Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BAGI masyarakat yang menunggu berinvestasi di instrumen syariah, sukuk ritel SR018 bisa jadi pilihan. Surat Berharga Negara (SBN) ini segera hadir sebagai sukuk ritel pertama di tahun 2023 oleh pemerintah.
SR018 yang akan dibuka dengan masa penawaran 3-29 Maret 2023 hadir sebagai alternatif investasi untuk mencapai tujuan keuangan dengan cara yang aman dan menguntungkan, sekaligus membuka kesempatan bagi masyarakat untuk bersama-sama berpartisipasi dalam pembiayaan APBN.
Mengapa disebut aman? Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kemenkeu Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan, sukuk tradable dan sangat aman karena pembayaran pokok dan imbalannya dijamin undang-undang.
Selain itu, SR018 sesuai dengan prinsip syariah dan sudah memperoleh opini syariah dari Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), sehingga investor yang concern terhadap shariah compliance tidak perlu khawatir.
SR018 akan diterbitkan dalam dua tipe, yakni SR018-T3 (tenor tiga tahun) dan SR018-T5 (tenor lima tahun). Meski memiliki jatuh tempo, namun SR018 bisa diperdagangkan kembali di pasar sekunder terhitung 11 Juli 2023 mengikuti harga pasar.
Baca juga: Tingkatkan Pemahaman Investasi Kaum Muda, SimInvest Gandeng V BTS
Besaran kupon SR018 adalah 6.25% untuk Tenor 3 tahun dan 6.40% untuk tenor 5 tahun. Adapun pembayaran kupon SR018 akan diberikan ke investor pada tanggal 10 setiap bulannya.
Selain itu, negara memberikan sejumlah kemudahan bagi masyarakat yang berminat menanamkan modal di SR018 ini.
Disampaikan Head of Research & Investment Connoisseur Moduit, Manuel Adhy Purwanto, pembelian di SR018 dapat dilakukan mulai Rp 1 juta, dengan maksimal Rp 5 miliar untuk tenor 3 tahun dan Rp 10 miliar untuk tenor 5 tahun.
Pemerintah juga memberikan kemudahan akses bagi masyarakat yang ingin mendapatkan instrumen ini.
"Investor dapat melakukan pembelian SR018 secara online melalui mitra maupun sub mitra distribusi pemerintah, salah satunya melalui Moduit. Sesuai visi Moduit "Semua Orang Berhak Sejahtera," lanjut Manuel dalam keterangan, Kamis (2/3).
Moduit turut membantu perbaikan dan meningkatkan kesejahteraan dengan menggunakan ekosistem dan kekuatan digital.
“Kami berharap dapat menjangkau lebih banyak investor berinvestasi di obligasi dan reksa dana," jelsnnya.
"Moduit hadir dan siap membantu masyarakat yang berminat berinvestasi di obligasi dan reksa dana, sekaligus membuka kesempatan bagi masyarakat untuk bersama-sama meraih keuntungan,” lanjut Manuel.
Selain keuntungan, investasi di SR018 merupakan bentuk nyata mendukung program pemerintah. Untuk itu menurut Manuel Adhi Purwanto, Moduit berkomitmen memberikan edukasi kepada masyarakat terkait ragam pilihan investasi, khususnya Surat Berharga Negara.
“Jadi pilihan investasi itu beragam, termasuk SR018, sehingga penting bagi investor untuk melakukan diversifikasi pada portofolionya. Selain itu, dengan berinvestasi di SR018, kita bisa sekaligus membantu meningkatkan kesejahteraan sesama melalui negara,” paparnya.
Adapun langkah pembelian SR018 yaitu, calon investor pertama-tama melakukan registrasi atau pendaftaran melalui sistem elektronik yang disediakan oleh mitra atau sub mitra distribusi. Dalam melakukan registrasi, calon investor dapat menginput data-data yang diminta.
Setelah registrasi berhasil, calon investor dapat melakukan pemesanan SR018 selama masa penawaran.
Selanjutnya setelah pemesanan diverifikasi, calon investor akan mendapatkan kode pembayaran melalui email atau sms tergantung pada kebijakan masing-masing mitra atau sub mitra distribusi.
Kode pembayaran kemudian dapat digunakan untuk penyetoran dana investasi melalui bank persepsi melalui teller, ATM, internet banking, mobile banking/pos atau lembaga persepsi lainnya.
Settlement atau konfirmasi calon investor akan memperoleh NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara) dan notifikasi completed order setelah menyelesaikan pembayaran. Selain itu calon investor juga akan memperoleh alokasi SR018 pada tanggal settlement atau penerbitan. (RO/OL-09)
DI tengah pasar properti yang dibanjiri produk menengah-bawah, hanya segelintir pengembang yang berani masuk merambah segmen premium. Tentu mereka menyasar para investor kelas kakap.
penguatan IHSG masih dibayangi aksi jual asing. Investor asing kembali mencatatkan net sell, kali ini sebesar Rp440,2miliar.
Kekayaan intelektual, kata dia, tidak hanya dapat mempertahankan jati diri dan karakteristik suatu bangsa.
SEJUMLAH investor asal Jepang melakukan penjajakan kerjasama di Kabupaten Pesisir Selatan. Rencana ini mencakup berbagai sektor strategis seperti pengiriman tenaga kerja, perikanan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan sebesar 0,53% dalam sepekan terakhir dengan ditutup di level 7.175,819.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (27/5), ditutup di level 7.198,97. Angka itu mencatat kenaikan solid sebesar 6,4% di sepanjang Mei ini.
PROGRAM 3 juta rumah yang bakal dieksekusi oleh pemerintah dinilai berpotensi menimbulkan risiko di pasar portofolio. Itu karena salah satu skema pembiayaan ialah penerbitan SBN
Danantara diharapkan dapat mendorong penguatan pasar modal Indonesia. Itu karena kondisi pasar saham di Tanah Air tampak mati suri banyak investor beralih ke Surat Berharga Negara (SBN).
BNI berkomitmen untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam sektor keuangan domestik sekaligus mendukung pembiayaan pembangunan nasional.
Bank Indonesia (BI) mengungkapkan aliran modal asing keluar bersih di pasar keuangan domestik mencapai Rp5,13 triliun. Angka tersebut dihimpun berdasarkan data transaksi 2-5 Desember 2024.
Bank bjb kembali membuka peluang investasi menarik bagi masyarakat melalui penerbitan Surat Berharga Perpetual Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2024.
Investasi kini menjadi langkah penting untuk mencapai kestabilan finansial dan kesejahteraan di masa depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved