Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tekan Penarikan Utang Lewat SBN hingga Rp350 Triliun

M. Ilham Ramadhan Avisena
01/8/2023 19:19
Tekan Penarikan Utang Lewat SBN hingga Rp350 Triliun
Warga mencari informasi mengenai Surat Berharga Negara (SBN) jenis Sukuk Tabungan Seri ST010 di Jakarta, Kamis (18/3/2023).(Antara/Hafidz Mubarak A. )

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis dapat menekan penarikan utang melalui Surat Berharga Negara (SBN) hingga Rp350 triliun tahun ini. Hal tersebut dilandasi oleh kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang baik dan masih mencatatkan surplus di semester pertama 2023.

"Kami cukup optimis pada review pertengahan tahun bahwa issuance utang negara, SBN (Surat Berharga Negara) kita akan turun Rp350 triliun, atau sekitar 50% dari yang tadinya ada di dalam APBN," ujarnya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jakarta, Selasa (1/8).

Dalam APBN 2023, pemerintah mengasumsikan penarikan utang melalui penerbitan SBN bakal mencapai Rp712,9 triliun. Namun karena dalam enam bulan pertama tahun ini APBN masih mencatatkan surplus, besaran itu diyakini bakal menciut karena kebutuhan pembiayaan dapat mencukupi.

Baca juga: Masa Penawaran Sukuk Wakaf Ritel SWR004 Dibuka

Dengan begitu, maka total penarikan utang pemerintah diperkirakan akan berkisar Rp362,9 triliun hingga tutup buku anggaran 2023. "Tentu kita akan melihat realisasinya. Sampai Juli ini kita melihat masih surplus dan bagus. Tapi nanti seperti biasa, belanja K/L akselerasinya akan sangat tinggi pada triwulan terakhir," jelas Sri Mulyani.

"Namun di sisi lain penerimaan kita juga biasanya cukup tinggi pada tiga bulan terakhir. Jadi nanti ini akan balancing," lanjutnya.

Baca juga: Juni 2023, Penghimpunan Dana di Pasar Modal Tembus Rp154 Triliun

Penurunan penarikan utang tersebut juga diharapkan dapat mendorong kinerja SBN menjadi lebih baik. Dus, imbal hasil (yield) dari obligasi negara itu dapat menjadi lebih kompetitif dan menarik bagi investor.

"Kita akan jaga SBN ini yield-nya menjadi lebih kompetitif, untuk kemudian cost of fund menjadi lebih baik," pungkas Sri Mulyani. (Mir/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya