Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DIREKTUR Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) bersama Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi melakukan peninjauan langsung ke Wholesale di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, untuk memastikan ketersediaan stok beras dalam operasi pasar yang bernama Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP) tersedia di tempat tersebut.
"Kami pantau secara terus menerus situasi sekarang ini dan dengan stok CBP yang kami kuasai saat ini sebanyak 1,6 juta ton. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu panik karena Bulog memiliki stok yang sangat aman untuk sepanjang tahun ini," ujar Buwas saat melakukan peninjauan di LotteMart Wholesale Pasar Rebo, Jakarta, Jumat (8/9).
Buwas mengatakan, stok beras SPHP ini sudah banyak membanjiri pasar-pasar di seluruh daerah melalui pedagang pengecer hingga melalui ritel-ritel modern sejak akhir Agustus lalu.
Baca juga: Bapanas: Penyaluran Bansos Beras akan Dimulai Pekan Depan
Ia menjelaskan, sejak awal tahun hingga hari ini, pihaknya telah menggelontorkan sebanyak 756 ribu ton beras SPHP di seluruh Indonesia melalui pedagang pengecer dan juga ritel-ritel modern. Diperkirakan penyaluran beras SPHP ini akan terus berlanjut sepanjang tahun.
"Penyaluran beras SPHP yang sudah berjalan mulai awal tahun ini melalui para pedagang pengecer dan ritel-ritel modern, kami akan terus melakukan peninjauan langsung agar penyaluran beras ini tepat sasaran kepada para masyarakat," tuturnya.
Baca juga: Beras SPHP Bulog Diburu Warga
Sementara itu, Kepala Bapanas Arief Prestyo Adi mengatakan, Bulog sudah melakukan intervensi stabilisasi harga beras yang sangat baik sesuai arahan Presiden Joko Widodo agar segera melepas Cadangan Beras Pemerintah melalui program SPHP.
Ia menjelaskan, beras-beras tersebut berhasil di dapatkan Bulog dari penyerapan produksi dalam negeri hingga melalui penugasan importasi. Saat ini, sudah tercatat 1,6 juta ton beras impor yang sudah diamankan sehingga stok cadangan beras pemerintah yang dikuasi Bulog sangat mencukupi untuk kebutuhan penyaluran di dalam negeri sampai dengan tahun depan.
"Kita patut memberikan apresiasi kepada Bulog yang sudah mempersiapkan stok cadangan beras pemerintah dengan baik sehingga dapat mengantisipasi kenaikan harga beras. Selain itu, kami juga akan segera meluncurkan Beras Bantuan Pangan tahap kedua sebanyak 640 ribu ton pada Senin nanti," ujar Arief. (Fik/Z-7)
BULOG mulai menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP) ke masyarakat dan pasar. Hal itu dinilai jadi angin segar bagi masyarakat saat harga beras tinggi.
Perum Bulog diminta mempercepat operasi pasar, khususnya untuk menyalurkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) setelah maraknya beras oplosan
Penerima bantuan harus terdaftar resmi dari Dinas Sosial, menerima undangan berbentuk barcode, dan wajib melalui proses verifikasi dengan KTP dan KK sebelum bantuan diberikan.
Kesepahaman Bersama ini menjadi acuan awal pembangunan SPP yang bertujuan mensinergikan sumber daya dalam menjaga ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilisasi pasokan pangan.
Inspeksi bersama KPPU Kanwil I Medan, Disperindag Sumut dan Bulog menemukan produsen beras premium berhenti beroperasi akibat ketiadaan bahan baku.
BADAN Pangan Nasional (Bapanas) akan menugaskan Perum Bulog untuk menambah serapan beras satu juta ton sampai akhir tahun ini.
Pemerintah resmi mengubah klasifikasi penjualan beras dari sebelumnya berdasarkan kualitas (medium dan premium) menjadi dua kategori baru.
Total proyeksi produksi beras sampai Agustus dapat mencapai 24,96 juta ton, sementara total konsumsi beras Januari-Agustus membutuhkan 20,66 juta ton.
Ketua Bapanas Arief Prasetyo Adi menerima kunjungan Menteri Pertanian Jepang Taku Eto. Pertemuan tersebut membahas terkait kerja sama ekspor-impor. Ekosistem pangan di Indonesia
Bapanas telah melaksanakan pemantauan pasokan dan harga pangan di wilayah Kota dan Kabupaten Bandung pada 24-25 Maret 2025.
Sekretaris Utama (Sestama) Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sarwo Edhy memaparkan bahwa produksi beras di tahun ini akan mencapai 32,29 juta ton.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved