Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DISTRIBUSI pupuk bersubsidi menjadi salah satu masalah yang dikeluhkan para petani. Pupuk dikabarkan sempat langka. Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menuturkan pemerintah saat ini tengah membahas evaluasi penyaluran pupuk bersubsidi sehingga lebih tepat sasaran.
“Kalau sistem ini kurang efektif, maka akan diubah, yaitu mencari cara yang paling efektif supaya pupuk itu diterima ke tangan yang berhak," ujar Wapres dalam keterangan pers nya usai menghadiri Peresmian Masjid K.H. Hasyim Asy'ari Ma’had Bahrul Huda, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Kamis (10/8)
Wapres menuturkan pupuk bersubsidi seharusnya diterima sesuai nama dan alamat penerima manfaat. "Siapa yang berhak menerima itu sesuai data by name by address,” imbuhnya.
Baca juga: Ombudsman Temukan Permasalahan Program Pupuk Bersubsidi, Mentan SYL: Perbaiki Struktur Bersama
Saat ditanya mengenai kemungkinan pupuk subsidi disalurkan menjadi bantuan tunai, Wapres menyampaikan masih membahas opsi-opsi yang ada dan mematangkannya.
“Apakah nanti dalam bentuk uang, itu belum, belum sampai ke sana,” sebut Wapres.
Baca juga: Mentan Minta Akses Pupuk Dipermudah untuk Para Petani
Wapres mengungkapkan usulan agar bantuan pupuk bersubsidi disalurkan dalam bentuk tunai memang ada. Tetapi pemerintah khawatir uang itu nantinya digunakan oleh penerima manfaat untuk membeli hal lain.
“Kalau dulu bantuan tunai itu memang iya. Waktu itu ada usulan supaya diberikan dalam bentuk tunai kepada masyarakat,” jelas Wapres.
“Walaupun ada pikiran kalau dalam bentuk tunai nanti tidak dibelikan beras, tapi dibelikan rokok gitu kan,” tambahnya.
Wapres menyebutkan bantuan tunai memang punya keunggulan. Dalam konteks bantuan sosial beras misalnya, bantuan dialihkan dalam bentuk tunai, tidak lagi beras. Pemerintah, ujar wapres, tidak perlu membeli kantong beras. Selain itu, penerima manfaat dapat membeli beras di warung-warung sehingga menghidupkan usaha kecil.
“Tapi setelah dipertimbangkan, kemudian lebih efektif, lebih bagus. Tidak perlu menyediakan kantong berasnya, tidak perlu juga harus diangkut dari satu daerah, sehingga bisa membeli berasnya di warung-warung sekitarnya, juga menghidupkan warung kecil,” tutur Wapres.
“Dan ternyata itu lebih efektif dan lebih sampai kepada yang berhak,” imbuhnya.
Wapres menyebutkan pemerintah akan mengambil opsi terbaik melakukan antisipasi kelangkaan pupuk di kalangan petani.
“Pupuk ini sedang dipertimbangkan dan saya kira akan diambil cara yang terbaik. Kalau itu yang terbaik, tentu akan diambil,” pungkas Wapres. (Z-3)
Data yang akurat dan komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci keberhasilan dalam penanganan bencana.
PEMERINTAH Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, akan mengevaluasi pemberian perizinan pendirian bangunan baik untuk perumahan maupun pabrik di lahan hijau.
Sejauh ini sejak diluncurkan pada Selasa (6/5), pelaksanaannya berjalan sesuai agenda.
Pada Selasa (18/10) ini, Presiden FIFA menyambangi kantor PSSI untuk menggelar pertemuan, setelah sebelumnya bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta akan melakukan evaluasi penyelenggaraan debat pertama Pilkada Jakarta 2024.
Partisipasi pemilih hanya sekitar 58% dibandingkan saat Pilkada DKI Jakarta 2017 dengan 72%.
Indonesia siap menjadi mitra utama pengembangan bisnis halal di Jepang, khus
Wakil Presiden Ma’ruf Amin berharap negara-negara di Asia Afrika bisa secara aktif memerangi kejahatan transnasional yang terjadi di wilayahnya.
Ma’ruf berharap pers selalu menjadi ujung tombak dalam mengabarkan kebenaran. Para pelaku dalam industri pers diminta untuk tidak mengaburkan kenyataan.
Ini merupakan lanjutan setelah sebelumnya dilakukan di Kendari dan Surabaya.
Wapres berpendapat harus dilakukan penyamaan gerakan koordinasi antar-ormas Islam. Dalam hal ini, oleh MUI yang merepresentasikan semua ormas Islam.
Wapres meresmikan pembukaan Sidang Pleno XIX Asosiasi Fakultas Bisnis dan Ekonomi (AFEBI) dan Halal Summit 2022 di Palembang, Sumsel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved