Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

SMF Optimalkan Fungsi SMV Melalui Creative Financing 

Gana Buana
07/3/2023 22:31
SMF Optimalkan Fungsi SMV Melalui Creative Financing 
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) berkomitmen mengoptimalkan fungsi sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan(dok. ist)

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) berkomitmen mengoptimalkan fungsi sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan dalam mendorong ekosistem permbiayaan perumahan di Indonesia. Pada 2023 ini, SMF siap mendukung akselerasi sektor perumahan baik dari sisi supply maupun demand.

“SMF sebagai katalis pembiayaan sekunder perumahan dalam mendorong terciptanya suatu ekosistem guna menyelaraskan seluruh upaya pemenuhan hunian agar dapat berjalan dengan optimal, termasuk upaya-upaya pendanaan kreatif (creative financing),” ungkap Direktur utama SMF Ananta Wiyogo di Jakarta, Selasa (7/3). 

Ananta mengatakan, hingga akhir 2022 SMF total akumulasi dana yang telah dialirkan SMF ke sektor pembiayaan perumahan sejak tahun 2005 mencapai Rp89,75 triliun. Terkait optimalisasi peran dalam industri perumahan, SMF juga menjaring sinergi dengan berbagai pihak. 

Sepanjang 2022, SMF telah menyalurkan sebesar Rp2,4 triliun yang terdiri dari Kredit Konstruksi, Kredit Mikro Perumahan, KPRumah Usaha, KPR Inden, serta Kredit Multi Guna Perumahan. Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, SMF juga berperan aktif dalam meringankan beban fiskal Pemerintah dengan membiayai porsi 25% pendanaan KPR FLPP, sehingga Pemerintah hanya menyediakan 75% dari total pendanaan FLPP dari semula yang sebesar 90%. 

Dalam pelaksanaanya Perseroan bersinergi dengan BP Tapera dalam menyediakan dana KPR FLPP yang kemudian disalurkan kepada masyarakat melalui Bank Penyalur. Sejak Agustus 2018 hingga 31 Desember 2022, SMF telah berhasil menyalurkan dana KPR FLPP sebesar Rp15,035 triliun. 

Dalam menjalankan program tersebut SMF menggunakan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) dari Pemerintah, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). PMN yang diterima tersebut kemudian dikombinasikan dengan penerbitan surat utang sehingga memiliki daya ungkit (leverage) untuk disalurkan kepada lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.

Ananta menuturkan, pemenuhan kebutuhan KPR FLPP bagi masyarakat pada 2022 meningkat dibanding tahun 2021, yaitu 200.000 unit rumah, atau peningkatan sebesar 27% yaitu 157.500 unit. Hal tersebut menurutnya menjadi salah satu tren positif industri perumahan di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi saat ini.

“Ke depan SMF akan terus berperan serta mendukung Pemerintah dalam memaksimalkan pemanfaatan APBN untuk penyediaan akses perumahan yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia melalui program KPR FLPP, serta program pembiayaan sekunder perumahan berkelanjutan lainnya,” ungkap Ananta.

Selain itu Perseroan juga aktif dalam menjalankan beberapa inisiatif strategis diantaranya yaitu Program Pembiayaan Homestay dan Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh. Program Pembiayaan Homestay, merupakan sinergi SMF dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
 
Program Pembiayaan Homestay sepanjang 2022 sebesar Rp2.750 miliar untuk di 5 desa wisata yang terdiri dari 37 debitur. Sehingga sejak 2019 hingga Desember 2022, SMF telah merealisasikan Program Pembiayaan Homestay dengan total akumulasi aliran dana mencapai  Rp12.442 miliar. 

Dana ini disalurkan pada 152 homestay di 16 desa wisata binaan yang terletak di Desa Nglanggeran, Desa Samiran, Desa Kuta, Desa Pagerharjo, Desa Kemuning, Desa Mertak, Desa Sarongan, Desa Sukajaya, Desa Tamansari, Desa Bangsring, Desa Sembalun, Desa Wringin Putih, Desa Tete Batu, Desa Paputungan, Desa Palaes dan Desa Pahawang. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik