Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PENJUALAN bahan bakar minyak (BBM) Pertamax Green 92 baru dilaksanakan pada 2026 mendatang. Pertamax Green 92 adalah percampuran bensin pertalite (RON 90) dengan etanol 7% (E7).
Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengatakan, pemerintah tidak ingin terburu-buru untuk menjual Pertamax Green 92, sebagai pengganti BBM subsidi pertalite.
Untuk tahun depan, katanya, pemerintah melalui PT Pertamina (Persero) akan menjual Pertamax Green 95 dengan mencampur pertamax dengan 8% etanol (E8).
Baca juga : Menteri ESDM Tegaskan Pertalite Tak Langsung Hilang di 2024
"Pertamax Green 95 untuk tahun depan dengan etanol E8 tahun depan. Kalau itu (Pertamax Green 92) masih 2026, masih lama ya itu (penggunaan) skala besarnya," ujar Tutuka di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (15/9).
Hingga dua tahun ke depan, Tutuka memastikan pemerintah masih menghadirkan pertalite di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina. Hal ini didasari oleh kebutuhan masyarakat yang tinggi akan penggunaan BBM subsidi.
Dari data Pertamina di 2022, kendaraan roda empat yang meminum pertalite sebesar 20,35 juta kilo liter (kl) per tahun atau 70% dari total pengguna. Sedangkan, untuk
Baca juga : Awali Tahun 2024, Pertamina Patra Niaga Sesuaikan Harga Pertamax Series dan Dex Series
kendaraan roda dua atau motor yang membeli BBM sebanyak 8,72 juta kl per tahun atau 30% secara presentase.
"Makanya harus dilihat dari daya beli masyarakat soal dampak kondisi sosial. Jadi, sekarang ini masih uji teknis (Pertamax Green 92) belum meluas," tutur Tutuka. (Z-4)
Baca juga : Komunitas Otomotif Ayla Pilih Produk Pertamina Lantaran Kompetitif
BBM Pertamina memang sangat kompetitif dengan operator lain. Selain kualitas dapat bersaing, harga juga lebih terjangkau.
Luhut Binsar Pandjaitan memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamax Green 92 yang akan berlaku sebagai pengganti pertalite tidak akan memberatkan masyarakat.
Implementasi Pertamax Green 92 sendiri, menurutnya, masih memerlukan waktu, karena banyak aspek yang harus diperjelas dan dimantapkan.
Pertamina berencana menghapus BBM pertalite dengan menggantikan produk Pertamax Green 92, percampuran bensin pertalite (RON 90) dengan etanol 7% (E7).
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan bahan bakar minyak (BBM) subsidi pertalite tidak langsung hilang beredar di tahun depan.
Rangkaian acara pesta rakyat digelar di Tangerang, Banten, pada 23–24 Agustus 2025 untuk memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
Lifting perdana produk bahan bakar minyak berupa Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bioavtur dengan campuran minyak jelantah dari Kilang Cilacap menjadi kado HUT ke-80 RI dari Pertamina.
Salah satu program unggulan yang diterapkan di Desa Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang bernama Nona Nori, yang fokus pada pengelolaan potensi lokal berbasis rumput laut.
Kinerja Pertamina pada semester I 2025 dinilai sejalan dengan semangat HUT ke-80 Republik Indonesia. Capaian positif itu juga disebut sangat mendukung upaya pencapaian swasembada energi.
SKK Migas menyoroti capaian progres proyek yang ditargetkan menembus angka 70% pada kuartal I 2026.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap mencatat sejarah baru dengan mengirimkan perdana produk Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang berbahan baku minyak jelantah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved