Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
CUACA dan distribusi bahan pangan dinilai menjadi faktor penentu inflasi jelang dan saat Ramadan. Karenanya dua hal itu mesti menjadi perhatian bagi pengambil kebijakan agar inflasi tak bergerak liar selama bulan puasa.
"Dalam konteks menjaga stok dan menstabilkan harga, terutama ketika Ramadan nanti, perlu dilakukan dan menjadi titik berat fokus pemerintah," tutur periset dari Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet saat dihubungi, Rabu (1/3).
Elemen cuaca, kata Yusuf, berpengaruh pada kemampuan produksi bahan-bahan pangan. Ini kemudian menyebabkan kenaikan harga karena suplai terbatas. Lalu pada sisi distribusi, maraknya penyimpangan yang dilakukan oleh oknum-oknum di dalam rantai distribusi juga menjadi sebab naiknya harga komoditas.
"Ada oknum yang mengambil kesempatan untuk membuat harga-harga lebih tinggi, dengan misalnya menimbun barang tersebut. Hal inilah yang kemudian menjadikan harga yang tadinya memang sudah meningkat kemudian bertambah peningkatannya karena proses penimbunan tersebut," terang Yusuf.
Baca juga: Pemerintah Mewaspadai Harga Pangan Jelang Ramadan
Karenanya, pemerintah dirasa perlu menjaga alur distribusi komoditas pangan, utamanya menjelang dan saat Ramadan. Pengawalan ketat mulai dari produsen hingga ke pengepul diperlukan untuk memastikan tak ada penyimpangan dalam proses distribusi.
"Proses distribusinya perlu dikawal agar tidak menumpuk di satu titik dan bisa berpotensi meningkatkan harga komoditas beras," jelas Yusuf.
"Di samping itu juga perlu dipetakan, di masa sekarang dan menjelang Ramadan nanti provinsi mana yang kenaikan harga barangnya mengalami lonjakan drastis dan bagaimana peluang penambahan permintaan di provinsi tersebut," tambahnya.
Ketika persoalan itu diketahui, maka pemerintah dapat menyalurkan beragam komoditas tertentu di provinsi terkait agar stabilitas harga tercapai. Namun Yusuf mengakui, kenaikan harga jelang dan saat Ramadan merupakan pola yang umumnya terbentuk di pasar secara natural.
Tapi itu bukan berarti pemerintah tinggal diam. Pengambil kebijakan tetap perlu mengambil langkah-langkah antisipasi agar kenaikan harga komoditas pangan tetap di level yang terkendali.
"Operasi pasar juga perlu dilakukan pemerintah untuk menjual produk komoditas pangan tertentu yang saat ini harganya sangat tinggi untuk dijual dengan harga yang lebih rasional, sehingga ini kembali kepada upaya untuk menjaga daya beli kelompok masyarakat menengah ke bawah," pungkas Yusuf. (OL-17)
BMKG memprediksi sejumlah wilayah Indonesia akan mengalami cuaca ekstrem. Berikut prakiraan cuaca di sejumlah daerah, Minggu, 24 Agustus 2025.
Masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya yang berencana menghabiskan akhir pekan di ibu kota diminta waspada terhadap kondisi cuaca hari ini.
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah, cukup berisiko terhadap aktivitas pelayaran.
Warga DKI Jakarta dan sekitarnya yang beraktivitas di ibu kota masih diimbau untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca pada hari ini, Kamis 21 Agustus 2025.
Warga DKI Jakarta dan sekitarnya yang beraktivitas di ibu kota diimbau untuk lagi-lagi waspada terhadap cuaca hari ini, Rabu 20 Agustus 2025.
Masyarakat DKI Jakarta diimbau untuk waspada dengan cuaca pada Selasa, 19 Agustus 2025.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan masih terdapat ruang untuk penurunan suku bunga acuan atau BI Rate ke depan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 mencapai 5,12% (yoy), meski dihadapkan pada ketidakpastian global
BPS Provinsi Maluku Utara mencatat inflasi bulan Juli 2025 sebesar 2,46 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), dengan penyumbang inflasi tertinggi yakni cabai rawit.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Jakarta pada Juli 2025 sebesar 0,11% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya (0,13%; mtm).
penyumbang utama inflasi Juli 2025 secara year-on-year yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 1,08%.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved