Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Inflasi Terbang Tinggi, Norwegia dan Swiss Kompak Naikkan Suku Bunga

Zubaedah Hanum
22/6/2023 23:00
Inflasi Terbang Tinggi, Norwegia dan Swiss Kompak Naikkan Suku Bunga
Bendera Norwegia(Pexels)

DI hari yang sama Bank sentral Inggris menaikkan suku bunga utamanya, langkah yang sama juga dilakukan oleh Bank sentral Swiss dan Norwegia, pada Kamis (22/6). Semua dilakukan dalam melawan inflasi yang meloncat tinggi.

Bank sentral Norwegia menaikkan suku bunga setengah poin menjadi 3,75% karena inflasi "jauh lebih tinggi" dari yang diperkirakan.

Sementara, Bank sentral Swiss menaikkan suku bunga seperempat basis poin menjadi 1,75%.

Baca juga : Bank Sentral Inggris Naikkan Suku Bunga ke Level Tertinggi

Bank sentral Norwegia menaikkan suku bunga utamanya menjadi 3,75% untuk ke-11 kalinya sejak 2021 dalam upaya untuk mengekang inflasi yang tinggi, dan mengisyaratkan kemungkinan kenaikan lainnya pada bulan Agustus 2023 mendatang.

Pada Mei lalu, inflasi pokok, yang tidak termasuk harga energi dan perubahan pajak, adalah 6,7%, tingkat tertinggi sejak indeks dibuat pada 2001.

Baca juga : The Fed akan Naikkan Suku Bunga Acuan Lebih Banyak Lagi

 

Kejutkan analis

Mata uang Norwegia, krone, lebih lemah dari sebelumnya, membuat impor lebih mahal. Kenaikan upah juga berkontribusi pada harga yang lebih tinggi.

"Jika kita tidak menaikkan suku bunga kebijakan, harga dan upah dapat terus meningkat dengan cepat dan inflasi mengakar. Mungkin akan lebih mahal untuk menurunkan inflasi lagi," kata Gubernur Bank sentral Ida Wolden Bache, dalam sebuah pernyataan.

Bank mengatakan kenaikan tarif baru pada Agustus "kemungkinan besar". Perkiraan tingkat kebijakan telah direvisi naik dan sekarang bisa mencapai 4,25% selama musim gugur, katanya, dibandingkan dengan perkiraan 3,75% sampai sekarang.

Analis mengatakan mereka sedikit terkejut dengan pendekatan bank yang berani.

Pada rekor terendah terhadap dolar dan euro baru-baru ini, krone menguat pada hari Kamis (22/6), didukung oleh pengumuman bank sentral.

Meskipun terjadi perlambatan baru-baru ini, ekonomi di produsen minyak dan gas terbesar di Eropa Barat itu berada dalam kondisi yang kuat.

Produk domestik brutonya diperkirakan akan tumbuh sebesar 1,2% tahun ini, menurut perkiraan baru dari bank sentral, yang juga memperkirakan inflasi dasar sebesar 6,3%, jauh lebih tinggi dari target 2% bank untuk kebijakan moneternya. (AFP/Z-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya