Jumat 31 Maret 2023, 09:44 WIB

Inflasi Tetap Tinggi, Bank Sentral Afrika Selatan Naikkan Suku Bunga

Wisnu Arto Subari | Ekonomi
Inflasi Tetap Tinggi, Bank Sentral Afrika Selatan Naikkan Suku Bunga

AFP/Ihsaan Haffejee.
Pekerja Eskom berjalan di Pembangkit Listrik Lethabo dekat Sasolburg, Afrika Selatan, pada 23 Maret 2023.

 

BANK sentral Afrika Selatan dengan tajam menaikkan suku bunga utamanya pada Kamis (30/3) karena berusaha menjinakkan inflasi yang tinggi. Tengok saja, harga listrik Afrika Selatan melonjak di tengah gelombang pemadaman listrik.

Bank menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,5 poin menjadi 7,75%. Bank sentral Afrika Selatan telah memperlambat pengetatan moneternya pada Januari dengan menaikkan suku bunga sebesar 0,25 poin.

Namun inflasi meningkat menjadi 7,0% di Februari setelah melambat di bulan-bulan sebelumnya. Gubernur bank sentral Lesetja Kganyago mengatakan penaikan suku bunga bertujuan mengendalikan inflasi berkelanjutan dari waktu ke waktu.

Baca juga: Buang Dolar AS, Tiongkok-Brasil Dagang Pakai Mata Uang Sendiri

Pembuat kebijakan moneter Afrika Selatan itu mulai menaikkan suku bunga pada November 2021 dan meluncurkan penaikan tertajam dalam satu dekade--0,75 poin--pada Juli tahun lalu. Itu diikuti oleh kenaikan 0,75 poin lagi di November sebelum melambat pada Januari.

Kganyago mengatakan inflasi didorong oleh kenaikan harga bahan bakar, listrik, dan makanan. Pertumbuhan ekonomi tetap tegang karena krisis pasokan listrik yang melanda daerah paling tinggi industri di benua itu. "Sebagai akibat dari pelepasan beban (listrik padam) yang ekstensif dan kendala logistik, kinerja pasokan ekonomi tetap sangat terganggu," kata Kganyago.

Baca juga: UBS dalam Negosiasi Akuisisi Credit Suisse

Afrika Selatan telah terpukul oleh pemadaman listrik yang telah menghambat kegiatan ekonomi selama setahun terakhir, karena masalah di perusahaan listrik Eskom. Pemadaman menelan biaya lebih dari US$50 juta dalam produksi yang hilang setiap hari, menurut perkiraan menteri energi.

Perekonomian berisiko memasuki resesi setelah menyusut 1,3% dalam tiga bulan terakhir 2022. Bank sentral memperkirakan ekonomi tumbuh hanya 0,2% pada 2023, direvisi turun dari perkiraan Januari sebesar 0,3%. (AFP/Z-2)

Baca Juga

Dok Kemenko Perekonomian

Pemerintah Dorong Percepatan Pembangunan KEK Sanur dan KEK Kura-Kura

👤Media Indonesia 🕔Kamis 01 Juni 2023, 15:37 WIB
Saat ini terdapat 20 kawasan ekonomi khusus (KEK), dua di antaranya di Bali, yaitu KEK Sanur (kesehatan) dan KEK Kura-Kura Bali...
Antara

Rata-rata Volume Transaksi Harian Bursa Meningkat

👤Fetry Wuryasti 🕔Kamis 01 Juni 2023, 15:28 WIB
Data perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 29 hingga 31 Mei 2023 ditutup...
MI/Usman Iskandar

Kebijakan Larangan Ekspor Bauksit Dipandang Langkah Tergesa-gesa

👤Fetry Wuryasti 🕔Kamis 01 Juni 2023, 15:21 WIB
PEMERINTAH akan memberlakukan larangan ekspor bauksit mulai 10 Juni 2023. Namun, keputusan tersebut dinilai tergesa-gesa karena belum ada...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya