Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ASOSIASI Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) berharap jumlah agen asuransi jiwa dengan kualifikasi Asosiasi Global Million Dollar Round Table (MDRT) bisa terus meningkat.
Agen asuransi diharapkan tidak sekadar menjual asuransi, tetapi lebih berkomitmen meningkatkan kualitas keagenan dalam merangkul dan memberikan literasi asuransi kepada pemegang polis.
MDRT Indonesia merupakan wadah para agen asuransi jiwa dengan standar Internasional, yang secara konsisten meningkatkan kompetensi agen berdedikasi mengenalkan produk asuransi jiwa kepada calon nasabahnya.
Baca juga : Kerja Sama untuk Tingkatkan Literasi Asuransi di Indonesia
Direktur Eksekutif AAJI, Togar Pasaribu mengajak agar para agen asuransi jiwa untuk meningkatkan kapasitas dengan bergabung dalam MDRT Indonesia.
"Ini adalah wadah bagi para agen asuransi jiwa untuk dapat meningkatkan kemampuannya sebagai Financial Planner berskala internasional," kata Togar dalam Konferensi Pers MDRT Day Indonesia 2023 di Rumah AAJI, Rabu (14/6).
Agen masih menjadi penopang kinerja industri asuransi jiwa di Indonesia. Togar menyebutkan, jumlah karyawan di industri asuransi jiwa saat ini mencapai lebih dari 20 ribu dan jumlah tenaga pemasar sekitar 567 ribu orang.
Baca juga : Prudential Dukung Jutaan Perempuan Tingkatkan Literasi Keuangan
Menurut Togar, peran agen asuransi jiwa sangat vital dalam meningkatkan penetrasi serta inklusi dan literasi asuransi jiwa di masyarakat.
"Kami berharap ada kualifikasi baru yakni premi pretention risk. Dalam hal ini kategori MDRT tidak hanya berdasarkan nominal, tetapi juga kualitas. Tujuannya menciptakan polis-polis yang sehat, di sisi lain polis yang lapse (tidak bayar premi) berkurang," kata Togar.
Togar lebih lanjut menegaskan, pertumbuhan tertanggung tentu saja berkaitan erat dengan kinerja pemasaran. Hal ini mengindikasikan bahwa pemahaman masyarakat akan fungsi proteksi asuransi jiwa semakin bertumbuh.
Baca juga : Financial Literacy for YOUth Festival Tingkatkan Literasi Generasi Muda
Sehingga peran agen asuransi jiwa bagi masyarakat sudah bukan lagi hanya sekedar 'pemasar asuransi jiwa' tetapi juga sebagai pendamping dalam memberikan edukasi tentang perencanaan keuangan keluarga.
Dari sisi profesi, agen asuransi jiwa juga sudah dilirik sebagai peluang karier yang menjanjikan.
"Perlu upaya yang konsisten dari seluruh agen asuransi jiwa untuk menggeser persepsi masyarakat mengenai agen asuransi jiwa sebagai 'sales' tetapi lebih kepada pendamping perencana keuangan," kata Togar.
Baca juga : Gandeng Bank OCBC, Great Eastern Life Hadirkan Produk Unit Link Baru
Di tengah kondisi yang penuh tantangan ini, dibutuhkan kinerja para agen yang benar-benar profesional untuk membangun industri asuransi jiwa yang terpercaya.
AAJI akan terus mendorong peningkatan jumlah tenaga pemasar berlisensi dan memastikan kualitas dan profesionalitas para tenaga pemasar.
"Kami optimistis jumlah agen akan terus meningkat dan lambat laun penetrasi asuransi jiwa pun akan meningkat. Terlebih saat ini sudah semakin banyak anak muda (generasi milenial) yang mulai menjadikan agen asuransi sebagai profesi yang sejajar dengan profesi-profesi lainnya," kata Togar.
Baca juga : Prudential Dorong Penetrasi Asuransi Melalui Tenaga Pemasar Berkualitas
Sementara itu, AAJI tidak hanya berfokus pada peningkatan jumlah agen asuransi jiwa. Standar Praktik dan Kode Etik Tenaga Pemasar Asuransi Jiwa yang telah disepakati dan diterbitkan oleh asosiasi harus dipegang teguh dan diterapkan oleh seluruh agen dan perusahaan sebagai rambu-rambu yang harus dipatuhi guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
"Seperti praktik pembajakan agen/poaching, twisting, mis-selling, mis-informasi dan praktik-praktik penjualan lainnya yang menyimpang dari Standar Praktik & Kode Etik Tenaga Pemasar Asuransi Jiwa," kata Togar.
Dedy Setio, Country Chair MDRT Indonesia di kesempatan yang sama memaparkan bahwa untuk tahun 2023, jumlah yang mendaftar masih dalam perhitungan Komite MDRT Indonesia, dan berdasarkan perhitungan terakhir sudah sebanyak 2.277 anggota.
Baca juga : AAJI Gelar Literasi Keuangan dan Asuransi bagi UMKM di Bali
"Jumlah ini akan terus bertambah hingga tanggal 30 Juni 2023. Angka ini belum final counting. Bagi kami ini adalah pencapaian yang sangat luar biasa di tengah situasi pandemi beberapa tahun kemarin," kata Dedy.
Mengutip data Komite MDRT Indonesia, hingga akhir tahun 2022 jumlah agen asuransi jiwa di Indonesia yang tercatat sebagai anggota MDRT sebanyak 2.644 anggota.
Komite MDRT Indonesia menargetkan agen asuransi jiwa yang bergabung ke MDRT akan menyentuh angka 3.000 anggota di tahun 2024. Sejak tahun 2016 anggota MDRT Indonesia terus mengalami peningkatan secara signifikan.
Baca juga : Marak Masyarakat Terjerat Pinjol Ilegal, BPR Diharapkan Perkuat Literasi Keuangan
"Di tahun 2024 kami menargetkan anggota MDRT Indonesia yang terdaftar diatas 3.000 anggota," kata Dedy.
Salah satu media pembelajaran bagi para agen asuransi jiwa yang akan segera digelar yaitu MDRT Day Indonesia pada tanggal 13 Juli 2023. Ini adalah seminar dengan skala internasional, dimana agen asuransi dapat meningkatkan kemampuan menjadi agen profesional berskala internasional.
Tema yang diangkat tahun ini yaitu "Ready For The New Era", sebagai gambaran kesiapan agen asuransi jiwa menghadapi perubahan dan tantangan yang ada dalam era baru.
Baca juga : Punya Asuransi? Anda Harus Mengerti Prosedur Klaim
Agen asuransi dituntut untuk siap beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dalam industri dan masyarakat, harus memiliki sikap terbuka terhadap inovasi, dan mampu menghadapi tantangan baru.
"Serta siap untuk memberikan pelayanan yang unggul kepada nasabah dalam era yang terus berkembang, tanpa mengabaikan perubahan aturan yang telah ditetapkan regulator," jelas Dedy. (Z-4)
Baca juga : Prudential dan ONE Championship Dorong Masyarakat Pentingnya Asuransi
Sebanyak 360 peserta yang terdiri dari Komisaris, Direksi dan jajaran manajemen industri perasuransian hadir dalam seminar ini.
ZIAP menawarkan manfaat finansial yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabah, dengan total Manfaat Tahunan hingga 225%
Masih kurangnya edukasi, anggapan premi asuransi terlalu mahal, skeptis terhadap asuransi dan menganggap asuransi belum dibutuhkan selagi muda.
RS Premier Bintaro (RSPB) sebagai salah satu rumah sakit swasta di Indonesia yang telah berhasil melakukan berbagai inovasi dalam menghadapi masa sulit di tengah badai pandemi Covid-19.
Dalam rangka memperluas penyebaran informasi asuransi jiwa, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) meresmikan Studio Podcast untuk mendukung peningkatan program edukasi dan literasi.
Jemaah haji Indonesia mendapatkan asuransi jiwa dan kecelkaan sejak masuk asrama hingga pemulangan.
Dari segi cakupan perlindungan, jumlah tertanggung industri asuransi jiwa mengalami lonjakan 80,1% (yoy) menjadi 154,64 juta orang.
Pelaku industri asuransi jiwa saat ini tengah bersiap menghadapi implementasi aturan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 117 pada 2025 serta regulasi permodalan 2026.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved