Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BURSA karbon yang rencananya dirilis pada 26 September 2023 sepertinya membawa dampak positif terhadap saham energi terbarukan (EBT). Hal itu terlihat dari nilai saham perusahaan-perusahaan itu yang kompak melesat.
Salah satunya yakni, PT Mutuagung Lestari Tbk atau MUTU International (MUTU). Hingga penutupan Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan ini, Jumat (22/9), saham MUTU naik sebesar 16,64% selama sebulan terakhir.
Baca juga: Perdagangan di Bursa Karbon Dimulai 26 September 2023
Praktisi pasar modal yang juga akademisi Universitas Atmajaya dan Trisakti Hans Kwee mengatakan, bergulirnya bursa karbon memang akan menguntungkan bagi emiten saham EBT yang bisnisnya ramah lingkungan.
“MUTU (akan diuntungkan) karena perdagangan karbon menjadi salah satu fokus perseroan. Perseroan juga memasuki pasar karbon jauh sebelum rencana pembentukan bursa karbon, yakni pada 2015 sebagai lembaga verifikasi dan validasi,” kata Hans, dalam keterangannya, Jumat (22/9).
Hans menjelaskan, peluang MUTU dalam bursa karbon cukup positif. Hal ini lantaran MUTU akan jadi perusahaan yang bisa memberikan verifikasi dan validasi terhadap gas buang sebuah perusahaan saat akan masuk bursa karbon.
“Setiap perusahaan perlu menghitung emisi gas rumah kaca untuk menentukan apakah melewati batas atau di bawah. Nah ini perlu perusahan yang memiliki kemampuan verifikasi dan validasi terhadap gas buang sebuah perusahaan,” imbuhnya.
Baca juga: OJK Terbitkan Aturan Perdagangan Bursa Karbon melalui POJK Nomor 14 Tahun 2023
Selain MUTU, Hans juga menyebutkan sejumlah emiten saham yang akan diuntungkan dengan bursa karbon ini.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga masuk jajaran emiten yang diuntungkan karena memproduksi energi panas bumi yang lebih ramah lingkungan.
Kemudian, ada PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan anak perusahaannya, BREN dan STAR yang menyediakan energi lebih ramah lingkungan dengan emisi lebih rendah.
Lalu, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Menurut Hans, MEDC diuntungkan karena memiliki anak usaha energi terbarukan dan menargetkan kapasitas terpasang dari energi terbarukan mencapai 26% pada 2025 dan 30% pada 2030.
Berikutnya, adalah PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) yang merupakan perusahaan energi terbarukan dan PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) yakni perusahaan induk yang bergerak di bidang industri energi terbarukan.
Baca juga: Ini Empat Skema Perdagangan Karbon yang Disiapkan BEI
Dalam riset terbaru NH Korindo Sekuritas Indonesia (NHKSI), MUTU juga masuk jajaran emiten saham yang mendapatkan keuntungan dengan adanya bursa karbon.
Pasalnya, MUTU bergerak pada sektor verifikasi gas rumah kaca, yang merupakan kegiatan untuk melihat apakah emisi yang dihasilkan dari aktivitas usaha sebuah perusahaan telah melewati ambang batas atau belum.
Bursa karbon akan meluncur pada 26 September 2023 dengan BEI sebagai penyelenggaranya.
Penunjukan BEI ini berdasarkan Peraturan OJK (POJK) No 14/2023 tentang Perdagangan Karbon melalui Bursa Karbon dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) No 12/SEOJK.04/2023 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Perdagangan Karbon melalui Bursa Karbon. (RO/S-2)
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa per Mei 2025, jumlah investor saham di Indonesia telah mencapai rekor tertinggi, yakni 7.001.268 SID.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 12 Juni 2925, dibuka melemah 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.211,85.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu, 11 Juni 2025, dibuka melemah 16,15 poin atau 0,22% ke posisi 7.214,59.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 10 Juni 2025, ditutup menguat 117,31 poin atau 1,65% ke posisi 7.230,74.
Direktur PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (BAUT) Simon Hendiawan menyampaikan laporan kepemilikan saham di perseroan untuk memenuhi ketentuan Pasal 2 POJK Nomor 4/POJK.04/2024.
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dinilai berpotensi menghambat momentum Indonesia dalam merealisasikan transisi energi.
Penelitian dan pilot project perlu digencarkan untuk menyesuaikan algoritma machine learning dengan kondisi geologi Indonesia.
Seluruh sumber energi untuk menghasilkan hidrogen masih berkaitan dengan bawah permukaan bumi .Geofisika menjadi salah satu disiplin ilmu yang dapat mengidentifikasinya.
PERUSAHAAN tambang Mitrabara Adiperdana memperluas kegiatan usaha di bidang energi baru terbarukan, industri agro, infrastruktur, dan jasa pertambangan.
Selain fasilitas perpajakan, APBN juga dialokasikan ke berbagai kementerian/lembaga untuk mendukung aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Indonesia dan Swiss berkomitmen untuk terus mempererat kerja sama dalam pengembangan energi bersih melalui PLTA berkelanjutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved