Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Produsen Keselamatan Mobil Autoliv Tutup Pabrik di Jerman dan Inggris

Wisnu Arto Subari
13/7/2023 17:14
Produsen Keselamatan Mobil Autoliv Tutup Pabrik di Jerman dan Inggris
Logo Autoliv.(Dokumentasi pribadi.)

PRODUSEN peralatan keselamatan mobil Swedia-Amerika, Autoliv, Kamis (13/7), mengatakan pihaknya ingin menutup fasilitas di Jerman dan Inggris sebagai bagian dari langkah pemotongan biaya. Ini dilakukan sebagai tanggapan atas tekanan dari melonjaknya inflasi.

Pada awal Juni, produsen produk terkemuka dunia seperti sabuk pengaman dan kantung udara itu mengumumkan akan memangkas staf globalnya sebanyak 8.000 orang. Perusahaan mengatakan, Kamis, bahwa mereka bertujuan menutup pabrik di Elmshorn, Jerman, dan mengonsolidasikan pusat teknisnya dan sebagian besar aktivitas yang berhubungan dengan pelanggan ke fasilitas lain di Dachau pada awal 2025. Langkah ini akan memengaruhi 500 karyawan.

Autoliv menambahkan bahwa pihaknya sedang mengevaluasi kemungkinan penutupan fasilitas tenun tekstilnya di Congleton, Inggris, yang akan memengaruhi sekitar 250 karyawan. Tujuannya yakni merelokasi produksi pada akhir 2025.

Baca juga: Keuntungan TCS India Dipengaruhi Barat sebagai Pasar Utama

"Sejalan dengan pengumuman kami sebelumnya, ini tindakan pertama dalam mengurangi total tenaga kerja kami dan langkah penting dalam optimalisasi jejak geografis kami," kata CEO Autoliv Mikael Bratt dalam suatu pernyataan. Pada Juni, Autoliv mengatakan sedang bernegosiasi untuk mengamankan harga karena berjuang untuk meneruskan peningkatan biaya produksi kepada pelanggannya yaitu pembuat mobil.

Di Eropa, kehadiran terkuat grup ini ada di Rumania. Di negara itu grup ini mempekerjakan 10.500 orang.

Baca juga: Selandia Baru Tahan Suku Bunga karena Inflasi bakal Turun

Autoliv memiliki sekitar 2.500 karyawan di Polandia serta masing-masing sekitar 2.000 di Hongaria dan Prancis. Di luar Eropa, perusahaan mempekerjakan 15.000 orang di Meksiko, 9.000 di Tiongkok, 4.000 di Thailand, dan 3.000 di Turki.

Pada April, perusahaan mengumumkan sedang membangun pabrik baru di Vietnam. Pabrik didirikan untuk memproduksi bantal dan kain kantung udara. Diperkirakan pabrik itu akan mempekerjakan hingga 2.000 orang. (AFP/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya