Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
USIA senja tidak menjadi penghalang seseorang untuk mencari rezeki dengan berusaha. Namun, minimnya pengalaman dan pengetahuan bagaimana menjalankan sebuah usaha dengan tepat, menjadi kendala yang harus dihadapi.
Mantapreneur, program yang digagas Bank Mandiri Taspen (Mantap) menjadi solusi. Melalui program ini, para pelaku UMKM mendapat pelatihan dan bimbingan bagaimana caranya menjalankan usaha yang digeluti untuk meraih kesuksesan.
Tri Puji Lestari, warga Kota Batu Malang, Jawa Timur, yang merupakan pensiunan ASN, merupakan salah satu yang merasakan manfaat program Mantapreneur. Bersama suaminya, ia mulai mencoba peruntungannya berbisnis kuliner dengan berjualan rujak cingur.
Seiring dengan waktu, produk jualannya cukup laris manis dan sudah punya banyak pelanggan. Namun, pandemi Covid-19 mengacaukan semuanya. Dalam kondisi sulit itu, ibu yang kini berusia 60 tahun itu ikut pelatihan Tim Bank Mandiri Taspen.
"Saya dimotivasi untuk terus semangat dan pantang menyerah untuk berusaha di saat pandemi. Saya diberi banyak pelatihan, mulai membuat kue, puding, dan aneka kuliner yang sedang viral, dan lainnya hingga wawasan saya semakin luas," jelasnya.
Dari pelatihan Bank Mantap, Tri mengaku semakin kreatif berusaha. Ia kemudian mulai melirik usaha jambu kristal. "Saya menanam dan berjualan jambu kristal yang saat itu sedang trend. Alhamdulilah, omsetnya mencapai 1-2 kwintal, cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari," ungkapnya.
Ia pun semakin giat berinovasi. Ia kini membuat aneka kuliner unik khas Malang, salah satunya cokelat apel. Manfaat lain yang bisa dirasakan Tri dari program pelatihan Bank Mantap adalah memanfaatkan dunia digital melalui media sosial untuk berjualan
Hal serupa juga dialami Yuliana Wosimwor, 60, asal Manokwari, Irian Jaya. Menjadi pencari nafkah utama setelah suaminya meninggal dunia, Yuliana berjuang keras untuk biaya pendidikan anak-anaknya.
Pada 2017, Yuliana ikut pelatihan pembuatan keripik keladi yang diadakan Tim Bank Mantap. Dengan ketekunan dan keuletan, Yuliana sukses menjalankan bisnis keripik keladi. "Omset awalnya hanya 100 ribu, hingga terus naik dan naik menjadi 200 ribu hingga sekarang 500 ribu rupiah per hari," jelasnya.
Setelah sukses membuat keripik keladi, ia kini membuat produk baru, yaitu abon ikan tuna. Sama dengan keripik, penjualan abon ikan tuna juga hasilnya cukup menggembirakan.
Elmamber Petamu Sinaga, Direktur Utama Bank Mandiri Taspen menyatakan,
apa yang dijalani Tri dan Yuliana yang sukses berwirausaha meski sebelumnya tidak punya pengalaman sama sekali merupakan salah satu tujuan dari program Mantapreneur. "Mereka sebelumnya tak punya pengalaman, tapi bisa sukses menjadi pengusaha usai mendapatkan program pelatihan dari Bank Mandiri Taspen," ungkap Elmamber. (RO/R2)
RATUSAN kader Pemuda Katolik dari berbagai daerah mengikuti Diklat Dasar Pasukan Komando Pemuda Katolik (Diklatsar Paskokat) yang digelar di Wisma Kinasih, Bogor
Pelatihan ini membekali para guru dengan pengetahuan dasar hingga praktik langsung dalam pembuatan animasi 3D.
Tujuan pelatihan memastikan pasien dalam negeri bisa mendapatkan layanan estetika medis berstandar global tanpa perlu ke luar negeri.
Dengan kapasitas 25 peserta, pusat pelatihan ini dirancang untuk menjadi pusat pelatihan interdisipliner nasional dalam bidang diagnostik, intervensi, dan pencitraan kardiovaskular.
Melalui intervensi program, REA memastikan bahwa para produsen mematuhi regulasi internasional dan memperoleh akses yang lebih baik terhadap peluang ekonomi.
Dengan adanya pertumbuhan industri di Jawa Tengah, peluang kerja secara otomatis menjadi sangat banyak.
BAZNAS melalui program Zmart telah berhasil membantu peningkatan usaha warung kelontong milik Fitri di Kota Bandung. Omzetnya tembus Rp17 juta per bulan.
Penyandang disabilitas memiliki potensi besar yang perlu difasilitasi dengan akses pelatihan dan pendampingan yang tepat.
Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengalokasikan anggaran senilai Rp20 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Takalar.
Diproyeksikan UMKM di Rest Area Heritage Banjaratma Km 260 B Tol Pejagan-Pemalang ini, dapat semakin berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.
“Koperasi Merah Putih jangan sampai menjadi kompetitor pelaku UMKM di desa. Kalau bisa justru menjadi mitra strategis, bahkan distributor bagi produk-produk UMKM,”
Angka UMKM yang masuk ke ekosistem digital lebih mengenaskan, hanya 3%. Jumlah anak muda yang memilih berwirausaha malah lebih kecil lagi, hanya 0,08%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved