Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PENJUALAN bahan bakar minyak (BBM) Pertamax Green 92 baru dilaksanakan pada 2026 mendatang. Pertamax Green 92 adalah percampuran bensin pertalite (RON 90) dengan etanol 7% (E7).
Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengatakan, pemerintah tidak ingin terburu-buru untuk menjual Pertamax Green 92, sebagai pengganti BBM subsidi pertalite.
Untuk tahun depan, katanya, pemerintah melalui PT Pertamina (Persero) akan menjual Pertamax Green 95 dengan mencampur pertamax dengan 8% etanol (E8).
Baca juga : Menteri ESDM Tegaskan Pertalite Tak Langsung Hilang di 2024
"Pertamax Green 95 untuk tahun depan dengan etanol E8 tahun depan. Kalau itu (Pertamax Green 92) masih 2026, masih lama ya itu (penggunaan) skala besarnya," ujar Tutuka di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (15/9).
Hingga dua tahun ke depan, Tutuka memastikan pemerintah masih menghadirkan pertalite di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina. Hal ini didasari oleh kebutuhan masyarakat yang tinggi akan penggunaan BBM subsidi.
Dari data Pertamina di 2022, kendaraan roda empat yang meminum pertalite sebesar 20,35 juta kilo liter (kl) per tahun atau 70% dari total pengguna. Sedangkan, untuk
Baca juga : Awali Tahun 2024, Pertamina Patra Niaga Sesuaikan Harga Pertamax Series dan Dex Series
kendaraan roda dua atau motor yang membeli BBM sebanyak 8,72 juta kl per tahun atau 30% secara presentase.
"Makanya harus dilihat dari daya beli masyarakat soal dampak kondisi sosial. Jadi, sekarang ini masih uji teknis (Pertamax Green 92) belum meluas," tutur Tutuka. (Z-4)
Baca juga : Komunitas Otomotif Ayla Pilih Produk Pertamina Lantaran Kompetitif
BBM Pertamina memang sangat kompetitif dengan operator lain. Selain kualitas dapat bersaing, harga juga lebih terjangkau.
Luhut Binsar Pandjaitan memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamax Green 92 yang akan berlaku sebagai pengganti pertalite tidak akan memberatkan masyarakat.
Implementasi Pertamax Green 92 sendiri, menurutnya, masih memerlukan waktu, karena banyak aspek yang harus diperjelas dan dimantapkan.
Pertamina berencana menghapus BBM pertalite dengan menggantikan produk Pertamax Green 92, percampuran bensin pertalite (RON 90) dengan etanol 7% (E7).
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan bahan bakar minyak (BBM) subsidi pertalite tidak langsung hilang beredar di tahun depan.
Pelatihan difokuskan pada aspek Health, Safety, Security and Environment (HSSE) untuk memastikan seluruh operator dan pengawas SPBU memiliki kapasitas memadai dalam menjaga keselamatan.
PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak usaha Pertamina, melakukan berbagai upaya teknis untuk menahan laju penurunan produksi migas (decline), terutama dari lapangan-lapangan utama.
PT Pertamina Patra Niaga mengundi pemenang program tahunan MyPertamina Tebar Hadiah (MTH) 2025 periode I, di SPBU, Cirebon, Jabar, Minggu (20/7).
PERTAMINA menyiapkan 78 mobil tangki alih suplai pengangkut BBM yang dikerahkan ke wilayah Banyuwangi dan sekitarnya, pasca penutupan jalan nasional di Jalur Gumitir, Banyuwangi.
Komoditas pangan olahan sagu milik Sasagu siap menembus pasar internasional. Beberapa produk seperti kue dan kukis telah dilirik pembeli potensial dari Australia, Jerman dan Jepang.
Fuel Terminal (FT) Cikampek melakukan Sosialisasi dan Pengembangan Bank Sampah di Desa Pasirtanjung, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved