Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Indonesia Bisa Jadi Pemain Kunci di Pasar Baterai

Ade Hapsari Lestarini
11/5/2023 10:43
Indonesia Bisa Jadi Pemain Kunci di Pasar Baterai
Mitra ojek daring menunjukkan baterai untuk kendaraan listrik di SPKLU PLN Gambir, Jakarta, Sabtu (24/9/2022).(MI/SUSANTO)

INDONESIA dinilai memiliki potensi besar dalam industri baterai, dengan cadangan nikel, mangan, dan mineral lain yang melimpah yang dibutuhkan untuk produksi baterai.

Oleh karena itu, National Battery Research Institute (NBRI) ingin meningkatkan kapasitas nasional dengan menguasai teknologi, meningkatkan sumber daya manusia, dan secara aktif memberikan saran kebijakan.

"Kolaborasi dengan organisasi lainnya di Asia Tenggara akan semakin meningkatkan posisi Indonesia sebagai pemain kunci di pasar baterai regional," jelas Founder dari National Battery Research Institute (NBRI) Evvy Kartini seperti dilansir dari Medcom, Kamis (11/5).

Baca juga: Semester II 2023, BASF Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di Maluku Utara

Disampaikan Evvy, kendati Indonesia memiliki sumber daya alam yang luar biasa, namun itu tidak cukup. Selain sumber daya, tambahnya, Indonesia butuh teknologi untuk mengolahnya.

"Nah ini yang masih agak kurang, kita masih bergantung pada teknologi dari luar negeri untuk mengolah sumber daya alam itu, tapi kalau sedikit-sedikit Indonesia mampu menguasai teknologi itu, kita menang, karena kita punya modalnya juga teknologinya," jelas dia.

Sejalan dengan teknologi dan pengembangan itu, tentu saja harus ada sumber daya manusia, serta harus ada ahlinya. Menurut dia, Indonesia punya banyak tenaga kerja, sehingga bagaimana agar mereka harus dilatih ke arah perubahan energi ini.

Baca juga: Turki dan Tiongkok Kerja Sama Bangun Pabrik Baterai Mobil

"Karena nanti industri kan berubah, orang enggak ada datang ke bengkel untuk ganti oli, yang ada ke bengkel ganti baterai, SPBU jadi SPKLU, jadi semuanya ini berubah, harus mengikuti," kata dia.

Oleh karena itu, apabila kekayaan sumber daya alam, penguasaan teknologi, dan SDM yang mumpuni bisa terpenuhi, maka Indonesia dinilainya sudah bisa menguasai dunia.

"Tapi tentu saja kita tidak bisa sendiri, karena kita tidak memiliki semuanya, seperti lithium, lithium belum ada di Indonesia. Nah kita butuh bekerja sama, kerja sama dan networking ini penting, agar kita bisa saling melengkapi, kan kita enggak semuanya punya juga ya, sebagian besar punya tapi tidak seluruhnya, jadi kita harus mulai harus segera," tegasnya. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya