Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi beras rerata di tingkat konsumen pada September 2023 tercatat sebesar 18,44% secara tahunan (year on year/yoy). Angka itu sekaligus menjadi yang tertinggi sejak 2014.
"Sepanjang 2014 hingga sekarang, memang inflasi beras tahun ke tahun, memang yang saat ini terlihat yang paling tinggi," ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Senin (2/10).
Dia mengatakan, lonjakan inflasi beras tersebut disebabkan karena pengaruh domestik dan eksternal. Dari sisi domestik, dalam beberapa bulan terakhir terjadi kemarau berkepanjangan, El Nino, hingga musim panen yang telah berakhir.
Baca juga: September 2023 Catatkan Inflasi 0,19%
Sentra-sentra produksi juga terpantau mengalami penurunan produksi beras karena faktor iklim dan cuaca tersebut. Akibatnya, produksi beras terganggu dan menyebabkan pasokan beras berkurang.
Belum usai tantangan dari dalam, kata Amalia, pasar internasional juga tengah mengalami dinamika lantaran negara penghasil beras seperti India tampak membatasi kebijakan ekspor komoditas tersebut.
Baca juga: Puncak Inflasi Pangan Diprediksi Terjadi di 2024
Adapun secara bulanan (month to month/mtm) beras mencatatkan inflasi 5,16% (mtm) dengan andil 0,18% (mtm). Secara bulanan, tingkat inflasi beras tersebut menjadi yang paling tinggi sejak Februari 2018.
Secara nasional, BPS mencatat adanya kenaikan harga gabah kering panen (GKP) dan harga gabah kering giling (GKG). Harga GKP tercatat naik 11,69% (mtm) dan naik 26,70% (yoy) menjadi Rp6.514 per kilogram (kg).
Sedangkan harga GKG tercatat naik 9,26% (mtm) dan naik 27,31% (yoy) menjadi Rp7.386 per kg. Kenaikan harga gabah tersebut sedia memengaruhi kenaikan indeks harga yang diterima petani. "Ini berdampak pada peningkatan indeks yang diterima oleh petani subsektor tanaman pangan dan juga oleh petani nasional," terang Amalia.
Sejalan dengan kenaikan harga gabah tersebut, harga beras secara umum ikut terkerek naik. Harga beras di level penggilingan naik 10,33% (mtm) dan naik 27,43% (yoy) menjadi Rp12.708 per kg.
Lalu harga beras di level grosir naik 6,29% (mtm) dan naik 21,02% (yoy) menjadi Rp13.037 per kg. Sedangkan harga beras di level pengecer naik 5,61% (mtm) dan naik 18,44% (yoy) menjadi Rp13.799 per kg.
"Jadi kenaikan baik di tingkat penggilingan maupun di tingkat pengecer secara bulanan, kenaikan harga beras pada bulan September tahun ini memang terlihat lebih tinggi dibandingkan dengan harga dengan kenaikan harga beras pada bulan September tahun lalu," jelas Amalia. (Z-10)
Badan Pangan Nasional (Bapanas) berkomitmen terus membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pangan lokal.
Pengaruh El-Nino membuat masa panen di Kabupaten Kuningan yang seharusnya dilakukan Maret mundur sebulan.
Pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.
Dengan inovasi benih, tidak ada alasan salah satu tanaman pangan tidak bisa ditanam di satu daerah karena kondisi geografisnya.
Pada gelaran itu disiapkan berbagai komoditas seperti beras, telur ayam, dan cabai merah. Harganya lebih murah dibanding di pasaran.
Keterbatasan lahan sejatinya tidak harus jadi kendala bagi Kota Sukabumi bisa meningkatkan produksi pangan lokal.
Beras Petani Indonesia Hebat Hadir di Festival Petani Indonesia Hebat
Jika menggunakan beras merah atau coklat, rendam beras selama 30 menit hingga 1 jam sebelum dimasak.
Selain rendah kalori, nasi dari beras shirataki kaya serat sehingga dapat mempertahankan rasa kenyang lebih lama.
Beras shirataki merupakan jenis beras yang terbuat dari umbi tanaman konjac (Amorphophallus konjac).
Sosialisasi agar warga berbelanja sesuai kebutuhan akan terus dilakukan, sehingga harga tidak melonjak.
Harga beras sudah cukup stabil. Tapi dengan memasukinya musim panen padi yang diperkirakan bulan ini, kami harapkan harganya bisa kembali normal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved