Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Bursa Karbon Internasional Dukung Upaya Pengurangan Emisi Indonesia

M Ilham Ramadhan Avisena
20/1/2025 11:11
Bursa Karbon Internasional Dukung Upaya Pengurangan Emisi Indonesia
Ilustrasi(Antara)

Indonesia meluncurkan bursa karbon internasional pada Senin (20/1). Peluncuran itu disebut menjadi bukti komitmen Indonesia pada COP29 dan sekaligus sebagai upaya untuk mempercepat pencapaian Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia. 

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, peluncuran perdagangan karbon internasional merupakan bentuk penetapan harga karbon di Indonesia. Pemerintah, kata dia, telah menyiapkan elemen-elemen penting dalam eksositem karbon nasional guna meningkatkan efektivitas perdagangan karbon tesebut. 

“Dengan adanya elemen kunci ini, dapat dipastikan bahwa sertifikat penurunan emisi yang diterbitkan oleh Indonesia memiliki integritas yang tinggi,” terang Hanif dalam peluncuran bursa karbon, Jakarta, Senin (20/1).

Elemen penting itu, lanjutnya, mencakup sistem registrasi nasional (SRN), pengukuran, pelaporan, dan verifikasi, sertifikasi penurunan emisi gas rumah kaca, serta otorisasi dan korepondensi penyesuaian dan perdagangan karbon internasional.

Indonesia juga telah menyiapkan sejumlah proyek untuk mendukung pelaksanaan perdagangan karbon. Beberapa proyek tersebut yakni, pengoperasian pembangkit listrik tenaga gas alam baru Priok Blok IV dengan kapasitas 595.000 ton CO2 ekuivalen; pengoperasian pembangkit listrik tenaga mini hidro Gunung Wukul dengan kapasitas 5.000 ton CO2 ekuivalen; dan pembangkit listrik tenaga gas alam baru PJB Muara Karang Blok III dengan kapasitas 750.000 ton CO2 ekuivalen.

“Melalui peluncuran perdagangan karbon internasional, diharapkan ini akan menjadi landasan bagi aksi iklim global yang mengubah ambisi menjadi tindakan, menyelaraskan pertumbuhan ekonomi dengan tanggung jawab lingkungan,” tutur Hanif. 

Di kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyatakan otoritas sepenuhnya mendukung pelaksanaan perdagangan karbon internasional tersebut. 

“OJK telah mengakomodir unit karbon domestik dan internasional untuk diperdagangkan melalui bursa karbon, termasuk oleh investor asing dan keterlibatan asing dalam bursa karbon,” jelasnya. 

Sedangkan Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Iman Rachman mengungkapkan, peluncuran bursa karbon yang dilakukan Indonesia merupakan momen bersejarah bagi Indonesia dalam upaya memitigasi perubahan iklim. Itu sekaligus menunjukkan komitmen untuk berkontribusi terhadap pencapaian pengurangan emisi global. 

Perkembangan perdagangan karbon di Indonesia juga disebut cukup menjanjikan. Itu terlihat dari aktivitas perdagangan karbon yang belum lama ini mencapai 1 juta ton karbon di pasar domestik. “Salah satu faktor kunci keberhasilan ini adalah kontribusi dari perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dan anak perusahaannya, minat mereka untuk membeli unit karbon mencapai sekitar 83% dari total volume perdagangan karbon,” jelas Iman.

“Kami berharap perusahaan-perusahaan ini akan terus menjadi contoh, menginspirasi perusahaan dan bisnis lain di Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam pasar yang terus berkembang dan dinamis ini,” tambahnya. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik