Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
BERMULA dari keingian menambah uang saku, Adhitya Tri Arfianto memulai bisnis kecil-kecilan dengan berjualan kaus bola pada 2011 saat masih berkuliah.
Dua tahun kemudian seorang teman mengenalkannya pada Twitter marketing. Merasa kalau itu peluang yang bagus, ia pun mencobanya. Ia membangun akun Twitter untuk menawarkan jasa promosi, iklan dan lain-lain.
Hingga pada 2013 Adhitya mulai membuat produk digital pertamanya.
“Ketika itu saya mulai berpikir bahwa ini adalah jalan di mana saya bisa menghasilkan something,” ungkapnya.
Baca juga : Universitas jenderal Soedirman Cetak Mahasiswa Jadi Eksportir
Guna menunjang usahanya tersebut, Adhitya mulai serius mempelajari bidang-bidang lain seperti digital marketing, copywriting, pembuatan website, iklan, dan sebagainya. Hal tersebut tak lepas dari passionnya yang senang dengan internet sejak SMA.
Ia memanfaatkan komputer di rumahnya yang saat itu tak terpakai. Awalnya hanya untuk bermain gim dan mengisi waktu luang. Namun karena tidak memiliki pekerjaan lain setelah lulus SMA, ia menggunakannya untuk belajar banyak hal.
Baca juga : Manfaatkan TikTok, Ce Vells Sukses Garap Bisnis Kecantikan di Kalimantan
“Karena banyak waktu luang, akhirnya waktu luang itulah yang saya manfaatkan untuk mendalami passion saya,” ujarnya.
Selain menawarkan produk digital milik sendiri alumni Universitas Jember itu juga aktif sebagai affiliate marketer, menawarkan produk milik orang lain dan mendapatkan komisi setiap kali ada penjualan. Dua pekerjaan tersebut masih ia tekuni selama kurang lebih 10 tahun ini.
Berkat kegigihannya dalam menawarkan produk, ia diganjar dengan beberapa pencapaian yang luar biasa, salah satunya berhasil mencapai 1000 sales dalam waktu 5 hari. Hasil dari penjualan tersebut mencapai angka Rp500 juta. Achievement itu ia raih pada akhir 2014.
Sejak 2013 hingga saat ini Adhitya mengatakan telah melakukan lebih dari 30 ribu penjualan, dan memiliki sekitar 40 lebih produk digital yang dipasarkan.
“Sampai saat ini saya memiliki hampir 40 ribu customer,” tambahnya.
Dengan penghasilan yang dimilikinya, ia mengaku telah berhasil membangun rumah hingga menikah dengan biaya sendiri.
Meski demikian, pria yang senang membuat konten digital itu mengungkapkan masih ingin memiliki pencapaian lain.
Salah satu mimpi terbesarnya adalah membangun usaha di bidang F&B. Menurutnya ide tersebut muncul lantaran ia sering menghabiskan waktu di kafe dan warung kopi saat kuliah.
Ia juga berencana menambah investasi guna mencapai masa depan yang baik untuk keluarganya.
“Tidak cuma itu, saya juga berharap bisa membuat sebuah bisnis baru,” pungkasnya. (RO/Z-5)
Dengan Integrated Foreign Exchange Feature QLola by BRI, Anda bisa mendapatkan cara cerdas untuk menangani transaksi mata uang asing langsung melalui platform digital.
Memilih software bisnis bukan lagi sekadar keputusan operasional, melainkan keputusan strategis yang dapat menentukan arah pertumbuhan jangka panjang bisnis Anda
OLAHRAGA padel saat ini begitu viral dengan banyak kalangan yang memainkan olahraga ini. Mulai dari kalangan figur publik hingga warga umum, padel menjadi kecintaan baru.
Masa pensiun bukan akhir dari produktivitas. Temukan 5 ide bisnis berbasis hobi yang cocok untuk pensiunan dengan Kredit BRIguna Purna dari BRI.
Upaya pemberdayaan kewirausahaan, keuangan, dan kesiapan kerja telah memberikan dampak kepada lebih dari 9.700 siswa dari 50 SMA dan SMK di 14 kota/kabupaten di Indonesia.
Kenapa Palaran? Karena Palaran akan menjadi akan menjadi kawasan yang menjanjikan di masa depan.
Penetrasi asuransi masih rendah di kisaran 1,4%-2,7%. Kesenjangan perlindungan tetap menjadi tantangan besar, terutama di daerah perdesaan dan terpencil.
Transcosmos Indonesia (TCID), penyedia layanan omni channel contact center dan digital marketing, merayakan 12 tahun kiprahnya di Indonesia.
ADA sejumlah tantangan digitalisasi yang dihadapi oleh dewan kemakmuran masjid (DKM), seperti belum optimalnya pemanfaatan website dan terbatasnya literasi digital pengurus DKM.
DI tengah dunia yang semakin sibuk dan bising, kemampuan untuk mendengarkan menjadi keterampilan yang makin langka dan sering kali diabaikan.
Langkah ini merupakan strategi Aleph untuk memperkokoh posisi sebagai pemimpin transformasi digital yang menghubungkan pasar global dengan kawasan Asia Pasifik.
Salah satu langkah strategis yang kini mulai diadopsi adalah penggunaan barcode atau QR code sebagai identitas digital untuk menjamin keaslian barang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved