Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DIREKTUR Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah mengatakan, hampir seluruh bank sentral di dunia akan menjadikan kebijakan The Federal Reserve (The Fed) sebagai acuan dalam memutuskan kebijakan suku bunga. Karenanya, pergerakan tingkat bunga acuan bank sentral di dunia bergantung pada langkah yang akan diambil oleh bank sentral Amerika Serikat tersebut.
Kondisi perekonomian AS yang saat ini diwarnai dengan kebangkrutan sejumlah bank atau lembaga keuangan akibat tingginya suku bunga acuan dan melandainya tingkat inflasi dipandang akan membuat The Fed menahan kebijakan suku bunganya.
"Jadi yang akan paling menentukan adalah kebijakan The Fed. Kondisi ekonomi di AS saat ini diperkirakan akan menahan The Fed melanjutkan kenaikan suku bunga," jelas Piter saat dihubungi, Rabu (3/5).
Baca juga: Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan 5,75%
Dia mengatakan, bila The Fed benar akan menghentikan penaikan suku bunga acuan, maka banyak bank sentral lainnya akan melakukan hal yang sama. Namun Piter tidak dapat memastikan kapan itu akan terjadi lantaran belum ada sinyal yang diberikan oleh bank sentral AS tersebut. Bila pun nantinya Federal Open Market Commitee (FOMC) meeting memutuskan untuk kembali menaikkan suku bunga acuannya, Piter meyakini itu akan menjadi yang terakhir.
"Kalaupun The Fed masih menaikkan suku bunga, diyakini maksimal satu kali lagi, dan saya kira ini yang menjadi sorotan banyak analis saat ini," jelas dia.
Baca juga: IHSG Masih Lanjutkan Pelemahan, Dampak Krisis Keuangan Amerika
Apapun keputusan The Fed, lanjut Piter, akan sangat mempengatuhi pengambilan kebijakan Bank Indonesia. Sama dengan bank sentral negara lainnya, BI akan menjadikan hasil keputusan The Fed sebagai rujukan yang penting dalam kebijakan suku bunga.
Menurut dia, BI saat ini juga masih memiliki ruang untuk menaikkan suku bunga acuan. Namun ruang itu tak terlalu lebar lantaran Piter meyakini tingkat suku bunga acuan BI paling tinggi akan berada di angka 6%.
"Maksimal 6.00%. Jadi saya perkirakan BI (masih bisa) menaikkan suku bunga satu kali lagi," pungkas dia. (Mir)
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
Kami perkirakan FFR akan turun dua kali yaitu sekitar bulan September sekali dan di bulan Desember
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Kamis 8 Mei 2025, dibuka menguat 19,75 poin atau 0,29% ke posisi 6.945,98.
Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed) pada Rabu (7/5) waktu setempat, memutuskan mempertahankan suku bunga acuan (fed fund rate/FFR) tetap di level 4,25-4,50%.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 7 Mei 2025, dibuka menguat 27,05 poin atau 0,39% ke posisi 6.925,25.
Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Fakhrul Fulvian meramalkan Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga acuan fed fund rate.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
Bulan ini, Mei 2025, jadi waktu yang tepat bagi Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan (BI Rate). Pasalnya, nilai tukar rupiah mulai stabil.
Pasar properti residensial Indonesia awal 2025 tumbuh terbatas. Penjualan hanya naik 0,73% YoY, didorong oleh kenaikan harga di segmen rumah kecil-menengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved