Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

RBC Asuransi Jiwa Nasional Lampaui Ketentuan, MSIG Life Optimistis Luncurkan Asuransi Jiwa Dwiguna

Iis Zatnika
25/6/2025 15:04
RBC Asuransi Jiwa Nasional Lampaui Ketentuan, MSIG Life Optimistis Luncurkan Asuransi Jiwa Dwiguna
Peluncuran Smile Wealth Protection (SMART) MSIG Life di Jakarta.(Dok Istimewa)

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memaparkan pada periode Januari-Maret 2025, 56 perusahaan asuransi jiwa berhasil membukukan pendapatan premi sebesar Rp47,45 triliun, tumbuh 3,2% secara tahunan. 

"Capaian ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap perlindungan jiwa terus menguat, sebuah tren positif," ujar Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu, di Jakarta, Senin (16/6) seperti sebelumnya diberitakan Media Indonesia.

Dari sisi jumlah total tertanggung industri tercatat mencapai 97,86 juta orang hingga akhir Maret 2025, yang terdiri dari 21,97 juta tertanggung perorangan dan 75,89 juta tertanggung kumpulan. Sehingga tercatat kenaikan sebesar 19,7%.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ogi Prastomiyono menyampaikan, bahwa jumlah investasi industri asuransi jiwa meningkat 2,42% year-on-year (yoy) atau secara tahunan menjadi Rp550,18 triliun pada April 2025.

“Di tengah kondisi IHSG yang bergerak fluktuatif pada awal 2025, jumlah investasi asuransi jiwa masih mengalami peningkatan secara yoy posisi April 2025,” kata Ogi pada hari yang sama.

Ia menuturkan hasil investasi industri asuransi jiwa juga tercatat mengalami peningkatan sebesar 15,75% yoy yang menunjukkan portofolio investasi asuransi jiwa cukup baik dalam menghadapi kondisi pasar modal yang fluktuatif.

"Kami selalu memantau tantangan fluktuasi pasar keuangan global, ketidakpastian ekonomi makro, serta tekanan dari penyesuaian suku bunga dan inflasi. Di sisi lain, ada pula tantangan internal seperti perlunya peningkatan kapasitas pengelolaan investasi dan manajemen risiko yang lebih adaptif terhadap dinamika pasar."

OJK, kata Ogi, juga terus mendorong perusahaan asuransi untuk mengedepankan prinsip kehati-hatian, melakukan diversifikasi investasi, serta memperkuat manajemen risiko untuk menjaga stabilitas dan keberlanjutan kinerja investasi di tengah kondisi yang dinamis. 

Optimisme pada industri asuransi jiwa itu mendorong MSIG Life meluncurkan produk asuransi jiwa dwiguna, Smile Wealth Protection (SMART). Produk ini menyasar nasabah yang menginginkan stabilitas keuangan beriupa manfaat yang dicairkan berkala, berlaku saat tertanggung masih hidup maupun meninggal dunia. 

Terdapat pula fitur pembebasan premi, yang memastikan premi tetap dibayarkan oleh perusahaan asuransi apabila tertanggung meninggal sebelum masa bayar selesai dan manfaat diterima sepenuhnya oleh ahli waris. Ada pula tambahan manfaat meninggal dunia sebesar 110% dari total premi pokok . Jika tertanggung meninggal akibat kecelakaan, ahli waris juga akan menerima tambahan manfaat sebesar 110%, hingga maksimal Rp2 miliar. 

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini tetap kuat di kisaran 5%, melampaui rata-rata global di tengah gejolak ekonomi dan geopolitik. Dalam situasi yang dinamis dan penuh ketidakpastian, kebutuhan akan perlindungan semakin penting," kata CEO & President Director MSIG Life Wianto Chen.

Risk-Based Capital (RBC) MSIG Life mencapai 1.789% per kuartal I 2025, jauh di atas ketentuan minimum regulator sebesar 120%.  Sementara, AAJI dalam datanya menyebutkan, pendapatan premi asuransi jiwa nasional mencapai Rp47,19 triliun per Maret 2025, tumbuh sebesar 3,08% yoy. Risk Based Capital (RBC) industri asuransi jiwa mencapai 467,73%, jauh di atas ambang batas yang ditetapkan sebesar 120%. (X-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iis Zatnika
Berita Lainnya