Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
MENTERI Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan Indonesia masih menarik di mata investor. Menurutnya, itu didorong oleh enam faktor pendukung yang membuat penanam modal merasa bergairah berinvestasi di Tanah Air.
Faktor pertama ialah adanya stabilitas politik, hukum, dan kebijakan di Indonesia.
"Stabilitas politik, hukum kita cukup baik. Kita jarang terjadi gejolak politik, pergantian kepemimpinan setiap satu tahun. Dari hukum, pemberantasan korupsi menjadi fokus, reform regulasi tumpang tindih pun kita lakukan," ujar Bahlil dalam webinar, Rabu (8/2).
Faktor kedua, lanjutnya, Indonesia memiliki 43% populasi penduduk di kawasan ASEAN dan terbesar keempat di dunia. Ketiga, Indonesia saat ini memiliki pertumbuhan yang signifikan pada segmen kelas menengah baru, bahkan jumlahnya disebut mencapai 100 juta orang.
Hal tersebut, menurut Bahlil, menjadi nilai tambah bagi Indonesia. Pasalnya, para penanam modal memandang itu sebagai pasar yang menjanjikan.
"Ini pasar yang luar biasa sekali, yang bisa kita dorong untuk mencapai Indonesia Emas 2045," tutur Bahlil.
Faktor keempat ialah Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah. Hal ini mendorong minat investor untuk berusaha di Indonesia dan juga berkontribusi pada pengelolaan SDA melalui penghiliran yang saat ini sedang dilakukan.
Baca juga: Presiden: Penurunan Indeks Korupsi Tidak Pengaruhi Investasi
Melimpahnya SDA itu berkaitan dengan faktor pendukung kelima, yakni, potensi energi baru terbarukan yang cukup besar di Indonesia. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi investor seiring meningkatnya kesadaran global untuk mendorong perekonomian hijau.
Sejalan dengan itu, Indonesia juga memiliki potensi cadangan karbon terbesar ketiga di dunia. Ini merupakan faktor keenam yang disebut menjadi daya tarik Indonesia di mata investor.
Adapun sepanjang 2022 BKPM mencatat realisasi investasi yang masuk ke Indonesia senilai Rp1.207,2 triliun. Itu melampaui target yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo, yakni di angka Rp1.200 triliun.
Investasi tersebut terdiri atas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp552,8 triliun, atau 45,8% dari total investasi sepanjang 2022. Sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp654,4 triliun, atau 54,2% dari total investasi. (OL-5)
Investor reksa dana mencatatkan pertumbuhan hingga Mei 2025 menjadi 15,6 juta, naik hampir 30% daripada periode sama 2024 sebesar 12,1 juta investor,
KEK Industropolis Batang menutup semester pertama 2025 dengan membukukan nilai investasi sebesar Rp1,1 triliun. Angka itu diperoleh dari masuknya dua tenant strategis.
Survei YouGov di Indonesia tentang resolusi tahun baru 2025 mengungkapkan 74% responden ingin mengelola keuangan dengan lebih baik.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia membutuhkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tinggi guna mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Edukasi finansial bertajuk Investing in Youth, Empowering Communities. Program ini menyasar 300 siswa dari tiga sekolah menengah atas di Jakarta dan Depok.
Salah satu persoalan utama yang diwarisi dari regulasi sebelumnya adalah lemahnya kejelasan dalam pengklasifikasian risiko usaha.
Investor reksa dana mencatatkan pertumbuhan hingga Mei 2025 menjadi 15,6 juta, naik hampir 30% daripada periode sama 2024 sebesar 12,1 juta investor,
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan bahwa jaminan keamanan menjadi kunci dalam menarik investor untuk menanamkan modal di suatu daerah.
Di tengah perubahan lanskap kewirausahaan global, pelaku wirausaha kini dihadapkan pada tantangan membangun bisnis yang tangguh dan berkelanjutan.
PENURUNAN daya saing Indonesia di tingkat global dinilai mengkhawatirkan. Terlebih penurunan daya saing itu utamanya disebabkan oleh penurunan peringkat efisiensi pemerintah.
PENURUNAN tajam peringkat daya saing Indonesia dalam laporan IMD World Competitiveness Ranking 2025 tidak lepas dari merosotnya efisiensi pemerintah dan efisiensi bisnis.
Pembentukan Badan Otorita Tanggul Laut (giant sea wall) masih dalam proses.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved