Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
KINOVATION, program akselerator dari Kino Indonesia untuk brand direct-to-consumers (D2C), secara resmi meluncurkan program akselerasi Kinovation Batch 2 yang akan diselenggarakan pada September hingga Oktober 2023 mendatang.
Program ini mempertemukan brand lokal dengan Kino Indonesia serta pemain industri lain dan bertujuan membuka kesempatan bagi lebih banyak brand lokal dalam negeri untuk mendapatkan akses untuk bertemu dan belajar langsung dengan para ahli industri, yang berasal dari perusahaan global, e-commerce, venture capital, dan lain sebagainya.
“Kami melihat antusiasme yang sangat tinggi dari peserta Kinovation batch pertama di mana 10 peserta terpilih menghadirkan produk yang unik, inovatif, dan cocok untuk konsumen Indonesia," ujar Sidharta Oetama, CEO Kino Indonesia, dalam keterangan pers, Jumat (8/9).
Baca juga: 10 Brand Lokal UMKM Terpilih Ikuti Program Kinovation
"Oleh karena itu, kami ingin membuka kesempatan bagi lebih banyak brand lokal untuk dapat memperluas jejaring bisnis, menambah pengetahuan dan skill seputar industri D2C,” jelas Sidharta.
Adopsi Inovasi, Kolaborasi, dan ESG
Sama seperti program yang sebelumnya, Kinovation memilih 10 brand lokal yang mengadopsi nilai inovasi, kolaborasi dan ESG [Environmental, Social, and Governance] dalam setiap aspek bisnis, mulai dari pengumpulan bahan baku, produksi, distribusi hingga promosi.
“Dari banyaknya peserta yang mendaftar, kami memilih 10 brand ini karena memiliki inovasi produk yang menarik, founding team yang kuat dan potensi skalabilitas dan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.” lanjut Sidharta.
Baca juga: Kinovation Gelar 'Demo Day', Penutup Program Akselerator Startup Batch Pertama
Brand terpilih yang akan mengikuti program Kinovation batch kedua ini adalah: 1. Bonvie: brand ini fokus menyediakan perawatan rambut natural dan efektif yang fokus pada permasalahan rontok dan penipisan rambut. 2. Fitbreak: brand ini fokus pada produk sereal gandum berbahan natural yang mengandung berbagai manfaat bagi kesehatan.
3. Grandville: Brand ini fokus menyediakan produk F&B tanpa pengawet, MSG, dan pewarna buatan yang dapat menjadi pilihan yang lebih baik bagi anak. 4. Malo: Brand ini fokus menyediakan solusi perawatan kulit anak untuk iklim tropis. 5. Nasho: Brand ini fokus menyediakan produk coating berbasis teknologi nano untuk membersihkan kacamata maupun peralatan rumah tangga.
6. Nevernot: Brand ini fokus menyediakan parfum yang mengangkat suatu cerita pada setiap variannya. 7. Oterra: Brand ini fokus menyediakan minuman pengganti makanan bernutrisi lengkap pertama di Indonesia. 8. Roona: Brand ini fokus menyediakan solusi kecantikan berupa produk perawatan area mata.
Baca juga: Sektor UMKM Didorong Perkuat Brand Lokal
9. Skin Time: Brand ini fokus menyediakan produk perawatan wajah yang mengandung probiotik German yang aman digunakan kulit sensitif. 10. Things Untouched: Brand ini fokus menyediakan produk kecantikan yang mengusung tema ‘anti-ribet’ sehingga pemakaiannya lebih mudah.
“Kinovation merupakan salah satu cara kami untuk berkontribusi kembali kepada masyarakat. Dengan program ini, kami berharap dapat mengenal brand lokal masa depan lebih baik lagi dan dapat menciptakan berbagai kolaborasi baik antara partisipan dan Kino Indonesia, maupun bersama sesama partisipan,” ujar Sidharta. (RO/S-4)
Jadi Admin Medsos Brand Lokal? Panduan lengkap cara jadi admin media sosial handal untuk brand lokal! Raih sukses, tingkatkan engagement & penjualan. Klik!
Temukan perjalanan inspiratif THENBLANK, brand fashion lokal yang lahir dari ruang tamu kecil hingga sukses menembus pasar digital bersama Shopee.
Brand lokal Filoposy berkolaborasi dengan penyedia teknologi fashion Style3D menampilkan teknologi digital berbasis AI dan 3D di panggung Indonesian Fashion Week (IFW) 2025.
FESTIVAL Indonesia Kaki Lima 2025 di Kontich, Belgia, menghadirkan sajian budaya, kuliner, dan beragam jenama atau brand lokal kreatif.
Sebanyak 80% konsumen Indonesia bersedia membayar lebih untuk produk dari brand yang berkomitmen terhadap isu sosial dan lingkungan.
SAAT ini industri merek lokal terutama pada bidang kecantikan sedang mengalami fenomena local brand winter atau periode kecenderungan penurunan merek lokal.
"Masyarakat lebih memilih produk dari Tiongkok yang lebih murah, dibandingkan produk lokal. Terlebih kemarin ada info masuknya produk impor dari Tiongkok secara ilegal."
SANTRI sebagai generasi bangsa menjadi tonggak bagi kemajuan dan pembangunan bangsa. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu melalui memperkuat produk asli milik Indonesia.
Realisasi belanja produk dalam negeri (PDN) masih rendah. Per Senin, 16 September 2024, jumlahnya baru Rp483 triliun atau setara dengan 41,7%.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus berupaya agar produk alat kesehatan Tanah Air bisa memenuhi pasar di dalam negeri. Hal tersebut dilakukan sejalan dengan amanat UU 17/2023.
Fatwa ini semakin memperkuat kedudukan fatwa sebelumnya, yaitu Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina
Produsen air minum dalam kemasan (AMDK) Le Minerale menegaskan bahwa pihakya merupakan perusahaan asli Indonesia dan tidak terafiliasi dengan Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved