Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Pemerintah akan Jaga Pasar Ekspor untuk Pertumbuhan Ekonomi

Fetry Wuryasti
06/2/2023 20:52
Pemerintah akan Jaga Pasar Ekspor untuk Pertumbuhan Ekonomi
Suasana aktifitas bongkar muat di Makassar New Port (MNP), Makassar, Sulawesi Selatan(ANTARA FOTO/Arnas Padda)

EKONOMI Indonesia tahun 2022 tumbuh 5,31%, lebih tinggi dibanding capaian tahun 2021 yang tumbuh 3,7%. Untuk mempertahankan pertumbuhan yang stabil di tengah kondisi global yang masih fluktuatif, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pasar ekspor harus dijaga.

Selama ini pasar ekspor bisa terjaga karena kemarin selama penanganan Covid-19, pemerintah tidak melakukan penguncian wilayah/ lockdown.

Dengan tidak adanya lockdown maka supply chain global terjaga dan pasar ekspor terisi dengan barang dari Indonesia, dengan kebijakan khusus yang dilakukan di Indonesia yaitu perizinan khusus yaitu Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI). Sehingga sektor produktif terus dijaga tetap produktif.

Indeks PMI Manufaktur menunjukkan relatif rata-rata di atas 50. Kalau ini terus bisa dijaga, kontribusi industri ekspor sebesar 18-19%, dan pertumbuhannya bisa di atas pertumbuhan ekonomi.

"Ini menunjukkan momentum industri atau sektor produktif ini terus kita jaga dan ditambah dengan investasi di bidang hilirisasi. Dengan nilai yang terus bertambah, saya yakin momentum ini akan terus dijaga termasuk di tahun 2023," kata Airlangga, dalam konferensi pers, Senin (6/2).

Dengan tahun 2023 juga merupakan tahun politik, pemerintah meyakinkan investor dan pelaku usaha dan industri agar di tahun politik tidak menahan belanja modal.

Pemilu sendiri merupakan proses 5 tahunan yang bukan buat baru pertama kali Indonesia hadapi. Selama ini pemilu selalu berjalan dengan baik.

Justru rasa kepastian dirasakan investor karena proses Pemilu berjalan demokratis dan tidak pernah kejadian ada luar biasa di dalam pemilu di Indonesia pasca reformasi.

"Justru kestabilan politik ini akibat daripada mandat kuat yang dipegang bapak Presiden yang hampir 80%. Ini yang menjadi basis fundamental Indonesia bisa menangani Covid-19 dan tekanan ekonomi secara baik," kata Airlangga.

Indonesia jauh lebih stabil dibandingkan dengan negara-negara lain yang politiknya tidak stabil, mereka gamang menangani Covid-19. Beberapa negara bahkan timbul kerusuhan, kekurangan pangan, dan sampai sekarang kekurangan energi. Bahkan beberapa negara sekarang masuk dalam pasien IMF.

"Indonesia seluruh kota fundamentalnya kuat. Jadi dengan kepastian ini justru tahun politik menjadi vitamin baru untuk pemulihan ekonomi tahun 2023, dan kita lepas dari ketergantungan berbagai tekanan. Tentu belanja politik akan mendorong daya beli masyarakat. Enginenya nanti akan bergerak di kuartal IV-2023," kata Airlangga. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya