Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Surplus Perdagangan Menciut Jadi US$1,31 Miliar

M Ilham Ramadhan Avisena
15/8/2023 16:50
Surplus Perdagangan Menciut Jadi US$1,31 Miliar
Tumpukan peti kemas tertata di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (20/07).(MI/USMAN ISKANDAR)

NERACA perdagangan Indonesia membukukan surplus pada Juli 2023 senilai US$1,31 miliar. Surplus tersebut menciut dari bulan sebelumnya yang sebesar US$3,45 miliar dan lebih rendah dari Juli 2022 yang mencapai US$4,13 miliar.

"Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 39 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Namun surplus Juli 2023 ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama pada tahun lalu," ujar Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Selasa (15/8).

Surplus Juli 2023 tersebut didapat dari realisasi ekspor yang mencapai US$20,88 miliar, naik 1,36% dari bulan sebelumnya (month to month/mtm) yang tercatat US$20,60 miliar. Angka tersebut lebih tinggi ketimbang realisasi nilai impor di angka US$19,57 miliar yang mengalami kenaikan 14,10% (mtm).

Baca juga: IHSG Sepekan Ditentukan Sentimen Data Penjualan Ritel dan Neraca Perdagangan

BPS turut mencatat tiga negara penyumbang surplus dagang terbesar bagi Indonesia pada Juli 2023. Pertama, Indonesia surplus dagang dengan India sebesar US$1,37 miliar yang banyak dipengaruhi oleh ekspor komoditas lemak dan minyak hewan nabati, CPO, dan bahan bakar mineral.

Lalu Indonesia juga mencatatkan surplus dagang dengan Amerika Serikat senilai US$1,14 miliar dan surplus dagang dengan Filipina sebesar US$718,6 juta. Sedangkan defisit dagang terjadi dengan Tiongkok senilai US$621 juta, defisit dengan Australia US$549,3 juta, dan defisit dengan Jerman US$459 juta.

Baca juga: Hilirisasi Berkontribusi Signifikan pada Neraca Perdagangan

Adapun secara kumulatif surplus dagang Indonesia pada periode Januari-Juli 2023 tercatat sebesar US$21,24 miliar. Angka tersebut lebih rendah US$7,88 miliar dari perolehan surplus di periode yang sama pada 2022 senilai US$29,12 miliar.

"Secara kumulatif Januari hingga Juli 2023, total surplus neraca perdagangan tahun ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu," terang Amalia. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik