Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Menjadi perusahaan penyedia energi dan pengelola sumber daya alam tidak lagi bisa hanya mengandalkan pada jumlah cadangan ataupun teknologi yang dimilikinya.
Adanya perubahan iklim atau climate change membuat tuntutan atas proses produksi yang bersih atau low emisi harus terpenuhi guna menjaga keberlanjutan bisnisnya.
PT Medco Energi International (Medco) Tbk sebagai perusahaan migas, sekaligus penyedia energi bersih dan pengelola tambang menyadari penuh pentingnya memasukan agenda climate change dalam strategi bisnis ke depan.
Capital Market Manager PT Medco Energi Internasional, Ridho Wahyudi mengatakan bahwa dalam perjalanan 40 tahun Medco beroperasi, pihaknya terus mengupayakan pemenuhan energi tanpa mengabaikan pengurangan emisi.
Sebagai penyedia migas, Medco terus berusaha memperbaiki proses produksinya dengan menggunakan sumber energi bersih. Salah satunya memaksimalkan penggunaan gas di lapangan migas miliknya selain juga untuk memenuhi permintaan konsumen domestik ataupun asing.
"Gas sebagai bagian penting dari transisi energi kami terus tingkatkan penggunaannya. Kami juga memiliki pembeli atau buyer dari gas yang cukup kategori blue chip seperti Pertamina, PLN atau Sembcorp," ujar Ridho di Booth Medco Energi pada kegiatan Indonesia Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex), Selasa (25/7)
Dalam kaitan penurunan emisi karbon,Medco yang memiliki tiga area bisnis memiliki target interim berbeda-beda. Pada oil and gas, Medco mengupakan penurunan gas rumah kaca sebesar 20% pada 2025 dan 30% pada 2030. Adapun untuk gas metana turun 25% dan 37% pada 2025 dan 2030.
Untuk penyediaan pembangkit bersih atau clean power, Medco memiliki target penambahan kapasitas pembangkit yang berasal dari energi terbarukan sebesar 26% pada 2025 dan 30% pada 2030.
"Adapun pada tambang yang dikelola Amman Mineral, kami telah memasang listrik tenaga surya sebesar 26 MWp yang akan ditambah lagi kapasitasnya," jelas Ridho.
Berbagai inisiatif dan strategi yang dijalankan Medco membuahkan hasil positif pada rating ESG. Bila pada 2018, rating ESG masih pada B, maka pada 2022 rating ESG Medco telah masuk pada kategori A.
Pada bagian sustaianalytics. telah terjadi penurunan risiko yang baik dari tahun ke tahun. Bila pada 2019 Medco memiliki Risk 49,9 , pada posisi terakhir 2022 berada di 36,7.
"Momentum penurunannya juga terus bertambah besar," tandasnya.
Saat ini saham Medco di bursa saham diperdagangkan sebagai salah satu pengisi indeks LQ45 Low Carbon Leaders.
Dukungan Manajemen
Langkah Medco yang bertransisi menjadi perusahaan energi yang bersih ini tidak lepas dari dukungan manajemen dan pemegang saham. Para eksekutif Medco terdiri dari profesional di bidangnya yang memiliki pengalaman dan kemampuan mumpuni.
Masuknya grup usaha besar yakni Salim Group pada jajaran pemegang saham pada 2020 lalu mewarnai transformasi bisnis dari perusahaan yang didirikan Arifin Panigoro 40 tahun silam.
Para investor pun mengapresiasi langkah manajemen Medco dengan kenaikan harga sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Apalagi Medco juga rajin membagikan dividen. Terakhir dividen yang dibagikan mencapai US$65 juta atau hampir Rp1 triliun.
Bila pada 5 Juli 2022 saham Medco berada pada level 545 per lembar saham, maka pada penutupan perdagangan Selasa (27/7) saham Medco mencapai 1.080 per lembar saham. Artinya ada kenaikan hampir 100% dalam kurun waktu satu tahun terakhir.
Tantangan ke depan dalam menjalankan bisnis berkelanjutan tidaklah mudah. Namun dengan gabungan kapasitas manajemen yang mumpuni serta dukungan dari pemegang saham serta strategi yang tepat, langkah Medco menjaga pertumbuhan berkelanjutan dapat berjalan mulus.
"Kami akan terus berpartner dengan mitra-mitra strategis dalam upaya mengatasi tantangan pembiayaan ataupun operasi guna menjadi penyedia energi bersih yang handal," tutup Ridho. (M-1)
SKK Migas menyoroti capaian progres proyek yang ditargetkan menembus angka 70% pada kuartal I 2026.
PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak usaha Pertamina, melakukan berbagai upaya teknis untuk menahan laju penurunan produksi migas (decline), terutama dari lapangan-lapangan utama.
Demi menjamin keandalan operasi, Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE ONWJ) terus tingkatkan integritas fasilitas pipa penyalur bawah laut.
Kementerian ESDM meninjau dan mengevaluasi kondisi lapangan terkait tata kelola minyak mentah, serta memastikan kualitas dan kuantitas Bahan Bakar Minyak terjaga hingga ke tangan konsumen
Pertamina EP menggandeng BUMD dan KUD untuk mengoperasikan sumur tua dan sumur idle atau sumur yang menganggur.
PRAKTISI minyak dan gas (migas) Hadi Ismoyo menilai rencana pemerintah menetapkan harga elpiji 3 kilogram (kg) menjadi satu harga nasional tidak serta-merta menjamin hilangnya kecurangan.
Pemerintah Indonesia bersama Pemerintah Australia menggelar Indonesia–Australia Mineral Roadshow sebagai upaya memperdalam kemitraan strategis di sektor pertambangan.
Laba bersih yang dikantongi mencapai Rp300,07 miliar, atau 93% dari target yang sudah ditentukan yaitu Rp322,64 miliar.
PT Timah Tbk bersama tim gabungan melaksanakan penertiban tambang ilegal di kawasan Izin Usaha Pertambangan Khsusus (IUPK) PT Timah di kawasan Merbuk, Kabupaten Bangka Tengah.
PT TBS Energi Utama membukukan pendapatan konsolidasian sebesar US$172,2 juta. Angka itu lebih rendah dibandingkah periode yang sama di tahun sebelumnya.
Transformasi industri pertambangan menjadi isu krusial dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot, mengatakan bahwa sejak 2020, Indonesia sudah memastikan diri untuk menjalankan program hilirisasi dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved