempurna.
Model utama negara pasca-Soviet--Sukhoi Superjet--sudah memiliki reputasi sebagai pesawat yang rentan terhadap kerusakan dan kecelakaan bahkan sebelum ada sanksi dari Barat. Rencana untuk jet jarak menengah baru, Irkut MS-21, terlambat dari jadwal.
Pada April, suatu asosiasi penerbangan Rusia menyatakan keprihatinan atas lambatnya jadwal produksi pesawat domestik baru yang mereka harap akan menggantikan armada buatan Barat. "Mempertahankan kelaikan udara pesawat asing yang kami miliki memerlukan pengeluaran yang besar," kata Asosiasi Operator Transportasi Udara Rusia dalam satu laporan.
Kecuali Moskow berhasil menghindari sanksi Barat untuk mengamankan suku cadang pesawat atau menerbangkan pesawat yang tidak dirawat dengan baik, jumlah armada Rusia bisa turun lebih dari sepertiga--dari 850 menjadi 554--pada tahun 2033, kata analis di konsultan Oliver Wyman. Hampir dua tahun setelah konflik di Ukraina, Kyiv menikmati gejolak yang dihadapi industri Rusia akibat sanksi.
Setelah pesawat Pegas Fly Rusia untuk sementara dilarang terbang di Thailand awal tahun ini, penasihat presiden Ukraina Andriy Yermak menulis di media sosial, "Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan lebih banyak berita seperti ini." (AFP/Z-2)
Dalam pidato peringatan Hari Kemerdekaan, Presiden Volodymyr Zelensky menegaskan Ukraina akan terus berjuang demi kebebasan dan perdamaian yang adil.
Pada akhir 1990-an, dia menilai ada perbedaan antara percaya kepada Tuhan dan agama yang terorganisasi.
Harga bensin di Rusia tembus rekor tertinggi usai serangan drone Ukraina menghantam kilang minyak dan infrastruktur energi.
Bagi Putin, tidak ada alasan untuk mengalah.
Trump menilai akan lebih baik jika Putin dan Zelensky bertemu lebih dulu tanpa dirinya.
PRESIDEN AS Donald Trump menyinggung sejumlah isu penting terkait perundingan damai Ukraina-Rusia usai bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Xapiens berkomitmen menghadirkan solusi dan peluang kolaborasi di indutri teknologi.
Hingga kuartal I 2025, investasi baru di sektor industri tekstil mencapai Rp5,40 triliun, menyerap 1.907 tenaga kerja tambahan, dan menjaga total lapangan kerja pada angka 3,76 juta orang.
Fokusnya bukan hanya menjual produk, tetapi membangun pengalaman tidur sehat melalui bahan bebas logam berat, desain ergonomis, dan inovasi berkelanjutan.
Perkuat Pasar Indonesia, Cognex Hadirkan Pusat Layanan & Demo Teknologi di Bekasi
Pabrik ini diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan menjadi pusat inovasi industri gula yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
SINERGI antara teknologi dan kesadaran kolektif industri dalam menghadapi tantangan krisis energi dan perubahan iklim dinilai penting.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved