Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PENGAMAT ekonomi sekaligus Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa menyoroti kebijakan pemerintah yang melakukan impor pada beberapa komoditas seperti beras, gula dan daging kerbau jelang Ramadan ini.
Herry menilai kebijakan ini jelas kontraproduktif dengan data cadangan pangan nasional khususnya beras yang menyatakan surplus.
"Sesuai data di BPS Januari sampai April kita surplus bahkan produksinya hingga 13 juta ton artinya telah memenuhi kebutuhan pangan nasional perbulannya yakni 2,5 juta ton, jelas ini kontraproduktif," ungkap Herry dalam keterangan tertulis (2/4).
Baca juga: Keterlambatan Impor Dorong Kenaikan Harga Beras
Lebih lanjut Herry mengatakan bahwa kebijakan impor beras ini justru memperlihatkan ketidaksiapan pemerintah dalam hal menyerap beras dalam negeri.
"Ini sepertinya bentuk ketidaksiapan pemerintah harusnya serapan beras dalam negeri dimaksimalkan dulu jangan hanya mengandalkan impor, yang ada beras dalam negeri justru tak bisa berkutik di pasaran jika beras impor menguasai," ujarnya.
Baca juga: Bulog Harus Antisipasi Gejolak Harga Beras
Selain itu kebijakan ini juga bisa memicu ketidakpercayaan pemerintah dan pasar terhadap beras dalam negeri.
"Tentunya efek dari kebijakan tersebut, produsen dalam negeri ya kurang dipercayai pasar dan ini mengancam," tutur Herry.
Padahal pemerintah sedang menggalakkan stop impor misalnya pada kebijakan larangan thrifting.
"Ya kita bisa ambil contoh bahwa pemerintah di sisi lain melarang impor seperti larangan thrifting, lalu kenapa beras, gula hingga daging sapi jadinya impor kan bisa rusak pasar dalam negeri dan tentunya tidak akan selaras dengan pertumbuhan ekonomi," pungkasnya. (Zuq/Z-7
Wakil Wali Kota Pematangsiantar mengatakan Gerakan Pangan Murah merupakan salah satu instrumen pemerintah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.
Anggota Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI Obon Tabroni meninjau Pasar Kosambi, Bandung, untuk memastikan stabilitas harga dan pasokan pangan menjelang Hari Raya Idulfitri 2025.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan melakukan pemantauan ketersediaan dan harga pangan ke Pasar Johar Baru, Jakarta. Di sana, ia menemukan stok bahan pangan saat ini cukup.
PEMERINTAH provinsi Jawa Timur memastikan stok bahan pangan dan kebutuhan pokok di Jawa Timur dalam kondisi aman dan mencukupi untuk kebutuhan Ramadan hingga Idul Fitri.
Rano juga memastikan ketersediaan komoditas lain seperti ikan dan ayam
Menurut Plh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalteng Bastiah, kegiatan GPM ini dalam rangka menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan.
PEMERINTAH mengklaim berhasil mencetak tonggak sejarah baru dalam penguatan ketahanan pangan nasional.
Wamentan Sudaryono mengungkapkan bahwa ada beberapa pihak yang ingin Indonesia mengimpor beras di saat produksi beras yang saat ini sudah cukup tinggi.
PRESIDEN Prabowo Subianto menyebut ada sejumlah negara yang berminat membeli beras produksi Indonesia..
Perlu upaya serius serta strategi yang tepat untuk meningkatkan produksi bahan pangan dalam negeri agar dapat mengurangi volume impor dan mewujudkan swasembada pangan.
Beras dari beberapa negara mulai turun dari sekitar US$540-US$590 dan turun lagi hingga US$430-US$490 per metrik ton.
Presiden Prabowo Subianto berencana untuk tidak mengimpor beras di 2025. Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved