Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
THAILAND diprediksi menjadi salah satu wilayah dengan pertumbuhan terbesar dan tercepat untuk pasar kosmetik di kawasan ASEAN. Negeri Gajah Putih juga memiliki potensi yang besar untuk pertumbuhan dan perluasan di masa depan melalui pengembangan rantai pasokan yang komprehensif.
Hal itu menjadi salah satu tujuan utama dari perhelatan Thailand Cosmetics & Personal Care Business Matching yang akan digelar di Jakarta, 25 Juli mendatang.
Acara yang berupa seminar dan business matching itu akan menghadirkan para pengusaha kosmetik dan personal care asal Thailand dan para undangan yang terdiri dari para importir dan distributor produk kosmetik dan personal care.
Baca juga : Penjualan Kosmetik dan Skin Care Terus Meningkat, Yepposkin akan Luncurkan Website dan Komunitas Telegram
Director of Thai Trade Center Jakarta Hataicahnok Sivara mengatakan, Asia Tenggara, wilayah yang terdiri dari negara-negara dengan populasi yang besar seperti Indonesia, Brunei, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, menampung lebih dari 750 juta orang.
Dengan terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015 dan adanya perjanjian perdagangan bebas di antara anggotanya, kawasan ini telah menjadi magnet bagi investor dan perusahaan multinasional yang ingin menjalin hubungan komersial. Tak heran jika banyak industri yang mengalami pertumbuhan pesat di kawasan ini.
Baca juga : Brand Kosmetik Lokal Implora Jadi Sponsor Indonesia Open 2023
"Salah satu industri yang tumbuh paling cepat di kawasan ini adalah pasar kecantikan dan perawatan pribadi. Pasar kecantikan dan perawatan pribadi di Asia Tenggara mengalami pertumbuhan hingga dua digit, menjadikannya mesin pertumbuhan terbesar kedua setelah Tiongkok," ujar Sivara.
Pertumbuhan itu didorong oleh demografi penduduk yang masih muda dan munculnya kelas menengah yang berjumlah hampir 600 juta orang.
Pasar kecantikan dan perawatan pribadi diperkirakan terus mengalami peningkatan, dengan pendapatan diperkirakan mencapai US$30,04 miliar pada 2023. Pertumbuhan ini juga diprediksi akan berlanjut dengan tingkat tahunan sebesar 3,57% antara 2023 dan 2027.
"Dalam upaya untuk memanfaatkan potensi tersebut, Thailand telah mengambil langkah-langkah penting. Salah satunya adalah terlibat secara aktif dalam manufaktur kosmetik, yang memungkinkan produksi produk-produk berkualitas tinggi secara lokal," kata Sivara.
Hal itu memungkinkan Thailand untuk mengembangkan produk bersama dengan perusahaan lokal, menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan.
Selain itu, Thailand telah menjadi pusat Original Equipment Manufacturer (OEM) dalam industri kecantikan. Dengan memanfaatkan Thailand sebagai hub OEM, perusahaan kosmetik dapat memanfaatkan keunggulan infrastruktur dan keahlian manufaktur yang ada di negara ini.
Keberhasilan Thailand sebagai pusat kecantikan ASEAN juga didukung oleh sumber bahan baku lokal yang melimpah. Negara ini memiliki akses yang baik terhadap berbagai bahan baku alami yang digunakan dalam produksi kosmetik.
"Penggunaan bahan baku lokal tidak hanya mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan industri dalam negeri, tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi produk-produk kosmetik Thailand," tutur Sivara.
Dalam konteks ini, Thailand siap menjadi pusat kecantikan ASEAN. Diperkirakan pasar kosmetik di Thailand akan bernilai lebih dari US$7,3 miliar pada 2022.
Harmonisasi peraturan dengan ASEAN melalui AHCRS (ASEAN Harmonized Cosmetic Regulatory Scheme) juga meningkatkan potensi bisnis di sepanjang rantai nilai.
"Dengan langkah-langkah yang telah diambil dan potensi pasar yang menjanjikan, Thailand memperlihatkan kemampuan untuk menjadi pemain kunci dalam industri kosmetik di Asia Pasifik," ucap Sivara.
Dengan fokus pada pengembangan dan inovasi produk, peningkatan rantai pasokan, dan kerja sama yang lebih erat dengan perusahaan lokal dan mitra regional, Thailand dapat memanfaatkan peluang pertumbuhan yang signifikan di pasar kosmetik yang sedang berkembang pesat.
Thailand menawarkan banyak peluang bagi entitas yang ingin terlibat dalam pasar kosmetik. Negara yang dikenal sebagai "Negara Gajah" ini telah menjadi kekuatan utama dalam mendorong pertumbuhan industri kosmetik di seluruh wilayah Asia Pasifik (APAC), menurut laporan dari Euromonitor.
Selain itu, Thailand juga diakui sebagai produsen peralatan asli de facto teratas di wilayah tersebut untuk merek kosmetik internasional, seperti yang disampaikan oleh Federation of Thai Industries.
Saat ini Thailand menikmati stabilitas politik yang lebih baik dengan adanya pemerintahan yang kuat. Inisiatif pemerintah Thailand ini menunjukkan komitmen mereka untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perusahaan-perusahaan di sektor kosmetik
"Insentif-insentif ini tidak hanya memberikan dorongan kepada perusahaan untuk berinvestasi dan memperluas operasi mereka di Thailand, tetapi juga meningkatkan daya saing negara ini dalam industri kosmetik di tingkat regional dan global," pungkas Sivara. (RO/Z-5)
Ketegangan yang berlangsung di perbatasan Thailand dan Kamboja meningkat menjadi konflik bersenjata sejak 24 Juli.
Lebih dari 60.000 warga Thailand telah dievakuasi menyusul bentrokan di kawasan perbatasan dengan Kamboja. Penduduk yang dievakuasi berasal dari 14 distrik di empat provinsi.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta khawatir meningkatnya eskalasi konflik antara Thailand dan Kamboja akan melemahkan stabilitas kawasan Asia Tenggara.
Angkatan Laut Thailand mengerahkan empat kapal ke daerah di dekat perbatasan untuk mendukung pasukan darat dalam konflik Thailand vs Kamboja.
Sebanyak delapan warga sipil dan lima tentara Kamboja dilaporkan tewas dalam pertempuran lintas perbatasan dengan Thailand.
Asisten pelatih Timnas U-23, Frank van Kempen mengatakan laga kontra Thailand menjadi yang palling berat di AFF U-23.
JURU Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Nikorndej Balankura, mengatakan Bangkok siap berdialog dengan Kamboja perihal meningkatnya eskalasi di perbatasan.
WAKIL Ketua Komisi 1 DPR RI Sukamta khawatir berharap eskalasi konflik Thailand dan Kamboja di wilayah sekitar kuil suci Preah Vihear mereda.
PENGAMAT ASEAN, Dinna Prapto Raharja, menilai konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja berpotensi menimbulkan dampak serius terhadap stabilitas kawasan Asia Tenggara.
SEJUMLAH negara dan organisasi internasional menyerukan deeskalasi terkait konflik di perbatasan Thailand-Kamboja. Kedua belah pihak diharapkan menahan diri.
Kegiatan lokakarya ini merupakan bagian dalam program eMpowering Youths Across ASEAN (eYAA): Angkatan ke-5, yang diselenggarakan di Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved