Bank Raya bekerjasama dengan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo), memperkuat layanan perbankan digital dan mendorong mendorong digitalisasi transaksi pedagang pasar tradisional di seluruh Indonesia melalui kerjasama penyediaan layanan perbankan untuk tabungan dan kredit.
Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia, mengatakan pedagang pasar tradisional adalah salah satu kunci bagi pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Untuk itu, kolaborasi ini diharapkan dapat membantu menopang kegiatan transaksi non tunai di pasar tradisional, untuk meningkatkan literasi keuangan digital serta mendukung cashless society bagi pedagang pasar tradisional.
"Para pedagang pasar tradisional nantinya juga dapat mengakses berbagai layanan perbankan digital Bank Raya, termasuk untuk pinjaman produktif untuk mengembangkan usaha. Potensi bisnis kolaborasi dengan Asparindo yaitu menggarap transaksi digital pasar dengan jumlah transaksi di masing-masing pasar berkisar hingga Rp 2 miliar per hari," kata Bagus, melalui keterangan yang diterima, Jumat (10/3).
Ketua Asparindo Y Joko Setiyanto mengatakan Asparindo saat ini menaungi 30 Pengelola/Perumda Pasar yang tersebar di seluruh Indonesia didominasi di area Jawa & Bali, dengan lebih dari 12 juta pedagang tradisional.
Asparindo mendorong keberlanjutan pedagang pasar tradisional agar terus memiliki daya saing di era digital. Digitalisasi transaksi menjadi upaya agar para pedagang pasar di Indonesia dapat tetap memberikan pelayanan yang inklusif, tidak hanya dari segi kelengkapan komoditas yang dijual namun juga menyediakan opsi pembayaran non-tunai bagi para pelanggan.
"Transaksi non tunai ini dirasakan para pedagang membantu penjualan secara grosir. Jika semakin banyak pedagang merasakan manfaat dan kemudahan bertransaksi secara non tunai, maka pedagang dapat lebih produktif dan inklusi keuangan kita juga akan makin meningkat," kata Joko.
Pada tahun 2021, kontribusi UMKM terhadap PDB nasional mencapai 61,97 persen atau senilai Rp8,6 triliun. Kontribusi tersebut, di antaranya disumbang oleh para para pelaku usaha di pasar tradisional di Indonesia yang menurut data BPS pada 2019 mencapai 15?,657 pasar tradisional.
"Digitalisasi transaksi perbankan di pasar tradisional ini sejalan dengan aspirasi Bank Raya untuk menjadi digital attacker BRI Group guna mendukung kemajuan ekonomi digital di Indonesia," kata Joko. (Try/E-1)