Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BADAN Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan bahwa penyaluran bantuan sosial (bansos) beras akan di mulai pada awal pekan depan, yakni pada Senin, 11 September 2023.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, bansos beras tersebut, nantinya akan diberikan kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) sebanyak 10 kilogram setiap bulan hingga November 2023.
"Kemarin kita perlu waktu konsolidasi data penerima dan lokasi-lokasi. Tapi, insyaallah Senin (11/9) mulai. Pak Dirut Bulog (Budi Waseso) tadi juga sudah konfirmasi," kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi saat ditemui di gedung DPR RI, Kamis (7/9).
Baca juga: Antisipasi Kenaikan Harga Beras, Masyarakat Diminta Bijak Berbelanja
Arief meyakini dengan menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 640 ribu ton untuk bansos, tentunya dapat menstabilkan harga beras di pasaran.
"Oleh karena itu, dengan masuknya bansos itu, artinya akan menambah suplai di masyarakat dan tentunya harus bisa lebih baik," ujar Arief.
Baca juga: Lonjakan Harga Beras Perlu Diantisipasi
Arief menambahkan, nantinya juga akan ada sejumlah daerah yang akan diberikan bansos beras secara sekaligus. Terutama di wilayah terpencil, terluar, tertinggal dan perbatasan (3TP). Hal itu dilakukan agar lebih efisiensi dalam pendistribusiannya karena akses yang cukup sulit.
"Misalnya seperti 3TP di Puncak Jaya (Papua), beras bisa tahan tiga bulan jadi pemberiannya akan di-double," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) membenarkan rencana peluncuran penyaluran bansos beras mulai pekan depan. Ia mengatakan, wilayah pertama yang akan disalurkan bansos beras tersebut, yakni Jakarta dan Bogor.
Adapun, jumlah bansos beras yang nantinya akan disalurkan pada hari Senin mendatang, kata Buwas, akan disesuaikan dengan kebutuhan daerah tersebut.
"Kalau launching itu sudah dimulai sebesar jumlah yang dibutuhkan. Dimulainya mulai besok (Senin). Misalnya, di Bogor dibutuhkan 30 ribu ton ya sudah dimulainya pada hari itu," ujarnya. (Fik/Z-7)
Pemerintah saat ini tengah membenahi situasi perberasan nasional dengan mendorong produsen beras, terutama beras premium, agar dapat memperhatikan secara serius kualitas dan mutu beras.
Pemerintah memastikan bantuan pangan beras mulai disalurkan pada Juli ini.
Keberadaan ritel modern sebagai mitra pemerintah sangat strategis dalam memperluas akses pasar, memperpendek rantai distribusi, serta menjaga pasokan dan harga pangan yang terjangkau
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan pemerintah akan akan menyalurkan sebanyak 10 ribu ton beras sebagai bentuk bantuan kemanusiaan ke Palestina.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan bantuan pangan beras untuk periode Juni-Juli 2025 siap disalurkan kepada 18,3 juta penerima bantuan pangan (PBP).
Seluruh pengiriman ini dilakukan dalam skema Business to Business (B2B) antara petani jagung dan peternak layer yang difasilitasi oleh NFA untuk memperkuat rantai pasok jagung nasional.
MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) resmi menembus 4 juta ton.
PERUM Bulog mencatat serapan gabah dan beras menembus lebih dari 2,1 juta ton per Mei 2025. Bulog memastikan kualitas beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tetap terjaga
Pemerintah terus mencatat tonggak sejarah baru dalam pengelolaan cadangan pangan nasional. Berdasarkan data resmi Perum Bulog per 13 Mei 2025 pukul 11.03 WIB mencapai 3.701.006 ton.
Pemerintah Indonesia tengah menjajaki opsi untuk melakukan impor 1 juta ton beras dari India pada tahun depan. Opsi impor beras akan dilakukan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Pemeriksaan beras dan pangan lainnya yang khusus didistribusikan kepada masyarakat menjadi tanggung jawab Pemkot Bandung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved