Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, nilai tukar rupiah saat ini berada dalam kondisi yang relatif baik. Sebab depresiasi mata uang Garuda tak sedalam yang dialami oleh mata uang negara-negara lain.
“Sebetulnya rupiah kita dalam posisi yang cukup baik depresiasinya, meski orang Indonesia melihatnya nominal, tapi kalau kita lihat pergerakan nilai tukar, year to date (ytd/tahun berjalan) depresiasinya di 0,7%,” ujar dia dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (25/10).
Sri Mulyani menambahkan, mata uang Filipina, Vietnam, Thailand, Korea Selatan, dan Malaysia mengalami depresiasi yang cukup dalam terhadap dolar AS. Depresiasi 0,7% (ytd) yang terjadi pada rupiah dinilai tak signifikan.
Baca juga : Rupiah Melemah 1,24 Persen Terhadap Dolar AS
Dia juga menyampaikan, fenomena yang terjadi saat ini ialah penguatan dolar AS. Itu menyebabkan banyak mata uang negara-negara lain tampak melemah. Indeks dolar AS (DXY) tercatat menguat 2,7% (ytd). Ini berdampak besar lantaran mata uang Negeri Paman Sam sampai saat ini masih banyak digunakan oleh banyak negara.
“Jadi penyebabnya bukan rupiahnya, tapi dolarnya menguat, dolar dengan interest rate yang tinggi, kita lihat DXY itu mengalami kenaikan 2,7% ytd. Ini menggambarkan bahwa secara relatif dolar menguat, maka banyak mata uang melemah dibandingkan dengan USD,” jelas Sri Mulyani.
Kondisi perekonomian di AS tak hanya berdampak pada pergerakan mata uang, tetapi juga ke pasar keuangan dunia. The Federal Reserve diketahui menerapkan kebijakan suku bunga tinggi untuk periode yang cukup lama (higher for longer). Itu mendorong aliran modal asing keluar (capital outflow) dari negara-negara berkembang.
Baca juga : Rupiah Ditutup Melemah ke Rp15.525 per Dolar AS
Karena kondisi ekonomi AS itu, pasar keuangan Indonesia mencatatkan capital outflow. Itu kemudian berdampak pada tingkat imbal hasil (yield) dari Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun. Tercatat yield SBN bertenor 10 tahun saat ini di angka 5,87%, naik dari sebelumnya yang hanya 4,8%.
“Ini kelihatan, meski SBN kita relatif kinerjanya cukup baik, namun tetap terkena dampaknya, llihat Indo Global Bond 10 tahun 5,87%, AS sudah 5% dan tertinggi semenjak 2007. sedangkan yang domestik, SBN kita juga mengalami kenaikan di 7,08%. Ini yang sedang dan akan terus kita kelola dan waspadai,” kata Sri Mulyani.
“Karena memang pergerakan dari pasar keuangan, pasar surat berharga, nilai tukar, dan suku bunga menjadi faktor sentimen yang cukup dominan pada bulan-bulan ini dan ke depan,” pungkas dia. (Z-5)
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Ketidakpastian dunia saat ini disebut bakal bersifat permanen dan mengubah tatanan global.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara soal pembentukan Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Optimalisasi Penerimaan Negara oleh Kapolri.
Situasi global yang masih dan kian tak menentu patut diwaspadai. Perkembangan dari ekonomi dunia dan konflik Timur Tengah Iran vs Israel dinilai dapat memberi dampak ke perekonomian Indonesia.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kembali mencatatkan defisit sebesar Rp21 triliun, setara 0,09% dari Produk Domestik Bruto (PDB) hingga akhir Mei 2025.
Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda menyatakan bahwa gaji ke-13 bagi ASN bisa mendorong konsumsi rumah tangga meskipun terbatas.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 26 Juni 2025, dibuka menguat sebesar 10 poin atau 0,06% menjadi Rp16.290 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.300 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 25 Juni 2025, menguat sebesar 98 poin atau 0,60% menjadi Rp16.256 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.354 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 24 Juni 2025, menguat sebesar 111 poin atau 0,67% menjadi Rp16.381 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.492 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 23 Juni 2025, dibuka melemah sebesar 58 poin atau 0,35% menjadi Rp16.455 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.397 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 19 Juni 2025, dibula melemah sebesar 39 poin atau 0,24% menjadi Rp16.352 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.313 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 18 Juni 2025, dibuka melemah sebesar 13 poin atau 0,08% menjadi Rp16.303 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.290 per dolar AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved