Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PALMCO, subholding PTPN Group yang akan dibentuk khusus untuk mengelola komoditas kelapa sawit diyakini bisa mendukung ketahanan pangan (food security) melalui pemenuhan pasokan minyak goreng dalam negeri.
Menurut Ekonom Universitas Indonesia (UI) Prof Telisa Aulia Falianty, potensi ini diharapkan segera direalisasikan usai proses konsolidasi semua unit bisnis PTPN Group di bidang sawit rampung.
Baca juga: Pentingnya Edukasi Sawit Itu Baik, Patahkan Mitos Negatif Sawit
“Dengan konsolidasi, PalmCo setidaknya jadi kuat untuk mendukung food security dan siap hadir ketika pasokan minyak dalam negeri terganggu,” jelas Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI ini, dalam keterangannya, Jumat (6/10).
Melalui pembentukan PalmCo, dia menilai ketersediaan minyak sawit akan lebih dijamin guna mengantisipasi kelangkaan di dalam negeri. Apalagi, kebutuhan minyak nabati dunia terus meningkat.
Dia mengatakan sebagai pendukung ketahanan pangan, PalmCo juga menjadi salah satu perpanjangan tangan pemerintah guna menerapkan amanah pasal 33 UUD 1945, khusus untuk salah satu komoditas.
Ia menjelaskan memang sudah seharusnya Indonesia memiliki BUMN besar yang mengelola minyak sawit, sehingga pemerintah bisa lebih leluasa mengeluarkan kebijakan saat terjadi gejolak harga.
“Pengalaman kasus minyak goreng jadi pelajaran pentingnya kehadiran negara pada komoditas strategis. Harapannya, PalmCo bisa menyelesaikan masalah minyak goreng yang harganya melambung serta menyulitkan daya beli masyarakat,” jelas Telisa.
Baca juga: Kasus Kartel Minyak Goreng, Tujuh Perusahaan Dikenakan Denda Rp71,28 M
Ia mengatakan upaya memperkuat peran PTPN dalam ketahanan pangan sudah terlihat sejak PTPN III menjadi holding pada 2014. Hasilnya, laporan keuangan membaik dan dalam dua tahun terakhir bisa mencetak laba besar.
Ke depan, katanya, PalmCo akan diarahkan sebagai agent of development untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Dari sisi produksi, PalmCo masih dibutuhkan untuk mendampingi petani rakyat yang menguasai lebih dari 40% lahan sawit nasional atau lebih dari 6 juta hektare," ujarnya.
Lebih jauh, Telisa menyampaikan rencana pendirian PalmCo juga untuk mengimbangi peran swasta dalam supply chain crude palm oil (CPO). Ia mencontohkan Menteri BUMN Erick Thohir yang coba membangun terobosan dengan Menteri Koperasi dan UKM di Sumatera Utara.
"PTPN cukup dominan di wilayah ini dengan adanya minyak merek Nusakita yang lebih murah daripada swasta. Kementerian BUMN bakal mendorong PalmCo untuk membuat produk turunan CPO yang bernilai tambah," katanya.
Baca juga: Pengembangan UKMK Sawit Diharapkan Mampu Kurangi Kemiskinan di Sulbar
Telisa berharap proses kondolidasi segera rampung dan proses initial public offering (IPO) subholding sektor perkebunan sawit bisa berjalan sesuai jadwal.
“PalmCo ditargetkan IPO di 2023, tapi mundur awal 2024. Persiapan IPO harus dipercepat sebelum transisi kepemimpinan. Peraturan Pemerintah tentang PalmCo perlu dirampungkan paling lambat akhir 2023,” ujarnya.
Telisa juga menilai perlu ada koordinasi antara Badan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian BUMN, Kementerian ATR/BPN, dan Kementerian LHK untuk mendukung operasional dan peran PalmCo dalam perekonomian di masa mendatang. (RO/S-2)
DALAM beberapa pemberitaan, pemerintah menyatakan bahwa produksi minyak kelapa sawit nasional ditargetkan mencapai 100 juta ton pada tahun Indonesia emas 2045.
Pasar properti di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menunjukkan tren pertumbuhan positif. Faktor utama yang mendorong perkembangan ini adalah stabilnya harga komoditas lokal.
Pemerintah terus memperkuat komitmennya terhadap pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan melalui berbagai langkah strategis, salah satunya dengan Perpres Nomor 16 Tahun 2025.
Dewan Negara-Negara Penghasil Minyak Sawit (Council of Palm Oil Producing Countries/CPOPC) secara resmi mengumumkan transisi kepemimpinan eksekutifnya.
Tiga varietas bibit unggul sawit terbaru dirilis PT Astra Agro Lestari. Semua varietas itu memiliki ketahanan terhadap penyakit ganoderma.
Sistem tracing itu akan memuat data penting seperti sertifikasi lahan, titik koordinat kebun, status legalitas, serta aspek lingkungan dan sosial yang terkait.
Sekjen CPOPC yang baru Izzana Salleh merupakan sosok yang memiliki pengalaman pada sektor kebijakan publik, kepemimpinan korporat, hingga advokasi nirlaba global.
Adhiya juga menyiapkan buzzer untuk merespons setiap postingannya di media sosial.
Edukasi tentang betapa pentingnya peran kelapa sawit dalam kehidupan sehari-hari manusia terus disampaikan oleh para pemangku kepentingan.
Forwatan dan Gapki menyalurkan bantuan kepada anak yatim piatu sebagai wujud kepedulian dan berbagi kebahagiaan di bulan Ramadan.
Asian Agri dan Apical mempertegas komitmen berkelanjutan kedua perusahaan, yaitu AsianAgri2030 dan Apical2030 yang diluncurkan pada 2022 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved