Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
GENERAL Manager PT PLN Indonesia Power (IP) Power Generation Unit (PGU) Suralaya Irwan Edi Syahputra Lubis menyatakan pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya dijalankan dengan baik dan berkelanjutan sehingga bisa mengeliminasi emisi yang ditimbulkan.
PLTU Suralaya, lanjutnya, pada webinar bertajuk Dampak kualitas udara PLTU Suralaya, di Jakarta, Selasa (12/9), dalam mengoperasikan pembangkit menjunjung tinggi prinsip enviromental, social and governance (ESG) sehingga sangat memperhatikan emisi gas buang dari pembangkit.
"Pengelolaan PLTU Suralaya memiliki berbagai inovasi sehingga dapat menjalankan proses bisnisnya dengan baik. Pengelola PLTU bisa mengeliminasi emisi yang ditimbulkan oleh PLTU," katanya.
Baca juga : ESDM: Suntikan Dana Transisi Energi Masih Tersendat-sendat
Menurut dia, pengelolaan PLTU Suralaya memiliki komitmen untuk berinovasi sehingga beberapa unit utama pembangkit memperoleh Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
Hal itu, lanjut Edy Syahputra, karena PLN IP sebagai pengelola telah menerapkan 9R yaitu konsep refuse, rethink, reduce, reuse, repair, refurbish, remanufacture, repurpose, recycle, dan recover.
"Konsep ini menjabarkan sinergitas upaya pencegahan hingga pengolahan ekses industri," katanya melalui keterangan tertulis.
Baca juga : Tertata dan Disiplin, PLN EPI Komitmen Pengelolaan Pasokan Batu Bara dengan Bijak
Berdasarkan laporan Kementerian LHK pada lima tahun terakhir, tambahnya, PLTU Suralaya secara konsisten mengelola emisi hingga mendekati 100%. Pada PLTU tersebut, sudah terpasang alat Electrostatic Precipitator/ESP serta Continuous Emission Monitoring System/CEMS.
Selain itu, pihaknya juga memanfaatkan Fly Ash and Bottom Ash/FABA dari PLTU guna menggerakkan roda ekonomi masyarakat serta membangun infrastruktur desa di sekitar PLTU.
Seperti halnya untuk pembangunan jalan, jembatan, paving untuk pencegah banjir, dan tetrapod untuk penahan abrasi.
Baca juga : Penghasil Emisi Gas Rumah Kaca Terbesar: Amerika Serikat
Inovasi yang dilakukan pengelola, menurut dia, terbukti tidak hanya berdampak pada kinerja perseroan saja, efek yang lebih luas juga dirasakan masyarakat.
Selain itu, pengelola secara aktif juga memastikan ekosistem di sekitar area pembangkit terjaga dengan baik. Indeks Keanekaragaman Hayati terjaga pada level 2-3, yang berarti ekosistem stabil atau tidak ada tekanan pada ekosistem.
Langkah tersebut dilakukan dengan membangun penangkaran hewan terancam punah dan melakukan penanaman mangrove.
Baca juga : Rencana Revisi Taksonomi Hijau Indonesia, Kemunduran dalam Transisi Energi Bersih
Menurut dia, inovasi yang dijalankan perseroan saat ini sudah ideal karena tidak hanya memberikan dampak positif bagi bisnis perseroan namun juga dapat dirasakan oleh lingkungan dan masyarakat luas.
Saat ini, Proper Emas dari Kementerian LHK untuk PLN diberikan atas kinerja PLTU Priok dan PLTU Lontar.
Selain itu pada 2022, PLTU Tanjung Jati-B, PLTU Suralaya 1-7, PLTU Banten 1 Suralaya, PLTU Lontar, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTU Paiton 1-2, PLTU Paiton 9, PLTU Indramayu dan PLTU Rembang.
Baca juga : DPR Sebut APBN Tidak Sanggup Biayai ‘Pensiun Dini’ PLTU Batu Bara
Kemudian, Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), yaitu PLTGU Tambak Lorok, PLTGU Perak Grati dan PLTGU Gresik juga menyabet Proper Emas.
Lalu, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Gas (PLTDG) Pesanggaran dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang Drajat juga mendapatkan penghargaan Proper Emas. (Ant/S-2)
Baca juga : Dukung Tekan Polusi Udara, Siswi SMA Ini Buat Batu Bata Ramah Lingkungan
Pemerintah kembali merencanakan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara pada periode 2029 hingga 2033.
PT TBS Energi Utama memperkuat komitmennya dalam bertransformasi menjadi perusahaan berbasis keberlanjutan dengan sejumlah langkah strategis.
TOBA mendapatkan persetujuan dari pemegang saham melakukan divestasi dua aset PLTU berkapasitas 200 megawatt senilai US$144,8 juta atau setara Rp2,3 triliun.
Indonesia perlu segera menetapkan peta jalan pengakhiran dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara sebagai acuan untuk menemukan dan mengembangkan solusi.
Transaksi ini sejalan dengan komitmen Perseroan dalam mencapai target netralitas karbon pada tahun 2030 melalui inisiatif TBS 2030.
PLN berencana membatalkan kontrak 13,3 gigawatt (GW) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara yang sebelumnya direncanakan dalam RUPTL 2019-2028.
Utama Spice, jenama gaya hidup sehat asal Bali, resmi membuka toko kedelapan.
Forklift Kunpeng dilengkapi baterai litium berkapasitas tinggi yang dikembangkan secara mandiri, menawarkan peningkatan daya tahan operasional hingga 40% lebih lama.
Prinsip ESG diterapkan dalam setiap aspek operasionalnya yang mencakup pengelolaan dampak lingkungan, tanggung jawab sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik.
Selain memberikan dampak internal, budaya perusahaan yang baik juga memengaruhi citra eksternal. Konsumen dan investor cenderung memilih perusahaan yang berkomitmen pada keberlanjutan.
PRESIDEN Direktur Bentoel Group, William Lumentut, kembali meraih penghargaan Indonesia Best CEO Awards 2024 yang diselenggarakan oleh SWA Media Group.
Munculnya model bisnis inklusif juga bisa memberikan dampak positif dalam pelestarian lingkungan, sekaligus mengemansipasi kehidupan sosial masyarakat di sekitarnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved