Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
GERAK Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini berada di jalur hijau. Berdasarkan pengamatan, pergerakan IHSG konsisten berada di zona hijau setelah melompat pascapembukaan.
Mengutip laman RTI, Senin, 10 Juli 2023, IHSG ditutup di posisi 6.731 atau naik 14,57 poin, setara 0,22 persen.
Saat bel pembukaan perdagangan, IHSG bertengger di posisi 6.716. Gerak indeks sempat menyentuh level tertinggi di posisi 6.763 dan level terendahnya di 6.725.
Adapun volume perdagangan hari ini tercatat sebanyak 23,61 miliar lembar saham senilai Rp7,14 triliun. Sebanyak 290 saham menguat, 221 saham melemah, dan 223 saham stagnan.
Baca juga: IHSG Hari Ini Berpeluang Menguat Terbatas
Sepanjang semester-I 2023, pergerakan IHSG diketahui melemah 2,68 persen. Penopang pergerakan IHSG pada periode tersebut adalah saham-saham big caps, khususnya sektor perbankan, barang konsumen primer, barang konsumen nonprimer, transportasi dan telekomunikasi. Sebaliknya, sektor dengan performa tertinggal antara lain energi dan material dasar.
Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengungkapkan saham di sektor konsumen primer menarik di tengah landainya harga komoditas sebagai bahan baku.
Selain itu, baik sektor konsumen primer maupun nonprimer mendapatkan katalis positif dari menggeliatnya konsumsi domestik ditambah menjelang periode pesta demokrasi di 2024.
Sektor konsumsi di sektor riil cenderung naik. Kedua sektor turut diuntungkan dengan terapresiasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Baca juga: IHSG Bergerak Terbatas akibat Sentimen terhadap Data Ketenagakerjaan AS
"Pasalnya sebagian besar komponen di segmen ritel dan primer cenderung impor, sehingga selisih kurs dapat diminimalisir dan berdampak pada kenaikan margin laba," tuturnya.
Lebih lanjut, IHSG pada periode 10-14 Juli 2023 diproyeksikan bergerak sideways cenderung menguat dalam kisaran 6.690-6.780. (Z-6)
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat rekor tertinggi kapitalisasi pasar (market cap) sebesar Rp13.701 triliun pada 29 Juli 2025, melampaui capaian tahun-tahun sebelumnya.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkuat pasar derivatif domestik dengan meluncurkan lima saham baru sebagai underlying kontrak berjangka saham (KBS).
Pencatatan sukuk ini merupakan hasil dari konsistensi dan komitmen bank dalam menjawab tantangan industri perbankan syariah yang semakin kompetitif dan dinamis.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
BEI mencatat pergerakan pasar modal Indonesia selama pekan pertama Juni 2025 menunjukkan indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,87%.
PT BNI Sekuritas mengumumkan pencetakan rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) sebagai Perusahaan Sekuritas yang Melakukan Perdagangan Langsung Saham dengan Nasabah Terbanyak.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat sejarah dengan menembus level psikologis 8.000 pada perdagangan Jumat (15/8).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 14 Agustus 2025, dibuka menguat 29,63 poin atau 0,38% ke posisi 7.922,54.
Tren positif indeks harga saham gabungan (IHSG) berlanjut dengan melonjak 2,4% ke level 7.792 pada penutupan perdagangan Selasa (12/8).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 13 Agustus 2025, dibuka menguat 54,39 poin atau 0,70% ke posisi 7.846,09.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 11 Agustus 2025, dibuka menguat 62,16 poin atau 0,83% ke posisi 7.595,55.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved