Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Pertamina Patra Niaga menjamin kesiapan infrastruktur seluruh produknya, tidak terkecuali untuk produk terbaru bahan bakar aviasi (pesawat) yang saat ini dalam pengembangan yakni Sustainable Aviation Fuel (SAF).
"Bertanggung jawab di sisi hilir, kami terus mempersiapkan sarfas (sarana dan fasilitas) dan kompetensi tim Pertamina Patra Niaga untuk
menyalurkan SAF sebagai inovasi bahan bakar aviasi yang lebih baik bagi industri penerbangan," jelas Direktur Pemasaran Pusat & Niaga, PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya di Jakarta, Kamis.
Maya Kusmaya mengatakan meski masih dalam tahapan rangkaian uji coba, Pertamina Patra Niaga berkomitmen mendukung penuh pengembangan SAF.
Pengembangan produk SAF merupakan kolaborasi antara Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, ITB, Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Lemigas, BRIN, Garuda Indonesia dan Garuda Maintenance Facility, serta Pertamina Group melalui Research and Technology Innovation (RTI), Kilang Pertamina Internasional (KPI), dan Pertamina Patra Niaga.
Komitmen awal dukungan Pertamina Patra Niaga ini dilakukan melalui penerimaan sekitar 80 ribu liter di Soekarno Hatta Aviation Fuel Terminal Hydrant Installation (SHAFTHI) dari Cilacap.
Target awal, SAF yang diterima ini akan digunakan untuk rangkaian tes, yang terakhir adalah untuk kebutuhan <em>static test</em> yang dilakukan pada mesin jet CFM56-7B yang biasa digunakan pada pesawat komersil di fasilitas Test Cell milik GMF Aeroasia sebesar 25 ribu liter.
Maya dalam keterangan resmi melanjutkan static test SAF menunjukkan hasil yang baik, dimana tidak didapatkan perbedaan signifikan pada <em>response engine</em> dengan hasil tes bahan bakar aviasi Jet-A1 yang selama ini disalurkan Pertamina Patra Niaga.
"Artinya, kualitas SAF jika dilihat dari static test cukup serupa, sehingga bisa dilanjutkan ke tes selanjutnya, mulai dari Ground Test hingga Flight Test. Ini merupakan milestone terbaru pengembangan SAF mengingat pengujian sebelumnya hanya di pesawat militer, kita akan mulai bergerak untuk di pesawat komersil, dan kami siap menyediakan SAF untuk seluruh rangkaian uji," terangnya.
Maya meneruskan bahwa penyaluran SAF ini juga sudah masuk dalam agenda dunia, dimana beberapa bandara di dunia dan maskapai telah menggunakan SAF.
"Langkah penyaluran SAF menjadi langkah Pertamina Patra Niaga menyediakan bahan bakar aviasi yang lebih baik bagi kebutuhan industri penerbangan di Indonesia. Ini juga akan menjadi langkah Pertamina grup menjalankan program transisi energi sekaligus untuk mencapai target Net Zero Emission 2060," tukas Maya. (Ant/E-1)
Uji coba ini dilakukan di Kilang Cilacap, Jawa Tengah, dengan target produksi awal sebesar 9.000 barel per hari.
NDONESIA memiliki potensi used cooking oil (UCO) atau minyak jelantah yang besar. Pemanfaatan minyak jelantah untuk diolah menjadi bahan bakar ramah lingkungan
Program pengembangan bahan bakar ramah lingkungan dari used cooking oil (UCO) atau minyak jelantah, dinilai sebagai terobosan luar biasa Pertamina.
Kilang Pertamina Internasional berkomitmen untuk menjadi pelopor dan produsen unggul bioavtur di Indonesia.
Bioavtur J2.4 merupakan produk dari Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) IV Cilacap. Disebut bioavtur karena avtur yang diproduksi berbahan baku nabati dari sawit.
Maskapai Pelita Air meresmikan pengoperasian penerbangan komersial dengan Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bahan bakar bioavtur melalui rute Denpasar-Jakarta.
Armada baru ini melayani rute dengan jadwal penerbangan tetap CGK-TIM-DJJ 3 kali dalam seminggu, sedangkan rute SIN-HLP-BPN tetap dilayani pesawat jenis 737-300F.
Mulai 9 Juni 2025, masyarakat dapat menikmati penerbangan langsung dari Jakarta - Makassar, Makassar - Ambon, serta Jakarta - Ambon via Makassar.
Penggunaan Skybridge sendiri terhenti karena kondisi Covid-19, dimana saat itu hampir tidak ada penerbangan yang dilayani di BIM.
Partisipasi dalam event Indonesia Gastrodiplomacy Series adalah kesempatan yang baik untuk lebih mengenal budaya dan kekayaan kuliner Indonesia.
Lewat platform online, pelanggan kini dapat melakukan reschedule penerbangan hanya dengan beberapa langkah sederhana.
Pada periode Posko Terpadu Angkutan Udara Lebaran 2025, puncak arus mudik terjadi pada tanggal 28 Maret 2025 dengan 50.576 penumpang dan 324 penerbangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved