Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tekan Emisi, Perdagangan Karbon Dorong Investasi Teknologi Ramah Lingkungan

Atalya Puspa
16/1/2025 16:36
Tekan Emisi, Perdagangan Karbon Dorong Investasi Teknologi Ramah Lingkungan
Petugas medis memindahkan pasien ke atas Moselis (Mobil Pasien Listrik) di RSUD Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (31/10/2024)(ANTARA/ANIS EFIZUDIN)

PERATURAN Presiden No. 98 Tahun 2021 menetapkan Nilai Ekonomi Karbon sebagai salah satu strategi penurunan emisi, yang diimplementasikan melalui perdagangan karbon. Berkaitan dengan itu, Kepala Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup (PRSPBPDH) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Nugroho Adi Sasongko, menyampaikan, perdagangan karbon diharapkan mampu menekan emisi serta mendorong investasi ramah lingkungan. 

“Langkah ini tidak hanya menjadi solusi untuk mendukung tujuan Nationally Determined Contribution (NDC), tetapi juga menjadi peluang ekonomi yang dapat mendorong inovasi dan investasi dalam teknologi ramah lingkungan,” kata Nugroho dalam keterangan resmi, Kamis (16/1). 

Perubahan iklim, lanjut dia, menjadi tantangan global yang mendesak. Dampaknya seperti peningkatan suhu bumi yang telah dirasakan di berbagai belahan dunia. 

Melalui COP 21 di Paris, komunitas internasional menyepakati langkah-langkah untuk menekan kenaikan suhu hingga 1,5 derajat celsius, sebagaimana tertuang dalam Paris Agreement. Sebagai bagian dari upaya ini, Indonesia berkomitmen untuk mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca melalui Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC). 

“Target yang dicanangkan adalah penurunan emisi sebesar 31,89 persen hingga 43,20 persen pada 2030 dibandingkan skenario Business as Usual atau BAU,” terang Nugroho.

Senior Analyst Pengembangan Karbon Trading PT Bursa Efek Indonesia, Parlin Octavian Waldemar Tambunan menjelaskan, pelaku usaha yang ingin bergabung dalam bursa karbon melalui IDXCarbon harus memenuhi mekanisme yang telah ditetapkan. Hal ini bertujuan menjaga kredibilitas dan kualitas perdagangan karbon.

“PT Bursa Efek Indonesia, melalui platform IDXCarbon, menyediakan infrastruktur perdagangan karbon di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan. IDXCarbon dirancang untuk memastikan transparansi, likuiditas, efisiensi, dan kemudahan akses dalam transaksi karbon,” jelas Parlin.

“Platform ini memberikan solusi perdagangan karbon berkualitas tinggi dengan keamanan terbaik dan kemudahan transaksi berskala internasional,” tambah dia.

Sementara Edwin Hartanto dari IDXCarbon menekankan, perdagangan karbon memiliki sifat unik dibandingkan aset atau komoditas lain seperti batu bara dan emas. 

“Setiap negara memiliki pandangan berbeda terhadap karbon, sehingga perlu diskusi mendalam untuk mencapai kesepahaman,” ujar Edwin. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya