Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Baru Terbit, BEI Pelajari POJK Perdagangan Karbon

Fetry Wuryasti
03/8/2023 21:11
Baru Terbit, BEI Pelajari POJK Perdagangan Karbon
Ilustrasi sumber-sumber penghasil karbon.(The Economic Times )

BURSA Efek Indonesia (BEI) mempelajari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 14 tahun 2023 tentang Perdagangan Karbon telah diteken, Kamis (3/8), oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

"Kami akan pelajari terlebih dahulu POJK tersebut. Tentu BEI akan sangat bangga bisa ikut mendukung target pemerintah dan OJK dalam penyelenggaraan perdagangan karbon di Indonesia," kata Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik, dihubungi Kamis (3/8).

Melalui POJK 14 tahun 2023, penunjukkan penyelenggara bisa dilakukan dalam waktu dekat. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, mengatakan membuka peluang bagi siapa pun entitas yang berminat untuk mendaftarkan diri sebagai penyelenggara bursa karbon ke OJK.

Baca juga: OJK Terbitkan Aturan Perdagangan Bursa Karbon

Inarno pun mengatakan, POJK 14/2023 ini sudah mencakup ketentuan umum pelaksanaan bursa karbon, seperti apa saja unit karbon yang diperdagangkan, dan unit karbon berupa efek. POJK ini juga mengatur persyaratan perizinan dan tatacara bursa karbon di Indonesia.

Sebelumnya Februari lalu, BEI menjelaskan unit-unit karbon yang di tiap-tiap negara berbeda-beda tergantung sumbernya. Selain itu, kemungkinan besar bursa karbon akan berbeda dengan bursa saham.

Baca juga: Bursa Karbon Akan Diluncurkan Pada September 2023

Suppliernya adalah pihak-pihak-pihak yang bisa memiliki karbon kredit, dan tentu bukan perorangan. Sedangkan pembelinya yaitu pihak-pihak yang membutuhkan karbon kredit.

"Belum ada perorangan yang butuh membeli karbon kredit. Kemungkinan dua-duanya adalah badan usaha. Siapa saja yang bisa menjual dan membeli. Ini yang lagi dibahas oleh pemangku kepentingan," kata Jeffrey, Februari lalu.

Untuk persiapan bursa karbon, BEI terus berkoordinasi dengan OJK dan lembaga serta kementerian terkait. Kajian dan studi banding juga BEI lakukan ke bursa karbon yang sudah ada baik di kawasan Asia maupun Eropa.

"Walaupun tidak kunjungi secara langsung, kami mempelajari bursa karbon di Korea, Inggris, Uni Eropa, juga Malaysia," kata Jeffrey Januari lalu. (Try/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya